Gracie

582 35 0
                                    

8 bulan kemudian

"APA LO?! MAJU SINI" 

Kali ini yozaka sudah muak dengan Amora yang terus mengerjainya. Yozaka menggulung lengan bajunya lalu mendekati Amora yang terus mundur sambal mengeluarkan lidahnya mengejek yozaka.

"JANGAN KABUR LO!"

Yozaka lari mengejar Amora yang berlari ke arah lapangan besar diyang dikelilingi oleh Gedung-Gedung menjulang sekolah mereka tepat di belakang yozaka sudah ada Zaliya dan Amora serta teman baru mereka yang ikut mengejar Amora.

Ruby dan flora.

Kalian ingat kan? Teman Alletha di kehidupan sebelumnya.

Kini ruby dan Flora sudah sangat akrab dengan mereka terlebih mereka kan sekelas. Letak tempat duduk mereka juga sangat mendukung.

Zaliya dan Alletha duduk paling depan dibelakangnya ada Yozaka dan  Amora lalu deret ketiga ada ruby dan Flora.

Tidak jarang juga ruby dan flora kerap bergabung dengan Demon's, 8 bulan ini bukan waktu yang singkat. Berbagai cerita mereka ukir bersama, berjuta merajut kisah sempurna masa remaja. Kini yozaka sadar meskipun dulu kisah pertemanan nya tidak seasik ini dia bersyukur dan bahagia

Sebab, amora. Gadis nakal itu masih tetap berada di sampingnya samapai saat ini.

"TANGKAP DIA! TANGKAP!" Teriakan yozaka menggema di lorong kelas 12 langsung saja dia berteriak pada Aaron yang berada di ujung sana bersama dengan gengnya.

Sedangkan Aaron refleks menangkap tubuh Amora dan memegang tangan amora, mendengar suara melengking milik Yozaka dia bahkan tidak sempat berfikir.

Iya, refleks. Refleks melakukan perintah mutlak yozaka. Dasar ulah apalagi yang mereka buat?-Batin Aaron bukan tanpa alasan sebab yozaka dan teman-temannya memang sudah sering melakukan keributan seperti ini bahkan berlarian di koridor Gedung kelas 12 padahal Gedung mereka berbeda.

yup!

Ini tahun ajaran baru. yozaka dan teman-teman ciwi-ciwinya itu sudah naik kelas 11 sementara silas dan geng alay nya kata papi claude, sudah berada di kelas 12. Waktu tidak terasa, yozaka terharu sebab tidak ada yang terjadi perbuatan di masa lalu yang menyebabkan perpecahan pada orang-orang ini.

"KENA!" ucap yozaka ngos-ngosan sambil memegang pundak Amora yang memberontak pada Aaron. Sembari yozaka mengatur nafasnya datanglah empat gadis lain yang menyusul.

Siapa lagi jika bukan Zaliya, Alletha, ruby dan Flora.

"Tamat lo" ucap ruby sambil menyeka keringat nya langsung saja dia duduk di lantai sambil mengibaskan tangannya ke leher. Panas bangat.

Sedangkan flora menyandarkan badannya di tembok lalu berdecak pinggang.

"Cape bangat" keluh flora kemudian pandangannya tertuju pada Yozaka yang sibuk memarahi Amora seperti ibu tiri. Flora menahan tawanya saat yozaka memberi jitakan 5 kali berturut-turut pada Amora yang masih terus di tahan oleh Aaron. Berbeda dengan Flora yang menahan tawa. Ruby, Alletha, dan Zaliya sudah menertawai Amora kasihan.

"Kemarin satu set pulpen! kemarin nya lagi catatan gue ya! hari ini arghhh gantungan gue!!" teriak yozaka di depan muka Amora membuat sang empu menutup mata rapat-rapat sambil menetralkan telinganya yang sedikit berdengung.

"hus" tegur silas pada yozaka yang mengeluarkan kata-kata yang tidak di suka, sudah di jelaskan sebelum- sebelumnnya bahwasanya telinga silas ini bermasalah. Tidak bisa mendengar lo-gue dari mulut yozaka tergaris besar silas tidak menyukainya.

Sedangkan yozaka hanya melirik kakaknya itu kemudian lanjut memandang Amora dengan berdecak pingang lain halnya dengan amora yang hanya tersenyum pasrah, salahnya juga sih. Tapi, serius deh mengerjai yozaka itu memang se seruuu itu.

YOZAKA [AND]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang