Chapter 2: Bunga dan Memperkenalkan
•••
Minggu pagi yang cerah sesuai dengan suasana hati Daru. Entah apa yang merasuki si manis kesayangan keluarga Barata itu bangun pagi-pagi sekali dengan raut ceria.Pagi ini Daru membantu ibu untuk menyirami tanaman di halaman rumah, dengan senyum yang tak luntur, Daru ikut merapikan tanaman yang sekiranya kurang sedap untuk dipandang.
"Daru, ndamelaken romo unjuk, nggih."
'Daru, buatin romo minum, ya.'
"Inggih, ibu.."
Daru berjalan masuk ke dalam rumah untuk melaksanakan perintah ibu. Daru dibesarkan dalam keluarga yang menjujung tinggi tata krama dalam berucap dan bertingkah laku, maka tak heran jika Daru berbicara dan berperilaku dengan penuh sopan satun. Dan kedua orang tua Daru adalah orang Jawa murni, bahkan Daru sejak kecil sudah diajari untuk berbicara bahasa Jawa krama alus oleh kedua orang tuanya.
Terkadang Daru kelepasan berbicara bahasa Jawa alus saat bersama teman-temannya yang membuat temannya kebingungan dibuatnya. Kalau sudah kebiasaan memang sulit untuk dikendali apalagi cara berbicara.
Saat melewati ruang tamu, Daru mendapati sang rama yang entah sedang mencari apa.
"Romo, padosi menopo?" Romo menoleh.
'Romo, mencari apa?'
"Romo cari remot TV, Daru tahu di mana?"
"Mboten, romo."
'Enggak, romo'
Pada akhirnya Daru membantu romo untuk mencari remot TV yang entah ada di mana. Namun, saat Daru meraba-raba kolong sofa seperti merasakan sesuatu dan Daru meraba benda tersebut, ternyata remot yang romo cari berada di bawah sofa, entah bagaimana remot itu bisa berada di bawah sofa.
"Romo! Meniko remotipun." Daru menyerakan remotnya pada romo.
'Rama! Ini remotnya'
"Matur nuwun, anak romo." Ucap romo sambil mengelus rambut Daru.
'Terima kasih, anak romo.'
"Sami-sami, romo." Daru tersenyum tulus sembari menjawab ucapan terima kasih romo.
Sebelum menuju dapur seperti niat awalnya Daru bertanya kepada romo. "Romo, badhe nyuwun unjuk menopo?"
'Romo, mau minta minum apa?'
"Buatin romo kopi, nggih sayangnya romo."
"Inggih, romo. Sekedap nggih." Romo mempersilahkan Daru untuk membuat kopi di dapur.
Sedang asik-asiknya membuat kopi Daru dikagetkan oleh panggilan ibu.
"Daru!"
"Dalem, ibu!" Sahut Daru dari dapur menuju ruang tamu sambil membawa kopi buatannya untuk diberikan kepada romo.
Daru menaruh kopi di meja, lalu duduk di samping ibu yang membawa sebuket bunga camelia putih.
Ibu menyerahkan buket bunga camelia di atas pangkuan Daru. Melihat raut kebingungan sang anak tunggal, ibu tersenyum penuh arti.
"Coba Daru lihat sendiri."
Saat tahu arti dari senyuman ibu, si tunggal Barata tersenyum senang dan melesat menuju kamarnya dengan hati gembira. Alangkah senangnya hati si manis mendapati kartu ucapan diantara bunga camelia yang cantik nan elok.
KAMU SEDANG MEMBACA
Garwo
Fanfiction[Boys love] Yang Daru tahu Jana itu katingnya saat semasa kuliah dulu. Apa jadinya jika Jana tiba-tiba datang ke rumahnya dan berniat meminangnya, yang bahkan sebelumnya mereka tidak pernah memiliki interaksi bersama. Main cast: Park Jeongwoo as Jan...