THE DOCTOR IS MY HUSBAND 8

164 88 48
                                    

"Kantin yuk." ajak Amelia pada Andira dan Helda.

Helda pun melirik kearah Andira yang sedari tadi melihat kearah ruangan anak Ips.

"Lo nyariin siapa?" tanya Helda pada Andira, Namun, yang ditanya malah diem.

Amelia pun langsung paham. "Kenapa ga lo telpon atau chat aja Ra?"

"Hah? Maksud nya apa dah, telpon siapa Mel?" tanya Helda yang masih kebingungan.

Amelia pun mengusap wajah nya kasar. "Hadeh, tumben lo lemot, gegara belum isi perut ya?" tanya Amelia pada Helda.

"Hehehe, lagian siapa sih?" tanya Helda

"Jelasin aja Ra." ucap Amelia menatap Andira

Andira pun kini menatap Helda."Ini, gue kecarian sama Aldi, ga biasanya kaya gini, kalau dia ga jemput tadi pagi, masih okelah bisa ketemu di sekolah, tapi ini kok ga ada ya, apa dia ga sekolah?" tanya Andira menatap Helda.

"Dia ga nge chat lo gitu?" tanya Helda penasaran.

Andira hanya menggeleng, dengan mengembangkan kedua pipi nya.

"Buset, ini pacar apa temen, ga ada ingpo kabar apa ya." ucap Helda.

"Udah deh, siapa tau Aldi ada urusan sama keluarganya lagi, mending ke kantin aja, laper soalnya." ucap Andira pada kedua sahabat nya itu.

Helda dan Amelia pun mengangguk, ketiga nya berjalan santai menuju kantin.
Saat ketiga nya sampai di kantin, Andira langsung memesan menu biasa.
Helda dan Amelia hanya duduk menunggu pesanan.

Helda pun tanpa sengaja melihat gerak gerik Annisa yang mencurigakan.
Ia berniat mengikuti Annisa yang berjalan kearah gudang sekolah.

"Eh Mel, gue ke toilet dulu ya."

"Ih masa gue sendirian, ga asik ah Hel."

"Kebelet tau, bentar lagi Dira juga datang tuh." ucap nya melihat Andira yang tengah memesan bakso dan menu lain nya.

"Iya deh." gumam Amelia yang ikut menatap Andira.

Helda pun tersenyum lalu pergi beranjak dari duduk nya.

Dengan hati-hati Helda mengikuti arah tujuan Annisa.
Ia sedikit was was takut jika Annisa mengetahui nya.

Kini, Annisa telah sampai dibelakang gudang sekolah.
Helda pun berhasil mengikuti nya dari belakang.

Annisa mengangkat sambungan telepon dari seseorang yang Helda tidak ketahui.

"Ada apa sih, lo ganggu waktu istirahat gue deh."

"Gue hari ini ke Bali."

"Apah? Bali? pasti sama tunangan lo itu kan?"

"Iya, gue belum ngasih tau Andira. Gue bingung harus gimana lagi, nanti mau gue bilang urusan keluarga lagi."

"Keluarga mulu alasan lo, mending kasih tau langsung, lagian ya nanti juga bakal ketahuan kalau lo bakalan nikah."

"Lo kalau ngomong gausa kencang-kencang dong, kalau ada yang denger gimna?"

"Tenang aja, gue lagi dibelakang gudang nih."

"Lo awasin Dira ya, jangan sampe dia jalan sama cowo lain."

"Buset ga sadar diri lo, ngelarang cewe nya jalan sama cowo lain, padahal diri nya sendiri jalan sama cewe lain."

THE DOCTOR IS MY HUSBAND.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang