TARUHAN DIATAS MATEMATIKA

27 15 0
                                    

Hai, panggil aku Alisya!

Hargai penulis dengan vote⭐ dan komen💬 kalian

Happy Reading!❤️

******

“Orang yang kamu suka, mengharapkan sahabatmu, ya?”— Annetha Bintang Syakilla


******

04. Taruhan Diatas Matematika

Bintang berjalan sendiri menuju kantin, gadis itu tidak menghampiri Alya ataupun Ilya sama sekali. Hatinya benar-benar gusar dan masih sakit.

Pada kenyataannya, Angkasa menyukai Alya, sahabatnya sendiri. Itu bukan hal yang mudah untuk Bintang.

Dalam perjalanannya, Bintang bertemu dengan Alika dan Grania, teman sekelasnya. Gadis itu dengan cepat berlari ke arah Alika dan Grania.

"Alika! Grania! Tungguin," Bintang sampai tepat dihadapan Alika dan Grania dengan nafas yang tidak beraturan. Bintang bangkit dan berjalan di tengah-tengah Alika dan Grania. Mereka bertiga bersenda gurau bersama. Entah apa yang membuat Bintang melupakan Ilya dan Alya dalam sekejap.

***

"Tumben gak sama Ilya, Alya? Lagi marahan kah?," Alika bertanya kearah Bintang dengan raut wajah penasaran. Mereka bertiga sedang duduk di bangku taman belakang sekolah.

"Gue boleh cerita gak? Tapi kayaknya mengandung bawang," bukannya membalas, Bintang malah mengucapkan kalimat itu.

"Sok atuh, gue sama Alika pasti dengerin," balas Grania.

"Sorry, tiba-tiba masuk ke pertemanan kalian," ujar Bintang menundukkan kepalanya.

"Santai. Ayo! Mau cerita apa?," tanya Alika antusias.

Bintang mulai menceritakan semua kejadian dari awal hingga kenapa dirinya tidak bersama Alya dan Ilya saat ini.

Alika mengangguk-anggukkan kepalanya faham dengan alur cerita Bintang. "Sabar ya, Bintang," ujarnya.

"Gue pernah denger Angkasa bilang gini. 'Gue benci salah satu cewek dikelas ini. Dia.., sebangku sama Alika'. Waktu itu, Lo masih sebangku sama Alika," ucap Grania pada Bintang.

"Gue saingannya. Wajar, Nia," Bintang mengacak rambutnya frustasi. Bingung, Bintang bingung.

"Gue sama Alya dan Ilya, mungkin merenggang."

Sepanjang Hari disekolah, Bintang terus bersama Alika dan Grania. Bahkan saat jam pulang, Bintang yang biasa berjalan menuju parkiran bersama Alya dan Ilya, hari ini bersama Alika dan Grania.

***

"Asu Lo bangke!," umpatan itu keluar dari mulut Galang, salah satu cowok di kelas IPS tiga yang baru saja dilempari sapu oleh Bintang.

Kelas IPS tiga penuh keributan padahal masih pagi.

"Makannya, piket Anjirr," Bintang berdecak sebal. Galang jarang sekali piket, tapi selalu mengkritik ketika ada bagian-bagian yang kotor di kelas.

BINTANG UNTUK ANGKASATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang