XI: Precious

139 19 2
                                    

H e (ll) a v e n 
Your home, hell or heaven?❞

⎯⎯⎯ ♆♆♆⎯⎯⎯

-gemstone-(noun) a precious or semiprecious stone

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

-gemstone-
(noun) a precious or semiprecious stone.

⎯⎯⎯ ♆♆♆⎯⎯⎯

Kenangan masa kecil dalam benak Han Jungkook hanya sedikit, bahkan bisa dihitung jari dan jumlahnya tidak sampai sepuluh. Ibu yang banyak mendominasi kisahnya sejak bayi hingga tiga belas tahun, sebelum akhirnya wanita Han itu terbaring dan membutuhkan bantuan untuk menopang hidup, meninggalkan Jungkook seorang diri dengan sang ayah.

Pada awalnya, Han Jiwoo serupa sang ibu. Banyak mencurahkan kasih sayang pada putra semata wayangnya, memerankan dua sosok sekaligus bagi Jungkook; mendidik laksana ayah dan merawat dengan tulus seperti ibu. Wanita yang melahirkannya memiliki peluang hidup jauh lebih besar dari sekarang, membuat mereka berharap bahwa Han Min-Su akan kembali ke rumah.

Jungkook tidak begitu merindu dan mendamba akan sosok Ibu ketika di sampingnya ada Jiwoo, hanya sesekali datang berkunjung untuk mengucapkan salam sebelum akhirnya kembali pulang. Pun Jiwoo akan setia menemaninya, menjaga seolah Jungkook akan runtuh jika dibiarkan berjuang seorang diri.

Tetapi, takdir mempermainkannya. Finansial keluar Han tidak lagi mampu untuk mempertahankan ibu, mengharuskan mereka rela akan kepulangan wanita tercinta. Tidak ada harapan dengan persentase sepuluh persen untuk bertahan dengan ventilator, sehingga tenaga medis memilih untuk melepaskannya dengan persetujuan keluarga.

Seolah hidupnya runtuh, Jiwoo maupun Jungkook berada pada titik terendah dalam hidup. Merasa terpuruk dan tidak bisa melakukan apa-apa untuk menolong satu-satunya wanita di keluarga Han. Mereka berjuang mencari bantuan, mempertaruhkan hidup dan mati agar Han Min-Su tidak berpulang lebih dulu.

Setelahnya, Jungkook bagaikan hidup di neraka. Tidak ada lagi panggilan sayang dari Jiwoo untuknya serta elusan penuh kasih di atas kepala. Ia diperlakukan seperti barang bahkan ketika usianya masih tujuh belas, diperjualbelikan kepada manusia haus akan nafsu demi menghidupi keluarganya dan sang ibu.

Jungkook ingin marah, kabur dari sang ayah agar ia tidak perlu membanting tulang dengan keras hanya untuk nilai yang tidak seberapa. Harganya tidak mahal, tetapi melihat berapa yang harus dibayarkan untuk ibu, pemuda Han merelakan usia belianya untuk mengotori hidup, membuatnya tidak mempunyai muka untuk sekadar tersenyum pada ibu dari sekat kaca steril.

Raga dan jiwanya kotor, seolah ada ribuan ton sampah yang tertumpuk di atas kepala, dan Jungkook yakin bahwa ia tidak akan bisa mengangkatnya. Lantas membiarkan semuanya menggunung, menghalangi tempat di mana biasanya ayah dan ibu mengelus puncak kepalanya.

Tetapi, Taehyung bisa. Pria itu seolah tidak menghiraukan seberapa kotor Jungkook, tetap mengelus pucuk kepalanya dalam adu tatap teduh yang menenangkan. Seolah semilir angin pada tepi pantai, senyum pria Ryu begitu menyejukkan, tak mampu untuk menciptakan kedip pada kelopak Jungkook saat pandangannya semakin intens.

He(ll)aven ㅱ Taekook [M]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang