" HEH JALANG BARU! BERANINYA KAU SE CEROBOH ITU DENGAN PELANGGAN VVIP KITA!! " Pekikan keras itu hampir membuat gendang telinga Lalice pecah
" YA ! Kau tuli? " Pekiknya lagi ketika tidak mendapatkan respon apapun dari Lalice
Sungguh jika tidak mengingat misinya sudah dari tadi ia akan menyumpal mulut busuk sang jalang.
Mengabaikan pekikan tersebut " I'm so- sorry sir ..." Ucapnya di buat se melas mungkin tangannya tergerak untuk membersihkan sisa tumpahan minuman yang melekat pada jas hitam sang korban sebelum aksinya di hentikan
" Dasar jalang licik ! Beraninya kau mencuri start kami dengan trik murahanmu itu " tidak lupa dengan tangannya yang masih mencengkram tangan Lalice
" Huh! Cara murahanmu itu sudah terlihat jelas, setidaknya jadilah jalang yang berkelas "
" Ck benar - benar murahan "
" Cih badan tepos begitu apa yang mau di pamerkan "
" Dadamu saja kecil dan badanmu lurus kurus kerempeng begitu Ck! tidak ada kesan sexy sama sekali, bagaimana bisa kau menjadi seorang jalang dan menarik perhatian para lelaki? "
" Pasti dia tak laku dan haus belaian hingga menyerobot pelanggan kita "
Lihatlah layaknya sekawanan lebah satu persatu dari mereka menyerang Lalice dengan kata - kata hinaannya.
Bahkan ada juga yang akan menampar Lalice jika dirinya tidak sigap pasti pipi tembemnya yang akan menjadi korban. Namun sayang dirinya malah didorong hingga membuat bokongnya mencium lantai.
Mereka salah memilih lawan, tangannya terkepal kuat dengan tatapan mata yang tajam dan telinga yang memerah akibat menahan emosi. Dan sadar bahwa perseteruan mereka menjadi tontonan umum ia sudah tak peduli bahkan persetan dengan misinya ia akan menyusun rencana lain nanti, yang terpenting sekarang ia harus segera menyelesaikan urusannya dengan para wanita ular agar tidak menggangu misi selanjutnya lagi.
Segera bangun dan membersihkan dress nya seakan ada noda debu di sana jangan lupakan senyum seringainya yang membuat mereka was - was.
Dengan keras Lalice menjambak rambut pelacur yang telah berani mendorong nya tadi dan tak segan- segan memelintir tangan sang jalang yang memberontak agar di lepaskan
" Akh !! Ya! Dasar pelacur singkirkan tanganmu !!"
" Kenapa? "
" Ck, kenapa kalian diam saja! Bantu aku "
" Kau tadi yang mengatai body ku jelek bukan? Hei dengar, wanita baik- baik sepertiku tidak pantas dihina dengan mulut kotormu itu "
Sang lawan sempat tersenyum miring di tengah keringisannya " Jangan munafik sayang... tidak ada wanita baik- baik yang pergi ke klub " balasnya yang semakin membuat darah Lalice mendidih
- Kreek -
" AKH !! "
Entahlah itu suara tulang patah atau apa Lalice tak peduli
" Lepaskan!! "
" Ini sa - kit ... Kumohon.... "
" Mana bisa begitu, bukankah kau asyik menghinaku tadi? " Tanya Lalice yang mendapat gelengan cepat dari sang lawan bicara
" Ck. Pembohong! "
" Kumohon lepaskan! "
" Bagaimana jika aku belum puas? " Semakin erat memelintir tangan sang pelacur
" Ma ..ma.. maafkan aku... "
Jelas tidak akan ada yang berani membantunya melihat bagaimana gilanya Lalice menyiksanya begitu
KAMU SEDANG MEMBACA
Manipulator Agent
RandomIntel junior yang berambisi untuk menangkap buronan misterius yang bersembunyi di negaranya. " Kau terlalu sering menipu orang " - Roseline " Bukankah itu memang hobiku? " - Lalice Siapa yang akan mengira pria tampan, berkulit putih, bibir tipis dan...