Namjoon tersenyum dan mengangguk. Ia merasa senang ketika bisa bicara dengan penggemar dengan jarak yang dekat. Seperti seorang teman, bukan penggemar dan idol yang dibatasi oleh aturan.
Rasanya ... aku ingin sekali tampil di depan penggemar dengan jarak yang dekat. Pasti ... sangat menyenangkan bisa melihat, bicara, dan bernyanyi bersama mereka dengan jarak yang dekat, batinnya dengan harapan bisa mewujudkannya.
"Tugasku sudah selesai, kalau begitu saya pamit undur diri," ujar Yoona, lalu pergi setelah mendapat jawaban dari Namjoon.
Namjoon menurunkan gulungan lengan baju panjangnya untuk menutupi bekas infus agar tidak diketahui member. Setelah itu, ia beranjak dari tempat tidur untuk mengurus semua administrasi agar ia bisa pulang. Sayangnya, pesan dari dokter Han yang memintanya untuk datang ke ruangannya membuatnya mengurungkan niatnya.
"Pasti telinga akan panas mendengar omelannya," katanya sembari berjalan menuju ruangan dokter Han.
Untuk ke ruangan dokter Han, ia harus naik ke lantai dua, dan Namjoon merasakan sesak berjalan menuju ruangannya, padahal untuk naik ke lantai dua sudah menggunakan life, tetapi ia merasa lelah dan sesak napas.
"Aigoo ... kenapa sekarang tubuhku banyak sekali keluhan?" ia mengeluh sambil memegang dada. "Akhirnya sampai juga," katanya yang sudah berdiri di depan ruangan dokter Han.
Namjoon tadinya akan mengetuk pintu yang tertutup, tetapi pintu sudah di buka dari dalam oleh dokter Han yang kebetulan akan keluar.
"Namjoon-shiii, kau mengagetkan saja," kata Dokter Han yang terkejut melihat Namjoon berdiri di depan pintu.
"Kau ini aneh sekali, Dokter. Kau yang buka pintu, tapi kau juga yang kaget," kekeh Namjoon.
Dokter hanya tertawa kecil, menyetujui ucapan Namjoon. Setelah itu, ia menyuruh Namjoon masuk dan bicara empat mata mengenai penyakitnya.
"Ada apa, Dokter? Kenapa menyuruhku menemuimu?" tanya Namjoon.
"Sebenarnya aku kesal karena kau menolak rawat inap. Keadaanmu tidak baik-baik saja, tapi kau menolak rawat inap dan pemeriksaan lebih lanjut untuk mengetahui fungsi ginjalmu." omel Dokter Han.
"Aku ada pekerjaan yang harus diselesaikan secepatnya. Ya ... anggap saja selagi punya waktu, aku akan memanfaatkannya dengan baik," jawab Namjoon, yang diakhiri dengan senyum getir.
Dokter menghela napas, ia mengerti maksud Namjoon, tetapi menyayangkan tindakannya yang malah bisa memperburuk kesehatannya.
"Setidaknya, jangan mengabaikan kesehatan sesibuk apa pun dirimu. Kondisimu tidak baik-baik saja, Namjoon-shi! Keluhanmu itu bisa karena ginjalmu yang sudah tidak berfungsi dengan baik, bahkan mungkin membutuhkan cuci darah. Selain itu, kau juga mengkonsumsi obat kanker yang bisa memperburuk kondisi ginjal jika tidak diatasi dengan baik. Lambat laun, kau juga akan memiliki keluhan dengan jantungmu!" Dokter Han dengan tegas mengatakan efek samping yang terjadi jika ia mengabaikan kesehatannya.
Namjoon hanya diam saja.
"Untuk matamu, aku sudah konsultasikan juga dengan dokter Hwang dan beliau menyarankan untuk operasi," tambahnya.
"Ya, aku tahu, tapi mengingat keberhasilan operasi juga kecil. Jadi, lebih baik aku bertahan dengan obat saja." Namjoon menjawab datar, pasrah dengan jalan hidupnya.
"Pakailah kacamata, matamu masih merah dan juga sedikit bengkak. Hindari asap dan debu, atau hal lain yang memperburuk kondisi matamu.
"Ya, akan aku lakukan, Dokter." jawab Namjoon dengan ekspresi yang sama.
****
Setelah selesai dengan Dokter Han, Namjoon membeli kaca mata minus yang juga berfungsi sebagai pelindung mata dari debu. Ia tidak langsung pulang ke dorm, melainkan pergi ke agensi untuk bertemu dengan manajer dan produser. Mereka membahas tentang lagu mic drop karena Bangtan akan melakukan rekaman esok hari.

KAMU SEDANG MEMBACA
I'm Okay. (Sudah Terbit ✔)
FanfictionDi balik senyumku, aku menyembunyikan rasa sakit yang tak terucapkan. (Kim Namjoon) Idol life, drama idol.