Tidak Sengaja?

11 2 1
                                    


Lahkah kaki yang bergema cepat terdengar di sepanjang koridor kelas 11, tampak seoarang gadis tengah tergesa-gesa dengan raut wajah panik. Gadis itu merutuki dirinya sendiri, akibat begadang semalaman ia jadi sulit dibangunkan saat pagi harinya, dan jadi terlambat untuk masuk dalam sekolah.

Semalam ia begadang karena membaca novel yang baru saja ia beli, terlalu semangat membaca novel dari awal hingga akhir sampai tak sadar bahwa hari semakin larut. Sialnya saat di pagi hari ia jadi sulit untuk di bangunkan, bunyi alarm yang ia setel dengan sengaja saja sudah berdering lebih dari 7 kali setiap menitnya dan jangan lupa dengan teriakan sang mama yang mengalun dengan indah, meneriaki anaknya agar cepat bangun dari tidur kebonya.

Seperti perkiraan, gadis itu bangun tepat pada pukul 07.45, yang mana 15 menit lagi bel tanda jam pertama akan segara di mulai. Ia segera bangun dari kasurnya lalu berjalan dengan tergesa kedalam kamar mandi, bersih-bersih dan berkemas dengan cepat tapi tetap saja. Ia terlambat, gerbangnya sudah tertutup sempurna.

Untung saja tadi satpam sekolah masih memperbolahkan dirinya untuk masuk karena ini merupakan ketelambatan pertama yang pernah ia lakukan semala masa sekolahnya.

BRAK

Terlalu banyak memikirkan sesuatu sampai gadis itu tak sadar sudah menabrak seseorang di pertigaan koridor. Ia terjatuh dengan pantat mendaran pada lantai yang berlapis keramik dengan mulusnya.

"Aduh pantat seksi gue" ucapnya meringis pelan.

"Sorry-sorry, gue tadi ga liat lo waktu mau belok. Sini gua bantu berdiri"

Saat gadis itu mendongakkan kepalanya ke atas terlihat seorang laki-laki yang tengah mengulurkan tangan kearah nya dan tanpa pikir panjang di terimanya uluran tangan tersebut dengan senang hati dan tangan yang lain sibuk mengelus-elus pantatnya yang nyeri.

"Sekali lagi sorry ya, lo gak papa kan?" kata maaf kembali keluar dari mulut si laki-laki.

Gadis itu tertawa canggung "ga papa kok, santai aja. Lagian gua juga salah di sini"

Ya, andai ia berjalan dengan melihat sekitar hal memalukan seperti sekarang tak akan terjadi.

"Yaudah, kalau gitu gua duluan ya nanti kalau ada apa-apa gua siap tanggung jawab bawa lo ke rumah sakit jadi ga papa kan lo gua tinggal?" Tanya laki-laki itu dengan ragu

"gak papa sumpah, gua baik-baik aja. Lo kayanya lagi buru-buru juga"

Terdengar tawa yang mengalun dengan indah dari laki-laki tersebut, tak dapat di pungkiri kalau laki-laki yang berdiri di depannya saat ini memiliki paras yang menawan dengan suara berat yang terdengar merdu saat bicara.

Gadis itu menggelangkan kepalanya, berusaha menghalau pikiran genit di otak nya. Dan tanpa ia sadari laki-laki tadi sudah tak berada di hadapn nya lagi.

"Lah? udah pergi aja orangnya"

...

"ASTAGA GUA LUPA KALAU GUA UDAH TELAT, YA TUHAN"

Ia langsung berlari dengan cepat kearah kelasnya, sesampainya di sana terlihat pintu kelas yg sudah tertutup rapat.

"Duh masuk gak ya, nanti gue di marahin terus di hukum, tapi kalau gak masuk entar absennya malah kosong. Makin bahaya" matanya menatap pintu kelas dengan takut.

"Bodo deh, yang penting dateng. Di hukum atau pun enggak itu urusan nanti" tangan nya membuka pintu kelas dengan pelan tapi pasti.

Saat pintu terbuka terlihat keadaan kelas yang awalnya ramai seketik menjadi hening.

"Anjir gua kira tadi tuh Bu Susi ternyata elo Al"

"Bikin jantungan aja lo"

Gadis itu mengerjapkan matanya pelan, loh ini gak ada guru? Masih dengan kebingungan ia berjalan kearah bangkunya.

"Dry Bu Susi mana?" Tanya nya kepada Audry yang duduk tepat di belakang gadis tersebut.

"Gak tau, tadi masuk cuma buat ngasih tugas doang. Abis itu pergi lagi, ngeabsen aja gak ada. Ini aja kita gak tau kapan ni tugas di kumpulin" grutu gadis berambut ikal itu.

Alegra, gadis yang sedari tadi berlari di sepanjang koridor hingga jatuh menabrak orang itu mendengus pelan "tau kalau tu guru gak masuk gue gak usah lari-lari tadi ke sininya, mana sempet nabrak orang sampe jatoh lagi"

Audry menggebrak mejanya pelan, matanya melotot menatap kearah Alegra "serius lo tadi nabrak orang?"

Pavita mengangguk ribut "iyaaa, sumpah malu banget. Untung yang gua tambrak ga marah-marah, malah bantuin gua buat berdiri"

"Cewek apa cowok?

"Cowok

tapi ya, gua baru ngeliat tu cowok deh, soal nya ga familiar banget mukanya"

"Maksud lo, dia anak baru?"

"Bisa jadi kan"

"Udah deh, dari pada lo mikir si anak baru itu. Mending lo ngerjain nih tugas Bu Susi" ucap Audry

Pavita melirik Audry sinis "bilang aja lo mau nyalin punya gue"

Tawa Audry terdengan puas "tau aja lo"

PARALLEL UNIVERSETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang