raja yang tertidur

61 13 1
                                    

"kita akan mengunjungi ayah" ucap minho di sore hari setelah menemani lima pangeran kecilnya bermain di halaman.

tentu hal tersebut disambut hangat oleh kelima anaknya, mereka hanya bisa mengunjungi sang ayah dua minggu sekali, dan itupun bergiliran.

minho biasanya memberikan jadwal berkunjung minggu pertama dan ketiga
adalah changbin dan si kembar dan minggu kedua dan ke empat adalah jadwal hyunjin dan si bayi yang mengunjungi ayahnya.

hal itu bukannya tanpa alasan, akan sangat repot membawa lima anak sekaligus. tapi pada hari-hari tertentu seperti ulang tahun salah satu anaknya, hari raya atau hari spesial lainnya, minho akan membawa serta ke lima putranya.

jika kalian berpikir minho jarang mengunjungi sang suami, itu salah besar. nyatanya setelah mengantar putranya ke sekolah, sebelum  berangkat ke kantor, dirinya selalu pergi dan menemani chan selama hampir dua jam di rumah sakit. ketika jam menunjukkan pukul sepuluh, barulah ia pergi dan kemudian datang lagi sepulangnya dari bekerja.

changbin sekarang bersekolah di taman kanak-kanak tingkat b, dan hyunjin masih berada di tingkat a, biasanya di antar minho pada pukul delapan pagi dan di jemput oleh supir keluarga saat pulang, sedangkan si kembar dan si bungsu masih belum bersekolah dan harus berada di rumah bersama pengasuh dan asisten rumah tangga.

"sudah siap semuanya?" minho bertanya pada putranya.

"siap papa!"

"cap paaa!"

kelima anaknya menjawab penuh semangat.

minho tersenyum dan mulai membawa masuk putranya. changbin duduk di bangku penumpang di sebelah supir sebab ia ingin menghafal jalan katanya.  minho memangku felix di bagian tengah, dan di sebelahnya ada car seat untuk si bayi dan dua anaknya yang lain duduk di belakang karena permintaan keduanya yang ingin bermain robot-robotan.

sepanjang perjalanan dipenuhi celoteh dua anak yang duduk di belakang, berbanding terbalik dengan dua bungsu di bangku tengah yang tertidur, sedangkan putra tertua terus menanyakan nama jalan yang mereka lewati kepada sang supir.

ketika telah sampai di rumah sakit, mereka turun dengan rapi. changbin dan hyunjin menggandeng tangan felix yang masih terlihat mengantuk. sedangkan minho menggendong jisung dan juga seungmin yang juga tertidur.

changbin menekan tombol 10 di lift, sebab ia melihat tangan sang papa yang kesusahan menggendong kedua adiknya.

"terimakasih, kak bin" minho tersenyum.

'ting'

ketika pintu lift terbuka, seketika mata jisung terbuka dan meminta untuk diturunkan. ketika kakinya menyentuh lantai, si pipi gembil langsung berlari menuju kamar nomor 1003, kamar rawat ayahnya.

minho melobi semua anaknya untuk mencuci tangan sebelum berdekatan dengan sang ayah, dan setelah selesai membersihkan diri mereka berdiri mengelilingi sang ayah untuk berdoa.
pria manis itu membaringkan putra bungsunya yang masih tertidur di ranjang di sebelah ranjang suaminya.

kamar vip itu bisa dibilang sangat luas untuk ukuran ruang rawat, sebab memiliki sebuah ranjang tambahan, sebuah kamar mandi yang nyaman dan ruang tamu.

tentu saja harus fasilitas yang sangat nyaman mengingat yang di rawat adalah dokter yang memimpin di rumah sakit itu, sekaligus menantu kesayangan dari sang pemilik rumah sakit. ya, pemilik rumah sakit itu adalah ayah dari minho.

"ayah, hari selasa kemarin kak bin dipuji guru soalnya kak bin, wooyoung sama yeonjun menang lomba lari estafet" anak paling tua bercerita.

"wah kak bin keren!" minho bertepuk tangan kecil meskipun ia sudah mendengar cerita itu berkali-kali minggu ini.

the first snow [BANGINHO]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang