13 - BATU RAMALAN DAN HUTAN CINTA

138 15 0
                                    

Batu ramalan kembali menyala yang berarti itu akan terjadi masalah kembali di rumah Shinbi itu. Hari dan Kanglim kini siap melawan siapa pun yang melukai dan menyerang rumah Shinbi. Rion kini sedang membaca sebuah buku tentang rubah berekor sembilan dirinya mencari informasi untuk mengubah Heewon kembali.

Di sana terdapat beberapa petunjuk bahwa di goa terdapat buku yang akan memberitahu bagaimana menjadikan Heewon kembali ke wujud manusianya. Rion segera pergi meninggalkan markas dengan mengendap-endap karena takut terlihat oleh Sarah, karena bisa repot jika ketahuan olehnya.

Setelah beberapa jam kemudian setelah Rion pergi dari kamarnya Sarah yang ingin menemui Rion itupun terkejut saat mendapati pintu kamarnya terbuka sedikit. Dirinya mengetok pintu kamar Rion dan berkata,"Rion apa kau ada di dalam?" Setelah dirasa tidak ada yang menjawabnya dia memutuskan untuk membuka pintunya saja dan ternyata benar dugaan Sarah Rion tidak ada di dalam kamarnya.

Sarah segera pergi ke rumah Shinbi untuk menemui Hari dan Kanglim begitu juga yang lainnya dirinya menduga bahwa Rion pasti ada di sana untuk mengecek batu ramalan. Namun, saat Sarah pergi ke sana Rion tidak ada di sana.

"Apa kalian melihat Rion?" tanya Sarah tiba-tiba saat baru saja datang.

"Kau ini baru saja datang sudah menanyakan Rion!" omel Hari.

"Aku ke sini bukan karena ingin menemui kalian! Aku ke sini karena aku mencari Rion!" gerutunya.

"Memangnya Rion ke mana?" tanya Gaeun.

"Jika aku tau, aku gak akan pergi ke sini dan menanyakannya pada kalian!" ketus Sarah.

"Hei kau Sarah bisa tidak gak usah marah-marah seperti itu! Kami kan hanya bertanya!" omel Hari kepada Sarah.

"Sudah lah kalian tidak bisa diandalkan!" Sarah pun pergi meninggalkan mereka semua.

Tiba-tiba Shinbi datang setelah kepergian Sarah dari sana. Dia berkata,"Ramalannya akan segera dimulai sepertinya! Aku menemukan petunjuk bahwa terdapat energi aneh di dalam hutan dari salah satu goa di sana!"

"Energi aneh?"

"Ayo kita ke sana!" ucap Hari.

Shinbi segera membuka portal untuk mempercepat mereka pergi ke hutan itu. Hari, Kanglim dan juga Gaeun ke dalam portalnya Shinbi itu. Namun saat ingin memasukinya mereka terpental kembali ke tempat mereka berada tadi seperti tempat itu memang tidak bisa di masuki.

"Mengapa kita ada di sini lagi?" tanya Gaeun.

"Energi yang berada di sana terlalu kuat sehingga kita tertarik kembali ke sini!" tekan Shinbi yang menjelaskannya kepada ketiga temannya itu.

"Aku bisa membantu kalian menahan energi itu untuk dapat ke sana!" ucap Sarah. Ternyata sedari tadi Sarah tidak pergi dirinya tersentak saat mendengar perkataan mereka bahwa ramalan akan dimulai. Dia berpikir bahwa Rion akan berada di tempat ramalan itu terjadi untuk mengatasinya sendirian. Ya, begitulah pikirnya.

"Sarah? Kau?" Teman-teman yang berada di sana juga kaget dengan ucapan Sarah tadi.
"Jika kau bisa maka lakukanlah!" pinta Kanglim pada Sarah.

"Aku akan melakukannya! Tetapi ini, bukan karena aku perduli pada kalian! Aku hanya ingin memastikan Rion apakah ada di sana atau tidak!" tegasnya.

Semuanya pun mengiyakan atas ujaran Sarah karena mungkin memang benar Sarah dapat menahan energi itu. Saat mereka masuk kembali ke dalam portal yang dibuat Shinbi kini mereka bisa memasukinya begitu juga Sarah yang ikut memasukinya sedikit terkuras energinya karena menahan energi makhluk yang begitu kuatnya.

*****

Suasana di hutan begitu sepi, tidak ada orang sedikit pun di sana. Namun, semakin mereka memperdalam jalannya ke dalam hutan itu membuat energi makhluk semakin kuat dan semakin kuat hingga di sana terdapat makhluk yang bisa dibilang makhluk itu sangat cantik dengan wajahnya yang cantik itu dirinya tiba-tiba menunjuk kearah Sarah.

"Kau! Apakah kau mencari seorang pria berpakain putih dengan rambut berwarna kuning pirang?" tanya makhluk itu tanpa sedikit rasa mengancam sedikit pun.

Sarah pun dengan tidak ada rasa khwatir dirinya menjawab,"Ya, aku sedang mencari pria itu!"

Makhluk itu tersenyum yang terlihat sangat jahat. Di sana Sarah menjadi sedikit khawatir dengan apa yang terjadi pada Rion.
"Mengapa kau tersenyum begitu?! Apa kau yang menyembunyikannya!?" bentaknya dengan perasaan yang bercambuk aduk antara perasaan khawatir dengan marah.

