Acara kecil-kecilan di rumah keluar Kim adalah dalam rangka merayakan get provit Ayah tahun ini. Proyek triliunan berhasil dijalankan sampe ke finish. Hari ini Ibu juga gak masak, Ibu biarin para calon menantu yang menyiapkan menu makanan. Seonghwa dan Jeonghan.
"Nah ini ya, rendangnya Jeonghan sama sup kakapnya Seonghwa kalo dimakan barengan, enak banget gak ada duanya," Ujar Ayah sambil nerima sepiring nasi dan lauknya dari Seonghwa, sedangkan Ibu dilayani sama Jeonghan.
Kedua calon menantu ini begitu disayang sama Ayah dan Ibu, jadi hari ini mereka mau melakukan yang terbaik buat Ayah dan Ibu. Bahkan masing-masing dari mereka udah dapet angpao dari Ayah dan Ibu sebagai tanda sayang mereka.
"Hongjoong naik 4kg Bu, dikasih makan terus sama Seonghwa nih," Sahut Hongjoong.
Seungcheol disampingnya ngangguk, membenarkan perkataan Hongjoong. "Mas juga liatnya gitu sih, makin gede aja kamu Joong. Uang jajan awet, tapi kok badan jadi berisi,"
"Repot-repot banget Seonghwa masakin dan ngasih Hongjoong makan. Lain kali dibiarin aja ya, gak perlu terlalu dimanjain," Ibu ketawa. "Jeonghan juga ya nak, selagi belum menikah nikmati lah dulu masa-masa bebas. Jangan manjain anak-anak Ibu, menantu Ibu tau seneng-seneng aja pokoknya jangan kerepotan,"
"Seonghwa tiap hari masak telur kok Buk, gak repot. Sekalian Seonghwa makan, Hongjoong juga ikut makan," Jawab Seonghwa.
"Jadi gak sabar deh. Ibu jadi pengen cepet-cepet nikahin kalian. Pengen banget tuh tiap hari ketemu Jeonghan, ketemu Seonghwa,"
Jeonghan dan Seungcheol udah sampe ditahap mempersiapkan pernikahan, sekitar enam bulan lagi mereka menikah. Sedangkan Hongjoong dan Seonghwa, ya masih beberapa tahun lagi lah sampe lulus. Hongjoong juga gak ada tuntutan buat berkontribusi di perusahaan karena beban itu udah diambil Mas nya. Hongjoong punya rencana kuliah di bidang musik sambil kerja, kemudian ngejar targetnya buat punya perusahaan yang bergerak di permusikan. Punya toko alat musik dan sekolah musik sendiri. Semua itu dijalani dengan Seonghwa sebagai istrinya. Jadi, memang matang banget rencana buat masa depannya.
Hongjoong nyubit kedua pipi Seonghwa. "Ayo cepet lulus, kayanya seru kalo kita serumah, punya anak-anak yang pinter masak kaya kamu,"
"Gak sabaran juga ya si Hongjoong ini," Ujar Ayah sambil ketawa keras. "Habis lulu, cari kerja, kita lamar Seonghwa ke Medan ya Joong,"
Hongjoong pasang gestur hormat. "Siap Yah, dengan senang hati. Gak lama kan ya nunggu dua tahun lagi,"
"Jangan usil sama mas mu kalo mau cepet nikah," Sahut Jeonghan. "Takutnya nanti usil juga ke istri kamu loh,"
Selesai makan-makan, Seonghwa sekarang ada di dalam kamar Hongjoong. Kamar Hongjoong itu berantakan dan Seonghwa berinisiatif buat beresin semua itu. Dari mulai tempat tidurnya, meja belajarnya, alat-alat musik, keja kerjanya. Hongjoong biasanya bikin lagu, jadi kertas berserakak disekitar screen.
Hongjoong rebahan di atas kasur yang udah rapih berkat Seonghwa, matanya merhatiin setiap pergerakan Seonghwa. "Mars, aku mau nanya sesuatu sama kamu," Ucapnya.
"Tanyain aja. Kamu kaya apa aja mau nanya aja harus bilang dulu, to the point aja Joong,"
"Kita gak perlu bertanggung jawab atas perbuatan orang lain kan meskipun kita pernah berkata akan bertanggung jawab?"
"Apa yang orang lain perbuat itu gak perlu kita pertanggung jawabkan. Tapi ketika kamu udah berkata mau bertanggung jawab, ya kamu harus bertanggung jawab. Sejak awal kamu udah milih buat berkata begitu. Memangnya kenapa hm? Ada masalah?"
Hongjoong menggeleng. "Itu Mars, ada masalah di band. Vocalist kita keluar satu," Jawabnya, dan itu bohong. Hongjoong gak mungkin bilang ke Seonghwa tentang kejadian kemarin.
KAMU SEDANG MEMBACA
Trust Fall Prequel : Skycraper
FanfictionCerita lama antara Kim Hongjoong dan Park Seonghwa