Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ya... Yang beneur
Dalam heningnya malam seorang gadis menyandarkan dirinya pada pilar rumah sakit, matanya masih berkaca-kaca, menatap kedepan dengan tatapan kosong.
Sesekali dia terisak menunduk memainkan lengan Hoodie yang dia pakai "Rosie..." lirihnya.
"Nini udah janji sama Hank bakal kabarin dia kalo Rosie udah bangun." dengan hidung merahnya dia kembali terisak. "Sekarang gimana cara Nini kasih tau Hank?" gumamnya.
Lisa melihat gadis itu dari kejauhan. Sedikit berfikir sejenak lalu melangkahkan kaki mendekatinya hingga dia melihat gadis itu kembali berbicara sendiri. Ah tidak, sepertinya ada orang lain yang mengajaknya berbicara, tapi siapa?
"Udah Nini bilang Nini gak mau pulang!" Jennie memekik kesal pada mahluk kecil dihadapannya.
"Terus buat apa Nini disini lagi? Rosie gak mungkin hidup lagi."
"Nini gak mau. Sampai kapanpun Nini gak mau pulang."
"Nini, nanti ratu Marah."
"Ratu marahin Chuwang, bukan Nini. Nini kan gak mau ketemu Ratu."
"Makanya, Nini mau Chuwang dimarahin Ratu?"
"Ya kenapa enggak?"
Chuwang menepuk kepalanya "Chuwang-
"Jen,"
Jennie berbalik pada Lisa yang tersenyum tipis padanya "lagi... Ngomong sama siapa?"
"Chuwang tuh! Kesel banget ngajakin Nini pulang mulu!"
Chuwang melebarkan matanya karena Jennie menyebutnya. Padahal manusia tidak bisa melihatnya. "Chuwang siapa?"
"Lisa gaakan tau."
Lisa berdeham sebelum berbicara "eum... Ayo,"
"Kemana?"
"Rosie mau dibawa pulang."
Mengingat itu Jennie kembali menangis, "Rosie kok pulang? Rosie belum bangun Lisa, Rosie gak boleh pulang dulu."
Lisa tersenyum masam "Jen udah dong, jangan beratin Rosé buat pulang."
"Tapi nanti dirumah gaada yang obatin gimana Rosie mau bangunnya?" gadis itu mengusap kembali aliran air mata dipipinya.
Lisa menghela nafasnya lalu memegang kedua sisi Jennie "Jen, Rosie udah meninggal. Kita gak bisa apa-apa lagi."
Ya, beberapa saat setelah operasi yang gagal Roseanne dinyatakan meninggal dunia. Tentu saja itu adalah kabar buruk tahun ini.
Ibu dan adiknya menangis dan berpelukan untuk saling menguatkan. Berbeda dengan mereka, justru Jennie masih tidak mau menerima fakta ini. Jennie tidak mau tahu kabar buruk ini. Tidak.
