Delapan belas
bukan umur atau pun angka bisa yang sering kita temukan
melainkan adalah pasal yang mengatur sebuah hubungan percintaan didalam rumah yang sedang kita singgahi sekarang ini...
aturan yang harus ditaati oleh semua anggota termasuk aku dan Gaja
Gaja tidak tahu aku telah terjatuh dalam cinta yang tidak sengaja ia sebarkan
saat itu aku masuk kedalam nirmala saat sedang berada di kerumunan. aku tidak segaja masuk ketempat itu dan tanpa aba-aba mata ini melihat Gaja yang sedang melempakan senyuman kepada orang-orang yang masuk ketempat yang bernama NIRMALA itu...
tembok yang telah ku bangun hancur hanya dengan senyum mu....
Gaja hanya itu yang ku tahu saat pertama melihat mu
aku bukan satu-satunya yang kagum dengan mu, tetapi aku bisa dibilang salah satunya yang bisa dengan lantang teriak kamu bunga matahariku. terdengar gila tapi itu yang bisaku lakukan kepada seseorang yang telah menghancurkan dindingku...
memang kita berada dipot yang sama, tapi bukan berarti aku menyabut bunga matahari itu dengan paksa dengan menyisakan akan dipotnya...
apa aku harus berubah menjadi mawar agar aku berbeda pot dengan mu...
atau aku harus menunggu lebah untuk bisa mengantikan kamu
Gaja...Gaja....begitu gampang aku berada didekat mu tetapi hanya delapan belas yang bisa membuat aku jadi bunga matahari sama seperti mu...
"Diamku didepan Gaja bukan karena matahari yang mengalihkan pandanganmu tetapi aku takut bintang dilangit mengambil senyum mu. tapi aku akan berusaha menjadi hujan agar senyum Gaja tertutupi oleh hujan"
KAMU SEDANG MEMBACA
CERITA PUISI RANDOM
RandomHANYA INGIN MENGUNGKAPKAN PERASAAN YANG ADA MELALUI PUISI, CERITA ATAU TULISAN PUITIS.....