Lagi-lagi makhluk itu hanya tersenyum dan kini dirinya tertawa kencang yang membuat mereka yang berlima yang berada di sana terkejut.
"Sepertinya kamu mempunyai rasa pada laki-laki itu? Apakah aku benar?" tanyanya pada Sarah. Sontak Sarah terkejut akan pertanyaannya. Namun, Sarah hanya mengelak bahwa itu tidak benar. Dirinya berkata,"Apa maksudmu?! Aku sama sekali tidak mempunyai rasa apa yang kau maksud itu! Aku dan Rion hanya sekedar kakak dan adik saja!"

"Apa benar? Kalian Kakak beradik yang terlahir dalam keluarga yang sama? Apa menurutmu kau bisa membohongi perasaanmu di dalam hutan cinta ini?!" ucap makhluk itu,"hutan yang kau pijak ini adalah tempat milikku dan ini disebut hutan cinta dan kau tidak bisa berbohong apapun soal perasaanmu di dalam sini begitu juga padaku wahai Sarah salah satu anggota Aegis termuda!" lanjutnya.

Sarah hanya bisa terdiam dengan mata melotot seakan tak percaya bahwa makhluk itu dapat membaca hati dan perasaannya. Namun, lagi-lagi Sarah mengelak dengan ujaran-ujaran yang diberikan makhluk tadi.

"Dari keempat orang yang berada disini aku tahu tentang perasaan kalian!" ujar makhluk itu.
"Pria yang mengenakan baju hitam dan memegang pedang kau pasti memiliki rasa dengan perempuan barbaju pink itu, kan?" tanya makhluk itu dengan tersenyum miring. Tentu Kanglim yang merasa memang dirinya begitu hanya terdiam kaget saja berbeda dengan Hari yang melihat Kanglim terdiam segera dirinya membantah perkataan makhluk itu,"Ap-a maksudmu!" kata Hari dengan terbata-bata karena malu.

"Namun sayang perasaan kalian sepertinya terlalu banyak rintangan yang memang kalian harus bisa menjalankannya bersama!" ungkap si makhluk itu.
"Dan kau wanita yang mengenakan pakaian ungu kau mempunyai perasaan yang terpendam pada seorang yang memang bukan terlahir sama denganmu. Dirinya berbeda jauh dari dirimu yang tentunya kalian tidak akan bersama bukan? Dan kau sudah mengetahui itu, sama seperti pria berambut kuning yang kutangkap ini!"

Sarah yang mendengar ujaran itu langsung menanyakannya,"Siapa maksudmu pria berambut kuning itu?!" tanya Sarah dengan mata yang sedikit berkaca-kaca.

"Itu adalah orang yang kau cari! Rion anggota Aegis yang sama sepertimu!" titahnya sembari tersenyum miring yang mengancam. Sarah lagi-lagi kaget dan terus menanyakan Rion pada makhluk itu. Lagi-lagi makhluk itu hanya tertawa. Dia berkata,"Anak itu sudah kukurung di dalam mantraku karena berani mengambil buku rahasia milikku!"

"Apa maksudmu!? Kembalikan Rion padaku!" bentak Sarah.

"Tentu saja tidak! Karena dia sudah lancang memasuki hutanku hanya untuk mengambil buku rahasia milikku!"

"Kembalikan Rion!"

"Sayang sekali Sarah namun pria yang kau ingin selamatin ini merelakan nyawanya untuk membuat seseorang yang dirinya cintai kembali! Dan kau betapa bodohnya memintaku untuk menyelamatkan dan membebaskannya!" makhluk itu menjadi marah dan membuat seisi hutan bergetar dan tanah ratak yang membuat Hari memanggil Geumbi untuk memutar waktu agar tidak kembali retak.

Semuanya kembali seperti semula. Tiba-tiba Gaeun berujar,"Sepertinya ini bukanlah ramalan yang terjadi di batu ramalan itu namun ini ada sangkut pautnya dengan ramalan yang sebelumnya terjadi!"

"Apa maksudmu Gaeun?" tanya Hari.

"Seseorang yang takdirnya diubah oleh pembuat batu ramalan ini karena dirinya tidak mau menuruti perintahnya!" jelasnya.

"Maksudmu?"

"Ya, kemungkinan Rion ingin membuat takdir orang itu kembali seperti semula dan dia menemui caranya dengan mengambil buku yang disebut makhluk tadi, namun sayangnya dia ketahuan. Seperti itulah dari naluri yang kutahu dari berbagai penjelasan yang tadi makhluk itu bicarakan!" Jelas Gaeun pada teman-temannya itu.

Sarah hanya terdiam dan tertunduk dirinya bergumam,"Tapi kenapa?" gumaman itu yang membuat Hari mengahmpirinya dan merangkulnya dengan berkata,"ayolah, tanang saja! Aku akan membantumu walaupun kau ini menyebalkan tapi Rion itu juga adalah temanku!" ucap Hari disertai senyuman darinya yang membuat Sarah menangis tersedu-sedu dan membuat Gaeun dan Hari memeluk Sarah yang menangis itu.

HEEWON SI RUBAH EKOR SEMBILAN!!(HIATUS) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang