Beberapa tahun yang lalu, di suatu malam yang tak terjangkau oleh orang lain. Malam yang dihiasi beberapa bintang yang bersinar bagaikan pemandangan film.
"Apakah kita pernah bertemu sebelumnya?" tanya pria itu yang berada dibawah cahaya lampu.
Kebetulan satu orangnya lagi berada disisi bayangan cahaya. Tidak banyak terlihat penampilannya karena dia menutupinya dengan jubah dan topi datar.
"Tidak, ini pertama kali kita bertemu."
Pertanyaan sederhana diikuti jawaban yang sederhana juga. Tidak ada alasan yang mengikutinya. Tapi sebagian besar pihak pasti akan mengira dia sedang berbohong.
"Apakah kita pernah bertemu sebelumnya?"
"Tidak ini pertama kali." Ada jeda sedikit pada kata-kata itu. Dia menahan nafasnya sejenak.
"Pertama kalinya aku bertemu denganmu disini. Juga, pertama kalinya aku minum di bar ini."
Suara dentingan es dalam gelas terdengar, menjadi pengisi alunan lembut musik jazz di bar ini. Lalu sekali lagi pertanyaan terulang lagi disini.
"Dazai..." bisik Oda dengan lembut. Kebingungan akan semua ini membuatnya memikirkan semua ini dengan keras. "Apakah kita pernah bertemu denganmu sebelumnya?"
Jawaban atas pertanyaan itu suara angin yang berhembus pelan di pemakaman ini. Tidak ada suara dari pemuda yang disebutkan namanya.
Odasaku. Kali ini tepati janjimu ya?
Kalimat terakhir itu memang agak remeh tapi tidak bisa disangkal bahwa itu membuat Oda kepikiran. Mungkin dia bisa melupakannya dan memenuhi janji itu seadanya saja.
Tapi ketika melihat wajah Dazai ketika menghilang itu. Mata yang tidak tertutupi perban itu hampir tidak memiliki cahaya harapan. Melihat matanya saja bisa membuat Oda merasa bahwa Dazai tidak mengharapkan apapun darinya lagi. Seperti kekecewaan sudah menjadi hal biasa yang tak berarti.
Oda melihat telapak tangannya yang tadinya berusaha menangkap Dazai. Itu tampak bergetar lembut tanpa disadari. Dia mengepalkan tangannya dan memandang ke arah laut biru di depannya.
Hari segera berakhir dengan begitu cepat. Oda memutuskan kembali ke agensi setelah berdiam diri sejenak disana.
* * *
Sebelum tiba ke agensi, Oda harus naik kereta terdekat terlebih dahulu. Dia melewati gerbang tiket dan menunggu kereta datang di tempatnya.
Stasiun kereta tampak ramai seperti biasanya. Beberapa orang berjalan kesana kemari untuk berpergian ke tempat mereka tuju.
Tiba-tiba Oda merasa ingin merokok, jadi dia mengambil rokok dan korek di sakunya. Namun, entah kenapa hanya rokoknya saja yang ditemukan di sakunya.
Rasanya adegan ini familiar.
"Ini dia."
Suara dibelakangnya tiba-tiba muncul begitu saja. Ketika Oda berbalik, dia melihat api di depannya dan dia berhenti bergerak sejenak sebelum menyalakan rokoknya dengan api itu.
Saat itu terjadi, kereta meluncur begitu cepat di belakangnya. Kereta itu tidak berhenti di stasiun tapi terus melaju dan menyebabkan suara gemuruh di stasiun itu. Beberapa orang terlihat khawatir dan penasaran dengan keadaan yang terjadi.
"Apa kau baik-baik saja?"
Oda melirik ke belakangnya sebentar lalu melihat orang yang ada di depannya. Dia memakai topi bundar dan jubah hitam yang menutupi tubuhnya. Oda tidak bisa melihat wajah orang itu dengan jelas karena bayang-bayang yang menutupi sebagian besar wajahnya.
![](https://img.wattpad.com/cover/303673620-288-k803181.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Oda Sakunosuke : Your happiness
Фанфик∘₊✧───━━━━━━ ◦ ❖ ◦ ━━━━━━────✧₊∘ 𝙊𝙙𝙖 𝙎𝙖𝙠𝙪𝙣𝙤𝙨𝙪𝙠𝙚 : 𝚈𝚘𝚞𝚛 𝙷𝚊𝚙𝚙𝚒𝚗𝚎𝚜𝚜 『𝐒𝐭𝐚𝐭𝐮𝐬 : 𝐄𝐧𝐝』 ➷ 𝐏𝐚𝐢𝐫 : 𝐀𝐥𝐥 𝐱 𝐃𝐚𝐳𝐚𝐢, 𝐎𝐝𝐚𝐳𝐚𝐢. ➥ 𝐈𝐭 𝐢𝐬 𝐮𝐧𝐝𝐞𝐧𝐢𝐚𝐛𝐥𝐞 𝐭𝐡𝐚𝐭 𝐡𝐞 𝐩𝐥𝐚𝐲𝐞𝐝 𝐭𝐡𝐞 𝐭𝐫𝐚𝐠𝐞𝐝𝐲 �...