Najla yang malang 🐍

53 8 15
                                    

Minggu 8 Oktober 2023..

Najla menatap keluar jendela kamarnya cuaca hari ini cerah namun tidak dengan hati Najla yang sedang mendung. Najla merindukan seseorang yang sangat ia cintai, namun ia pikir dia tidak akan merindukan nya.

Setelah merenung lama di jendela kamarnya Najla pergi ke halaman rumahnya untuk berjalan jalan sambil melihat pemandangan di halaman rumahnya.

Tiba-tiba saja ia mendengar sesuatu seperti yang meminta tolong di balik pepohonan yang ada di halaman rumah Najla, dan dengan berani Najla menghampiri pohon tersebut.

Suara itu semakin keras saja dari dekat "Tolonggg akuu". Namun, tidak ada siapa-siapa yang ada hanya batu batu yang mengelilingi pohon tersebut

Apakah batu bisa berbicara???

Mustahil

Batu merupakan benda tak hidup mana mungkin bisa berbicara, Namun suara itu terdengar keras dari salah satu batu tersebut.

Najla mengangkat batu batu tersebut dan melemparnya ke sembarangan arah. Sampai yang terakhir ia akan lempar batu itu berbicara kepadanya

"Jangan lempar aku. Aku dikutuk menjadi batu"

Najla terheran saat mendengar kata-kata tersebut keluar dari sebuah batu. Namun, tanpa berpikir panjang kemudian Najla melempar batu tersebut hingga mengenai kepala tetangganya yang lewat. Tetangga Najla memelototi Najla sedangkan Najla hanya tersenyum polos dengan wajah tak berdosa.

Kemudian, Tetangga Najla melempar kembali batu tersebut kearah Najla, batu tersebut berteriak

"Aaaaaaa, Jangan sakiti aku".

Kemudian Najla berbicara kepada batu tersebut

"Kau batu kenapa bisa berbicara?"

"Sudah kubilang kan aku dikutuk"

"Aku dulu manusia sama seperti mu. Namun, penyihir gelap datang dan mengubah ku menjadi batu."

"Aku harus menemui penyihir terang agar bisa mengubah ku kembali menjadi manusia."

"Namun, kau tahu sekarang aku sebuah batu dan tidak bisa berjalan untuk menemui penyihir terang."

"Kenapa kau bisa dikutuk?"

"Karena aku tidak sengaja melanggar salah satu aturan."

"Apakah kau mau membantu ku untuk menemui penyihir terang gadis cantik?" Kata batu tersebut.

"Aku bisa menunjukkan jalannya jika kau ingin membantu ku."

Najla yang salting karena di panggil cantik oleh batu tersebut ia mengangguk kepada batu tersebut dan bersedia untuk menolong nya.

Kemudian Najla membawa batu tersebut ke kamarnya dan menyimpan nya di atas meja belajarnya dan menanyakan nama batu tersebut.

"Hai batu, boleh aku tahu siapa namamu?"

"Namaku?, Namaku Raffy, aku awalnya seorang murid Hogwarts."

"Namaku Najla kau bisa memanggilku Najla. Tapi tunggu, kau kata "Hogwarts?" Sekolah dimana itu aku belum pernah mendengar nya. Di Bojonggede kah?"

"Bukan, Hogwarts merupakan sekolah sihir yang berada di dunia sihir."

"Dunia sihir?, Dunia sihir itu tidak nyata mustahil ada."

"Apa kamu tidak percaya dengan dunia sihir?"

"Awalnya aku percaya saat masih kecil, namun setelah dipikirkan sekarang itu mustahil."

"Dunia sihir itu nyata, buktinya kau lihat sendiri kan, seorang batu bisa berbicara. Apakah itu hal yang normal?"

Najla terdiam dan berpikir (benar juga masa batu bisa bicara)...

"Ya baiklah, jadi kapan kita menemui penyihir terang?"

"Kapanpun kamu punya waktu kita bisa menemui penyihir terang."

"Nanti malam?"

"Jika kau sudah siap."

"Oke, nanti malam."

Malam pun telah tiba...

"Raffy jadi bagaimana cara kita menemuinya."

"Kita hanya perlu masuk ke dalam lemari bajumu untuk menemui penyihir terang."

"Lemari baju?"

"Ikuti saja perintah ku."

Tanpa berpikir panjang lagi Najla dan Raffy masuk ke dalam lemari dan menuju ke dunia sihir

Dunia sihir yang dimaksud tersebut gelap dan menyeramkan tidak seperti yang dipikirkan Najla

Dan....

Di sana tiba tiba saja Raffy yang berada di tangan Najla menghilang entah kemana.

....

"Raffy kau dimana aku tidak bisa melihat mu, tempat ini sangat gelap."

Tidak ada yang menjawab..

Tiba tiba saja dibelakang Najla.
Seorang pria yang lebih tinggi dari Najla mencengkeram mulut Najla hingga tak bisa berbicara dan tak sadarkan diri.

Setelah beberapa saat kemudian Najla terbangun dari tak sadarkan dirinya. Namun dia terbangun bukan ditempat awal saat ia datang bersama Raffy. Namun, di sebuah meja yang panjang.

Di kursi meja tersebut terdapat banyak orang (mereka penyihir) Perempuan dan Laki-laki. Salah satu seorang penyihir berkata

"Bagus Raffy, kita sekarang telah mendapatkan tumbalnya."

"Baik, yang mulia." kata Raffy

Seorang yang dipanggil yang mulia oleh Raffy tersebut merupakan ratu "Rahma" yang merupakan seorang Ratu sihir kegelapan.

Ratu Rahma berdiri dari duduknya dan menghadap wajah Najla yang terletak di atas meja.

Ratu Rahma menyimpan tangan nya di leher Najla dan mencekik nya.

"Najla akhirnya kita bertemu."

Kalau rame lanjut part 2 :v
Chapter baru kalau lagi mood :v
See you in chapter two
Byeeeee

POTTERHEAD AREA STORY Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang