First Meet

5 1 0
                                    

Aku dan mom duduk di restoran chinese food untuk bertemu sosok pria yang akan segera jadi ayahku.
Well aku tidak yakin tentang hal itu,tapi sejak melihat ibu dengan semangat berdandan dan mengenakan pakaian yang cantik untuk bertemu pria ini aku yakin ibu sangat mencintainya.
Dan aku tidak bisa berkata tidak pada ibu.
Sebuah mobil sport berwarna merah berhenti di depan resto,lalu seorang pria paruh baya dengan tubuh tinggi dan tegap keluar dari mobil tersebut dan masuk ke dalam resto.

"anne itu dy.."ucap ibu cekikin dengan wajah merona.

oh ghost mom seperti remaja yang sedang jatuh cinta,bahkan aku saja putrinya tidak pernah merasakannya ujarku dalam hati sambil memutar mata.

Pria itu melepas kacamata hitamnya dan menghampiri kami sambil tersenyum ramah.

"Hello kamu pasti anne putri gabriella..aku Will teman ibumu"

"Haii sir..ya aku anne..terimakasih telah menjaga ibu selama ini"jawabku canggung sambil melirik ibu.

Pria itupun tertawa riang dan merangkulku.

"tidak perlu kaku seperti itu anne,panggil aku will..dan anggap saja aku sahabat barumu juga..gabriella selalu bercerita tentangmu,benar ternyata kamu secantik ibumu dan juga sangat sopan"

aku memelototi ibu ku dan ibu tertawa keras.

"ya sayang..will sudah mengenalmu karna ibu ceritakan..ibu harap kamu tidak marah akan hal itu"

"tidak apa apa mom..senang bertemu denganmu will"senyumku sopan sambil menjabat tangannya.

kami pun makan siang bersama,will memesan makanan yang sangat banyak dan dy pun sangat royal.
aku tidak tahu bagaimana ibu bisa mengenal pria ini dan dari yang ku lihat pria ini pasti kaya raya dari cara dy berpakaian dan kendaraan yang di bawanya.

"Anne..pasti ibumu sudah cerita mengenai aku yang melamarnya.
aku mengenal ibumu sudah lebih dari dua tahun..tetapi kami baru dekat setahun ini.
aku jatuh cinta di pandangan pertama pada ibumu..dy gadis yang cantik dan pekerja keras..tetapi ibumu selalu menolakku anne..
dan pada akhirnya ibumu mau berteman dekat denganku aku sangat bahagia..ku fikir aku tidak mau kehilangannya makanya aku segera melamarnya.tetapi ibumu belum memberi jawaban kepadaku anne..
ibumu bilang keputusan ada kepadamu..dan ku harap kamu bisa menerimaku anne..mungkin untuk awal kamu bisa menganggapku sebagai wali dan sahabat yang akan menjagamu dan ibumu"will berbicara dengan gugup sambil memegang tangan ibuku.

ibuku pun tersenyum sayang terhadapnya.
walaupun aku merasa sedih akan hal ini tetapi aku tau ibu mencintainya dan pria ini sepertinya juga sangat mencintai ibu,maka itulah yang terpenting untukku saat ini.

"Will aku hanya berharap kamu bisa menjaga ibuku dengan baik..cintailah dy seperti aku mencintainya..karna jika kau menyakitinya maka aku tak akan segan segan untuk menggantung lehermu di pohon"ancamku sambil tersenyum kecil.

Will dan ibu pun tertawa keras,dan kami bertiga akhirnya menghabiskan makanan sambil berbincang dan bercanda ria.

"Oh ya anne..setelah menikah kamu dan ibumu akan pindah ke rumahku..kita berempat akan tinggal bersama sama apa kamu tidak keberatan?"

"berempat?dengan siapa lagi?"tanyaku heran

"Dengan putraku Ares..ibumu belum cerita tentangnya?"jawab will heran sambil memandang ibuku.

"Ups aku lupa menceritakan tentang ares..oh ya anne..will mempunyai seorang putra..dy 2 tahun di atasmu..kamu akan mempunyai seorang kaka sekarang"sahut ibuku tersenyum riang.

Aku hanya tersenyum dan tidak tau harus berkata apa,tinggal dengan ayah baru dan kakak tiri baru..ckck aku tidak tau seperti apa hidupku nanti.

Forbidden FruitTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang