DULCE
"Bibir merahmu... Benar-benar membuatku menggila."
幸せな読書
Malam begitu sunyi, suara kepakan burung hitam terdengar dengan samar, angin malam dingin yang menusuk indra peraba membawa suasana yang begitu memuaskan bagi kedua insan yang saling mencumbui.
Suara decakan antar perang lidah terdengar dipenjuru ruangan, menjadi saksi bisu akan kegiatan membara dua makhluk tersebut.
Lee Jihoon, sang dominan terus menuntun lidah panasnya untuk masuk kedalam rongga hangat milik Hyungseok. Kalungan tangannya seketika sedikit mengerat pada leher Jihoon, tubuhnya meremang disko dibuatnya.
Kepalanya begitu pusing karena ciuman yang begitu panas bagai api
membara bersama lee Jihoon, tubuh kecil Hyungseok bergetar hebat akibat ciuman yang membuatnya benar-benar terlena, keterbuaian membawanya melayang tinggi lebih tinggi lagi pada puncaknya.Isi kepalanya diacak-acak sedemikian rupa oleh sesosok pria bersurai merah gelap hingga membuatnya tak bisa berpikir jernih, tangan besarnya kemudian dengan nakal meraba-raba daun telinga Hyungseok sensual, memberikan efek tersengat bagai aliran listrik.
Tangan itu kemudian mulai turun dengan sensual kearah perut rata indah milik Hyungseok yang disibak oleh dirinya. Disela-sela jumpaan lidahnya, Lee Jihoon menyeringai hingga menampilkan gigi taringnya. tepat sasaran, disinilah kelemahannya.
Hyungseok membelalak terkejut, iris legam teduh miliknya membola lantaran perutnya yang begitu sensitif dielus begitu penuh gairah oleh tangan besar panas milik Lee Jihoon.
Erangan pun terdengar samar dari belah bibir bengkak yang masih bertaut, salivar campuran keduanya mengalir begitu deras dari dagu Hyungseok hingga membasahi bantal.
Sudah 15 menit berlalu tautan keduanya menyatu panas, namun tak ada tanda-tanda cumbuan itu akan segera terlepas. Justru cumbuan tersebut kian menuntut lebih pada kedua insan yang masih menikmati aktivitas erotis itu.
Hyungseok yang sudah kehabisan nafas lantas mendorong dada bidang Lee Jihoon dengan paksa hingga wajahnya menjauh. Dadanya naik turun, jantungnya berdetak cepat dari biasanya, Hyungseok menarik oksigen begitu rakus untuk memenuhi rongga pernapasannya kembali. Mengisi oksigen begitu rakus seakan-akan malam ini ia tak dibiarkan untuk bernapas sesuka hati.
Lee Jihoon, pria bersurai merah kehitaman itu menjilat bibirnya dengan sensual setelah putusnya tautan cumbuan yang membuatnya dimabuk kepayang, bibir ranum bengkak itu begitu candu baginya. Lebih nikmat untuk dimakan setiap saat tanpa jeda dari pada permen yang ia konsumsi setiap jam.
KAMU SEDANG MEMBACA
DULCE - DGSEOK [BL]
Fanfic"Aku memang menyukai permen, tapi bibir merahmu lebih membuatku candu." [warn! bxb/yaoi] only borrowing characters, the original characters of this story belong only to PTJ.