*Ini Kisah ketika semua tokoh I Wanna Be U hanya seorang rakyat biasa
✿✿✿
Pada suatu hari di sebuah kampung kecil nan kumuh yang terletak di samudra Pasifik-
“ULANG WOI ULANG”-Iaros selaku sutradara.
Pada suatu hari di sebuah kampung kecil yang begitu makmur dan tentram, ga tentram amat sih. Tinggallah seorang pemuda bernama Phell. Ia memiliki julukan sebagai pahlawan namun laki-laki itu tidak pernah menyebutkan identitasnya sebagai Phell, ia pun tidak memiliki pakaian ksatria dan termasuk senjata pedang. Ia tidak mirip sama sekali seperti ksatria pada umumnya, ia hanyalah seorang pahlawan bertopeng. Mengapa ia dijuluki pahlawan? Karena ketika ada kebakaran melanda, dengan sigap pemuda bertopeng itu membantu, ketika terjadi pencopetan, ia dapat menangkap pelakunya. Intinya hal kecil yang ia lakukan sangatlah berarti bagi kampung kecil ini. Baiklah lebih baik pembaca sekalian menyaksikan drama tolol dan idi-
“WOI ANJ-”
-
-
-Baiklah lebih baik pembaca sekalian menyaksikan kisah absurd bertemakan cinta dan komedi ini, jangan lupa membaca sembari mengemil popcorn atau bala-bala♡ sama teh haneut pun raos✨
✿✿✿
Di malam hari yang cerah ini, burung-burung berkicau dengan indahnya di atas pepohonan yang menjulang pendek. Saat ini Medeia tengah menanam tanaman mematikan di halaman rumahnya yang berletak di hutan pedalaman kampung Eperanto. Niatnya untuk menjaga diri ygy🗿Sesekali gadis itu mengusap peluh di keningnya yang diakibatkan sinar matahari yang begitu galak- terik.
“Sudah ku putus cinta, kekasih ku yang baru tidak berniat menikahiku juga...”isaknya bahagia sembari mengusap air hidun-
“BUKAN INGUS WOI”-Iaros selaku sutradara.
-
Terisak Medeia sembari mengusap air matanya.
Witwiw..
“ANJIR PHELL SIALAN KAU!”kaget Medeia mendapati Phell berdiri di pinggir pagar sembari membawa hewan buruannya, yaitu sapi?
“Kukira engkau akan menyerahkan rusa padaku..”suara hati Medeia.
“Lagi apa neng?”tanya pemuda itu ragu-ragu mendapati wajah muram dari gadis bersurai Violet itu.
“Buta ya?”
Ngik.. ngik....!!!!?
“Lagi bercocok tanam... Apalagi atuh kang_-”rutuk gadis itu bernada sebal.
Pemuda itu pun menggelengkan kepalanya kemudian duduk di atas tikar yang di gelar di halaman rumah Medeia. Pemuda itu hanya menghela nafas kemudian meminum segelas air beku, selanjutnya ia menghela nafas lagi seperti punya banyak beban hidup.
“Ari akang kunaon?”tanya Medeia yang memperhatikannya.
“Ah iya ini lagi ngahuleng tarik... Mikirin kamu yang udah putus tapi masih direbutin akang sama Iaros shialan.. bukan itu aja, Helio pun gak nyerah buat dapetin neng Medeia...”ujarmya penuh derita.
KAMU SEDANG MEMBACA
Eperanto Kocaks Terserang Wabah Gabut
HumorBerisi kegabutan para penghuni Eperanto🗿