"Kak lo ga ada bosennya ya jaga di gerbang terus?"
"Kak lo denger gue ga si?" Terlihat Millie kesal dan memasang wajah sinis ke arah cowok di hadapannya.
"Hapus liptint yang lo pake!" suruhnya dan membuat Millie menganga.
"Lah? Situ kok ngatur saya," jawab Millie dengan ekspresi konyol.
Cowok ber name tag Marka Rajendra itu menghela napas gusar. Ia harus sabar untuk menghadapi jelmaan nenek rempong dihadapannya ini.
"Masih pagi, ga usah bikin emosi Millie!"
"Siapa yang bikin emosi lo si kak? Ga jelas emang," sahut Millie santai.
"Udah udah, gue mau lanjut ke kelas bye!" Saat hendak pergi, tangan Millie dicekal dan ditarik oleh Marka.
Millie menyerngit.
"Hapus sendiri sekarang atau gue yang hapus?" Marka berbicara dengan suara yang sangat deep.
"Sok banget mau hapus liptint gue, bisa emang?" sargah Millie.
Marka mendekat dan menunduk menatap wajah Millie. "Bisa, mau pake apa dihapusnya?" Ia mengusap bibirnya dengan ibu jari sambil menatap Millie. Tatapan Marka berubah.
Sinyal bahaya langsung ditangkap oleh Millie.
"Sialan! Ini kenapa malah gue yang kejebak."
•••
hai, i'm back!
vote dan komen!
see u next part
YOU ARE READING
The Story Of Millie
Ficção AdolescenteMasa Pengenalan Lingkungan Sekolah biasanya sedikit membosankan. Tetapi, berbeda bagi seorang Millie Margaretta, bagi dirinya MPLS sangatlah seru. Gadis dengan sifat pecicilan itu tentu sangat amat bahagia saat membuat sesuatu yang menyenangkan saa...