"Sudah sangat cukup denganmu tidak perlu yang lain."
Hai guys?!!!
Sebelum baca part ini, aku mau bilang makasih buat kalian para pembaca aku🥺 kalian tuh orang-orang pertama yang kasih dukungan buat aku dan karyaku. Makasih banyak udah hadir di hidupku, dan udah mau kasih saran dan kritik dan mengajak aku buat belajar lagi, semoga tulisan aku bisa jadi teman buat kalian❤️Btw sambil nunggu Naresh 2 update, yuk baca cerita 'Alger dan Dunianya' di sana kita bisa ketemu sama geng Trayton, kalau ada yang kangen Agrensi, tenang aja kalian bisa ketemu Agrensi juga di sana.
Dan mulai Minggu depan aku udah mulai buat versi Alternatif Universe cerita Alger dan dunianya di Instagram wattpadkaaa, jangan lupa mampir ya😚Happy reading ❤️
18|| Hanya mimpi?
Acara pernikahan Naresh dan Shireen berjalan lancar sesuai dengan apa yang di harapkan. Saat ini adalah acara sesi foto dengan kedua mempelai, pihak keluarga sudah selesai mengambil foto dengan pengantin dan kini para anggota Trayton tengah mengambil posisi dan menunggu juru kamera mengambil potret mereka. Selesai dengan geng Trayton akhirnya para rekan kerja dan sahabat Shireen juga memasuki pelaminan dan mengambil posisi untuk mengabadikan momen.
Setelah potret mereka selesai di ambil, akhirnya para mempelai di persilahkan untuk beristirahat. Naresh sudah meninggalkan pelaminan dan membiarkan Shireen bercengkrama dengan Freya sahabatnya.
"Whuaa, Irene akhirnya sebentar lagi Lo udah nggak perawan," ujar Freya sambil mencolek perut Shireen.
Shireen tersenyum malu-malu. "Ih, apaan sih Frey? Kalau temennya nikah itu di kasih selamat, atau paling nggak di doain supaya langgeng eh Lo mah beda, malah bahas yang macem-macem lagi."
"Eh iya sorry, namanya juga gue lagi bahagia." Ujar Freya. "Lagi pula gue seneng tau akhirnya Lo ada yang jagain sekarang, jadi tanggung jawab gue sebagai penjaga Lo udah selesai."
"Enak aja selesai, sampai kapanpun Lo nggak boleh berhenti jaga gue!" Tekan Shireen pada sahabatnya itu.
Freya terkekeh. "Iya deh iya. By the way, anak sambung Lo cantik banget, lucu lagi. Siapa sih namanya?"
"Kiara," jawab Shireen. "Mau gue panggilin?"
"Mau dong, coba panggil kesini gue mau ngajak dia ngobrol," lanjut Freya.
"Ara?" Panggil Shireen pada gadis kecil yang tengah duduk sambil menyantap cemilan di mejanya.
"Kenapa Tante dokter?" Tanya Kiara sambil melangkah ke arah kedua perempuan itu.
"Lho, kok masih manggil Tante sih? Sekarang Kiara panggil Mama," ujar Shireen.
"Emang boleh?" Tanya Kiara polos.
"Boleh sayang," ujar Shireen.
"Oke, Mama dokter," balas Kiara.
"Ih, lucu banget sih Ren, kalau gini mah gue jadi pengen nikah sama duda," Ujar Freya gemes sendiri dengan Kiara.
Di sisi lain, Naresh tampak menghampiri Gayatri dan juga Bisma di mejanya. Tempo hari sebelum acara pernikahan, Naresh sudah meminta restu pada kedua orang tua Agrensi, dan mereka memberikan restu. Bukannya senang karena hal itu, Naresh malah merasa bersalah.
"Ma, Pa?" Sapa Naresh saat sudah sampai di meja mertuanya.
"Eh, Naresh? Wah pasti kamu capek banget sekarang, nggak heran dari tadi banyak banget yang ngajak foto," ujar Bisma pada Naresh.
Naresh tersenyum canggung. "Iya Pa."
"Semoga kamu bahagia ya Resh, semoga kalian menjadi keluarga yang harmonis. Mama nggak ada hak buat larang kamu menikah lagi, tapi satu hal yang mau mama tekankan ke kamu, kasih perhatian ke Kiara, beri dia kasih sayang penuh," ujar Gayatri pada Naresh.