Raphael [Aegis Orta]

341 30 2
                                    

Mungkin kalian semua sebagai seorang pembaca setia Aegis Orta bertanya

Mengapa Raphael ingin menghapus segala kematian yang ada?

Mengapa ia sangat bersikeras meskipun itu menentang keputusan Nya?

Apakah yang ada di dalam gambar itu nyata? Raphael melakukannya agar tidak merasa tersiksa dengan kematian orang yang ia antar jiwanya

Benar, itu salah satu alasannya. Namun kalian harus tahu alasan sesungguhnya Raphael menentang dan bersikeras menghapuskan kematian

Kehilangan hal berharga lah alasannya.
Ia hanya seorang bawahan Nya , ia tak bisa melakukan apapun saat kehilangan seorang manusia biasa

Bagaimana bisa Dia begitu jahat pikir Raphael, namun ia tak mungkin mengemukakan itu dihadapan Nya sang Penguasa Langit dan Bumi, apalagi Ia memiliki pasukan surga yang siap menghujani nya tombak kesucian

Dengan alasan itu ia memulai pemberontakan dengan memanfaatkan para manusia, penyihir bahkan iblis

Semua demi si terkasih, sang manusia yang rapuh dan berumur pendek

....

Turun ke bumi karena pekerjaan, Raphael melihat ke arah ranjang pasien itu . Jiwa pasien yang semakin lama naik menandakan akan kematian yang begitu cepat

Seorang pria tua menoleh ke arahnya
"Jadi kamu malaikat yang akan membawa ku ke surga? Tolong tunggu sebentar ya, cucuku akan sedih jika aku tak memanggil namanya di saat terakhirku " ,ucap pria tua itu dengan sedikit terkekeh

Raphael hanya membatu melihatnya. Ia sudah lama menjalankan pekerjaan ini. Muak?tentu ia mengalaminya, namun ini adalah tugas nya ,pekerjaannya sebagai malaikat agung

Pria tua itu pun menghampiri Raphael dan memintanya untuk segera mengantarkan jiwanya, pria tua itu tak sanggup mendengar jerit pilu dari putra putri juga cucunya

Pekerjaan hari ini telah selesai, entah mengapa ia menjadi sangat lelah . Batin maupun fisiknya sudah sangat lelah. Ingin mencari tempat bersandar pun kepada siapa? Kepada Yang Maha Kuasa? Tidak mungkin, karena Beliau hanya mencurahkan kasihnya pada manusia, tidak pada mahkluk seperti Raphael

Namun satu hal yang tak dimengerti Raphael. Mengapa Ia yang sangat menyayangi manusia memberi kematian dan tangisan pada saudara yang ditinggal?

Raphael terlalu awam untuk hal itu, sungguh malaikat yang polos, ia hanya budak yang patuh pada Tuannya

Namun yah itu semua juga tidak terlalu dipedulikan Raphael , sampai pertemuan dengan sosok itu

"Um tuan?? Mengapa anda duduk disini sendirian di malam hari? Apakah orangtua tuan tidak mencari tuan??"

Suara seorang anak kecil terdengar di telinga Raphael

Justru Raphael lah yg harusnya bertanya mengapa ada anak kecil keluar rumah Selarut ini

Bukannya menjawab ia malah balik bertanya
"Apa yang dilakukan anak kecil keluyuran di tengah malam ?"

"Oh uh... Ituu"

"Umm aku sedang berdoa kepada malaikat agar ayahku mendapat kesembuhan, kata teman temanku jika aku berdoa di luar sana tepat pada tengah malam, akan ada yg mendengar doaku"

Mendengus, " omong kosong dari mana itu, dengarkan aku, malaikat akan menjawab doamu jika kamu bersungguh-sungguh, itu tidak ditentukan pada siang atau malamnya"

"Apakah benar begitu? Berarti mereka semua menipuku hmp, akan kubalas mereka"

"Baiklah aku akan kembali, terimakasih karena telah memberitahuku tuan bermata cantik!" ,Ucapnya dengan tersenyum manis dan beranjak pergi

Another One?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang