Hari Pindahan

73 10 1
                                        

TREASURE
.
.
.
WELCOME
.
.
.
Happy reading
.
.
.

Junkyu baru saja turun dari angkot dengan koper besar di tangan kirinya, tas jinjing super besar di tangan kanannya dengan sebuah jaket warna hijau bomber yang dibiarkan tergeletak tak berdaya di atas tas jinjingnya juga sebuah ransel besar di belakang punggung. Nggak usah ditanya isinya apa aja, yang pasti adalah perlengkapan serta peralatan juga alat - alat tulis yang sudah Junkyu susun sewaktu malam sebelum memutuskan untuk pindah hari ini.

Kebetulan hari ini hari sabtu, Junkyu lagi nggak masuk kuliah karena dia ikutnya kuliah reguler sih bukan karyawan. Iya, kuliah reguler yang tiap hari harus masuk kayak anak sekolah, kalo kuliah karyawan kan cuma hari - hari tertentu aja.

Setelah menaiki beberapa angkutan umum yang ada di sekitar rumah sampai di depan gang kosannya, Junkyu akhirnya memutuskan untuk duduk dulu di sebuah warung depan gang guna menghilangkan cape, dia juga haus sedari naik busway terakhir belum minum. Lagi pula, ini masih siang, belum sore apalagi malem. Santai dulu aja, iya kan.

"Dek, ini berapa ?" Tanya Junkyu pada seorang anak perempuan yang kira - kira masih esem'p lah yang lagi jaga warung sambil main ponselnya

Junkyu mengambil satu botol minuman pocari ukuran sedang dengan sebuah camilan keripik kentang rasa sapi panggang juga 2 donat yang terpampang di meja depan yang terlihat menggoda. Omong - omong, Junkyu juga kelaperan, jadi nggak papa, kan ?

"Jadi 15 ribu, kak." Balas si anak pada Junkyu yang membuat Junkyu langsung merogoh saku celana cargo nya untuk mengambil beberapa uang sisa dari naik angkot tadi

"Ini dek," ujar Junkyu sambil menyodorkan dua lembar uang kertas pada anak itu yang langsung diterima oleh si anak

"Makasih, kak. Kalo cape duduk dulu aja, kak. Mau ke kosan ibu Ajeng, ya ?" Ucap si anak pada Junkyu membuat Junkyu mengernyit heran lalu mengangguk pelan aja

"Kamu tau dek kosan deket sini ?" Tanya Junkyu lagi akhirnya---yah, sekedar pengen tau aja dia harus berapa kali lagi naik angkot

"Tau kok kak. Rumah kosannya udah deket. Kakak nanti tinggal masuk gang sebelah aja. Terus jalan bentar nanti ada rumah tingkat dua. Satu - satunya. Rumahnya masih baru." Ujar si anak pada Junkyu

Junkyu yang dikasih tau cuma ngangguk paham aja. Ternyata enggak jauh. Junkyu cuma harus jalan kaki beberapa meter doang.

"Makasih ya dek." Ucap Junkyu sebelum melangkah untuk duduk di kursi depan warung yang kebetulan ada meja, langsung aja Junkyu naruh ransel sama jajanannya di atas meja

"Duh, haus banget sih, " gumam Junkyu lesu sambil membuka tutup botol pocari dingin yang ada di tangannya

Dia menegak pocari miliknya sampai tandas setengah. Lalu bersendawa ringan dan kembali menatap ke arah jalanan di depannya

Kalau dilihat sih, cuaca cukup panas, soalnya ini sekitar jam satu siang sampe jam dua siangan. Orang - orang juga sepi banget enggak ada yang keluar masuk gang samping, Junkyu liat. Kalo enggak tidur siang, ya mungkin lagi pada kerja lembur.

Junkyu kembali meneguk minumannya sebelum mengambil donat berwarna pink lalu memakan donat itu. Pipinya yang emang udah chabby seketika mengembang mirip kayak donat yang lagi dia makan. Mulutnya tertutup mengerucut lucu.

Duduk di depan warung di daerah yang baru aja Junkyu kenal, dengan sepotong donat dan minuman, juga lalu lalang kendaraan bermotor menjadi suatu pengalaman yang mungkin akan Junkyu ingat di hidupnya, gimana dia bawa banyak barang, sampe tadi di busway, hampir aja tas jinjing Junkyu ketinggalan kalo enggak ada orang yang ngingetin.

KOSAN TREASURE12Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang