Entah apa yang telah terjadi, Yoongi dibuat bingung dengan tingkah Jimin yang seolah menghindarinya, atau memang menghindari?
Sejak tiga hari lalu, Jimin berubah. Tidak ada pesan random setiap jam, tidak ada teriakan memekakkan telinga, tidak ada juga omelan yang mengudara.
Selama tiga hari pula Yoongi merasa kesepian. Taehyung yang memang lebih memilih belajar dan orang tua mereka yang masih sering keluar untuk melakukan kencan membuat suasana rumah kembali seperti tahun-tahun lalu.
Yoongi jadi teringat ucapan Jimin saat pulang dari pantai. Apakah anak itu benar-benar ingin tinggal bersama Appa kandungnya dan meninggalkan Yoongi disini?
Tidak! tidak!
Yoongi tidak merasa sedih. Dirinya hanya berpikir jika Jimin tidak sopan. Datang dan pergi semaunya.
Huhh...
"Yoongi, Eomma pergi dulu sebentar ya." Teriak Eomma dari tangga.
Tanpa perlu menyahut Yoongi yakin Eomma nya itu langsung pergi setelah pamit.
Jika begini, lebih baik dirinya tinggal sendiri.
.
Puas berkutat dengan komputernya. Yoongi berjalan sempoyongan menuju kasur. Cukup untuk hari ini, pekerjaannya akan segera rampung dalam waktu dekat jika tak ada penganggu di rumah.
Awalnya Yoongi akan mengalami kendala ketikan mengerjakannya ternyata dua perusuh yang hilang entah kemana membuat pekerjaan Yoongi lebih terasa ringan.
"Aku akan menyelesaikannya besok." Teguh Yoongi.
Ketika badannya baersentuhan dengan kasur semua persendian meraung melepas penat yang di tahan selama dua belas jam lamanya. "Aigoo, punggung ku terasa remuk."
Tuk
Yoongi mendelik sebentar kearah jendela besar di kamarnya. Jendela tersebut langsung mengarah ke taman belakang rumah.
Mencoba menghiraukan, Yoongi kembali memejam, mencari posisi nyaman di kasurnya.
Tuk
Lagi. Walau baru dua kali namun rasanya Yoongi ingin berteriak karna telah menganggu niat dia untuk istirahat.
"Bedabah, siapa yang usil di jam dua belas malam begini." Ujarnya kesal. Langkah nya dia bawa tergesa, ingin segera memarahi pelaku kejaihalan di rumahnya.
Srek..
Gorden hitam itu di buka, lalu terlihat ada lampu kerlap kerlip menyala menghiasi taman belakang yang entah sejak kapan berubah wujudnya.
"HAPPY BIRTHDAY YOONGI HYUNG" Teriak semua orang yang berada di bawah sana.
Yoongi meneliti setiap wajah mereka, ya, tak banyak memang, dan hanya orang terdekat saja yang hadir.
"HYUNG TURUN! TIDAK SOPAN! SUDAH DI BERI KEJUTAN BUKANNYA BERTERIMA KASIH MALAH BERDIAM BEGITU."
Suara menggelegar milik Jimin seorang bahkan tembus hingga kamarnya, padahal jendela belum dibuka tetapi suara cempreng itu dapat ditangkap baik oleh Yoongi.
"Ba...wel" Yoongi mengeja kata itu, berharap Jimin dapat mengerti apa yang ia ucapkan.
Well... ternyata si bodoh itu masih ingat ulang tahunnya.
Tak bisa menahan senyum Yoongi segera pergi dari jendela lalu berjalan menuju taman belakang. Ya, walaupun harus mengorbankan jatah istirahatnya, Yoongi rela asal dapat merasa hangatnya malam ini.
Bentar masih ada satu part lagi..
Yoongi waktu ngeliat orang malem malem ngasih susupris "Apa lagi ini tuhan.."
KAMU SEDANG MEMBACA
Are You Stupid?
FanfictionHanya kisah tentang Jimin yang mempunyai kakak menyebalkan yang kelewat pintar. Menjadi adik tiri dari seorang Min Yoongi tak semudah yang dia pikirkan. Perkataan kakaknya yang selalu menusuk jantung membuat dirinya harus menyiapkan mental untuk men...