14. stop out?

1.5K 123 56
                                    

🔥

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🔥

"Besok pertandingan azi mah!
dan ghazi mau pulang buat istirahat.. kalo disini bang regan sama bang reno pasti ngajakin ghazi ngobrol terus, belum lagi arthur yang pasti ngajakin buat main ps" ujar ghazi sedikit memberi penjelasan.

"Pertandingan terakhir?" Tanya monika bingung.

"Ghazi mutusin buat pensiun dari MMA mah, azi bilang mau fokus belajar dan ngejer gelarnya" kali ini reno yang menjawab membuat ghazi yang mendengarnya mulai menatap abang sulungnya itu dengan tajam.

Bagaimana tidak kesal?
Reno malah mengatakan hal tersebut bahkan tanpa brifieng terlebih dahulu dengan dirinya.

Ia bahkan memutuskan untuk stop out permanent tetapi reno malah mengatakan hal yang terdengar tidak masuk akal.

"Bener sayang?" Tanya monika dengan senyuman yang terlihat tulus dimata ghazi.

"Iya mah" jawab ghazi pada akhir nya karena di lihat nya wajah tulus sang mama yang terlihat berharap pada nya.

"Yah bang. kenapa berhenti dari MMA?" ujar arthur baru datang dan sedikit kecewa akan keputusan ghazi.

"Gue udah terlanjur bangga-banggain lo sama temen-temen gue bang. masa masih muda udah mau pensiun sih" lanjut arthur lagi.

"Hustt mulut lo dek, bisa diem gak" ujar regan dan memukul pelan mulut adik bungsunya tersebut.

"Syukurlah, mama seneng dengernya sayang. harusnya sejak dulu azi berhenti ikut turnament yang tidak berguna itu, semua itu terlalu beresiko sayang" ujar monika sedangkan ghazi hanya tersenyum dan tidak dapat protes lagi.

Sang mama terdengar sangat bersemangat setelah mendengar bahwa dirinya berhenti dari MMA dan lebih fokus untuk mengejar gelarnya.

Namun bukan hal itu tujuannya untuk berhenti MMA, bukan itu alasannya. . .

Kondisi tubuhnya lah yang menjadi penghalang hingga mendorong dirinya untuk membuat keputusan yang sungguh berat.

Dirinya mengerti tentang kondisi tubuhnya saat ini dan pada akhirnya semua hal yang ingin ia lakukan hanya akan menjadi sebuah wacana yang mustahil untuk terlaksana.

Dan juga. . .

Semua hal yang dirinya pernah lakukan, pada akhirnya hanya bisa menjadi suatu kenangan yang cukup membahagiakan dan akan terkubur cukup dalam.

"Kenapa pulang?" Bisik reno pelan.

"Gue gak pulang bang, mau langsung ke rumah sakit buat nerima tranfusi darah. besok gak bakalan sempet" jawab ghazi juga  berbisik membuat regan yang melihatnya menatap kedua saudaranya itu penuh selidik.

GHAZI ~ (END) TerbitTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang