CH 02

5.3K 595 62
                                    

If you find typo or something wrong just comment
.
.
.
.
.
.
Happy reading
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Ruang rawat

"Sayang terima kasih sudah mau berjuang" ucap Daddy sambil tersenyum haru

"Itu sudah kewajiban ku" mommy pun membalasnya dengan ikut tersenyum

Oeek...oeeek...oeeek....
(Translate: dimana lagi gue ini)

"Kurasa putri kita sudah bangun" ucap Daddy sambil melihat ke bayi kemerahan yang sedang menangis, ia mengira pasti sang anak menangis karena lapar jadi ia pun menggendong sang anak dan memberikannya kepada sang istri

"Hah putri? Bukannya anak kita laki laki? Saat di ruang operasi dokter bilang laki laki, jangan jangan kamu ngiranya dia anak perempuan?" bingung mommy karena merasa sang suami salah mengira jenis kelamin sang bayi

"Kamu jangan bercanda sayang, lihat aja mukanya imut gitu" bela Daddy karena masih mengira sang anak adalah bayi perempuan

Mommy yang merasa ucapan nya sia sia pun membuka bedongan sang anak "nih lihat perempuan atau laki-laki" "loh kok....hehehe iya sayang aku salah, maaf ya" "hahehahe, jadi kamu sudah memikirkan namanya belum?" Ucap Daddy dengan kikuk sambil menggaruk leher belakangnya "Aku nunggu kamu biar kita kasih nama bersama" "gimana kalau NATHANIEL ADELIO ERIC BÉNÉDICTE yang artinya pangeran penguasa yang diberikan dan diberkati oleh Tuhan"
"Nama itu sungguh indah, mulai sekarang kita akan memanggil nya baby Athan sang pangeran keluarga Bénédicte" sedang asik asik berbincang bincang, tiba tiba

Oeek...oeek...oeek...

Kedua orang tua Nathan panik karena sang anak yang tiba-tiba menangis dengan cemprengnya tanpa sebab

"Sekarang tau kan kenapa aku mengira baby adalah bayi perempuan" ucap Daddy sambil meringis sebab tangis cempreng sang anak dan mommy pun mengerti mengapa suaminya kekeuh bahwa sang anak adalah perempuan, hingga akhirnya ia pun menenangkan sang anak dengan memberikan sebuah boneka beruang berwarna lilac

'ih apaan nih lucu banget' bingung Nathan karena ia tidak pernah melihat boneka di kehidupan sebelumnya

"Sayang baby bawa ke sini, aku mau nyusuin baby dia pasti lapar" ucap mommy karena ingat sang anak belum ia susui karena terlalu asik berbincang mengenai nama sang baby

"Ugh sini baby nya mommy" ucap mommy ketika sang anak berada di gendongan nya, ia pun memberi makan sang baby walaupun terdapat drama baby yang tidak mau di susui

'hiks harga diri gue huhuhu' batin nelangsa Nathan sambil menyedot ASI sang mommy dengan semangat

Setelah penolakan barusan, kini Nathan sedang asik menyusu kepada mommy barunya sedangkan sang Daddy asik melihat Nathan yang sibuk sendiri

"Udah ya baby nanti lagi nenennya" bujuk Daddy sambil meniup wajah sang baby karena merasa dilupakan sang anak

Sementara Nathan yang asik meminum ASI sang mommy hanya menghiraukan sang Daddy walaupun sedikit terganggu karena merasa geli, hingga lama kelamaan ia pun merasa mengantuk dan tertidur

"Selamat tidur prince Bénédicte, jangan lupa bangun ya baby" bisik Daddy di telinga Nathan yang sudah tidur sambil mengecup sayang pipi sang baby

"Ugh gemes banget anak mommy" ucap mommy sambil mengelus pipi gembul kemerahan yang terlihat ingin tumpah tersebut

"Anak aku gitu loh" ucap bangga Daddy sambil menepuk dadanya, mommy hanya dapat memutar bola matanya malas

Cklekk

"Permisi, tuan dan nyonya ini saatnya pemeriksaan" ucap dokter yang bertugas, dokter pun memeriksa secara keseluruhan kondisi sang nyonya Bénédicte

"Dari hasil pemeriksaan, nyonya masih harus di rawat selama seminggu lagi bisa di percepat apabila nyonya beristirahat dan meminum obat dengan teratur untuk hasil pemeriksaan tuan muda akan selesai sebentar lagi, karena tugas saya sudah selesai saya permisi tuan dan nyonya " jelas sang dokter sambil berpamitan

Mafia Become BabyboyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang