chapter 1

2.3K 287 1
                                    

'hidup damai? Huh, sepertinya itu tidak akan selalu terjadi' batinnya dengan menyedihkan saat seseorang sudah membuka pintunya dengan memegang sebuah cambuk ditangannya

'mengapa ini selalu terjadi kepada ku? Mengapa takdir selalu mempermainkan ku? Apakah segitu menyenangkannya mempermainkan takdir ku?' pemuda tersebut,jefran. terus berpikir sebelum sebuah tangan menjambak Surai rambutnya

"Charlie, apakah kau sudah menunggu lama? Maaf, kakak mu ini sangat sibuk untuk mengurus sebuah pesta dikediaman kita" pria tersebut yang menyebutkan dirinya kakak. mengangkat kepalanya jefran atau sekarang sebagai Charlie dengan kuat,agar Charlie bisa melihat pemuda yang menjambak rambutnya tersebut

"Agh-" Charlie mengerang kesakitan saat rambutnya ditarik begitu kuat,ia merasakan bahwa kini rambutnya mulai lepas dari kulit kepalanya

"Karna kakak kedua mu sudah menginjak diusia dewasa maka kita harus mengadakan *debutante"

*Seorang wanita muda dari latar belakang keluarga bangsawan atau kelas atas yang telah mencapai kedewasaan dan, sebagai orang dewasa baru, disajikan kepada masyarakat pada "debut" formal atau mungkin pesta debutan.

"Karna usia adik kecil kami yang begitu manis masih berumur 17 tahun maka kita juga harus bersiap akan kamu menginjak usia dewasa untuk mengadakan pesta juga" Charlie tak begitu mendengarnya, karna yang ia rasakan saat ini hanyalah sakit,sakit,dan juga sakit

Pemuda tersebut yang sudah cukup berbicara segera melepaskan jambakannya

Ia kemudian berdiri dan memegang sebuah cambuk ditangannya.

"Nah Charlie,bagaimana jika kita mulai saja? Karna aku juga sudah tidak punya banyak waktu untuk bermain bersamamu"

Charlie rasanya ingin tersenyum menyedihkan mendengarnya. ' bermain? Maksud mu bermain dengan tubuh ku bukan? Selalu memukul ku,dan juga dicambuk' Charlie tersenyum kecil,dan menatap kakaknya itu dengan remeh

"Aku malah tidak suka bermain dengan kakak.jadi,lebih baik kakak tidak perlu datang" Kakaknya ntah mengapa segera tersenyum. Bukan,itu adalah seringai yang sangat dalam

"Dasar adikku ini, segitukah kau membenci ku? Padahal aku sangat menyayangimu mu" kakaknya segera memegang dagu Charlie,dan menariknya untuk menatap kearahnya

Charlie tidak segera membalas,ia tersenyum dan segera membalas perkataan kakaknya

"Yeah,aku sangat membenci mu bahkan rasanya aku ingin membunuh mu,kak" ucap Charlie dengan disertakan tatapan remeh dimatanya

Mata merahnya seperti darah yang begitu dalam. Itu sangat indah yang bahkan membuat kakaknya ingin mengambil bola mata tersebut

Meskipun ia memilikinya,tapi mata adiknya jauh lebih indah.

"Hahaha,sangat menarik. Kau sekarang makin menarik."

"Oke,aku terima tantangan mu, Charlie" kakaknya itu segera pergi kearah belakang dan memegang sebuah cambuk dengan begitu kuat

Charlie tidak henti hentinya untuk tidak gemetar, ia sangat takut. Sangat amat takut. Meskipun ia sudah sering mendapatkan nya saat ia masih menjadi jefran Ravindra,tapi tetap saja

Itu sangat menyakitkan.

____________happy reading____________

[BL] I just want to live quietlyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang