" Hei, Nona."suara maskulin dari laki-laki di belakang Heejin kini membuat lamunannya buyar, ia lantas menoleh kebelakang dan memastikan apakah lagi-lagi Sunwoo mengganggu dirinya lagi?.
" Boleh aku duduk di sampingmu?." Ucap laki-laki dengan hair s...
Jeno terusik karena tangannya kini tak menemukan objek yang ia cari di sampingnya. Proporsi yang pas, serta dua buah dada yang ranum kini tak bisa ia temukan di dekapannya lagi.
Sial, dimana Heejin?
Kedua netra itu pun terpaksa terbuka, mencari di mana sosok tercinta. Namun sayangnya tak ada satupun objek telanjang kesukaannya yang dapat ia temukan di kamar luasa, Jam menunjukkan pukul 09.10 dan tentunya ini adalah hari kesiangan dari Lee Jeno setelah kepulangannya dari Sisilia, sambil mengumpat laki-laki itu pun menyingkap selimut yang tadinya masih sempurna menutupi tubuh telanjangnya.
" Sial, aku harus bergegas mandi." Ucapnya dengan ketus, padahal ia memiliki pertemuan bersama saudaranya, pukul 10 pagi, tapi bahkan Lucas tak membangunkannya seperti biasanya, ayolah ada apa ini?.
Sambil bergegas bangun, laki-laki itu tak memperdulikan sesuatu yang tengah berdiri tegak akibat suasana bangun pagi, tapi kali ini Jeno benar-benar menanggalkan celananya ia lupa bahkan pemandangan yang satu ini cukup menggelikan untuk dilihat pagi-pagi. Tapi sayangnya Heejin harus melewatkan momen yang satu ini, ia yakin jika Heejin melihat sesuatu yang baru di pagi hari seperti ini, wajah kaku serta rona pipi merahnya bisa ia lihat dengan jelas pagi ini juga. Ah sial, kenapa Heejin harus tidak ada di sampingnya hari ini, padahal mereka bisa melakukan morning sex untuk pertama kali setelah pembebasan heejin dari jerat tangan sang Ayah.
3 jam sebelumnya...
Heejin terbangun akibat dengkuran keras dari Lee Jeno, belum lagi tangan besar itu yang usik sekali menggenggam kedua payudaranya tanpa henti. Kebebasan macam apa ini? Bahkan Heejin baru merasakan bangun tidur dengan suasana pintu kamar mandi yang masih terbuka, lampu kamar yang masih menyala dan tentunya mereka berdua benar-benar tidur dengan keadaan gila. Wanita itu beringsut dari tidurnya, bahkan kini ia bisa melihat bekas-bekas tanda kemerahan dan juga lipatan kulit akibat tangan Jeno yang terlalu berat dan lama bertengger di tubuhnya.
" Ah, aku lupa dengan yang satu ini." Heejin berdecak karena menyadari kedua pahanya terasa licin akibat sesuatu di sana yang mengganggu pergesekan pahanya, mereka bahkan belum membersihkan ini semalam, karena kelelahan Heejin tidur lebih dulu dan bangun dengan kondisi yang masih telanjang. Pelan-pelan bangun dari ranjang Heejin pun meraih handuk yang berserakan di lantai dan melesak masuk ke kamar mandi sendirian, sayangnya pria yang tengah tidur dengan nyenyaknya itu sama sekali tak terusik dengan derit pintu kamar mandi.
" Baiklah Hee, ayo berkeliling dan melihat kota di pulau ini." Ucap Heejin namun terkejut dengan penampilan telanjangnya dari pantulan kaca kamar mandi.
" Sial, aku tidak akan memilih jacuzzi untuk hari ini, pasti sangat perih."
Sekitar 10 menitan perempuan itu mandi dan membersihkan bekas-bekas sperma kekasihnya yang menempel di lekuk tubuhnya, ia kini mengaca di depan cermin yang cukup besar dari closet room yang ada di kamar ini. Satu hal yang Heejin sukai dari kamar ini adalah, kekasihnya itu mendirikan dua closet room yang berbeda, satu untuk Jenov dan satu lagi untuk Heejin. Jangan tanyakan perkara lengkap atau tidaknya, yang pasti semua yang Heejin perlukan di sini sudah tertata rapi, dari tas bermerk dengan harga selangit, sepatu dengan tinggi yang benar-benar seperti harapan orang tua, serta pehiasan yang ada di pojokan sana semua barang-barang khas perempuan itu ada di sini para maid benar-benar bekerja keras untuk hal feminim dan mencolok ini, namun satu hal yang Heejin kini baru sadari.
" Baiklah, aku mohon jangan ada berat badan yang naik, sehingga aku bisa memakai baju-baju yang bagus di sini. " Heejin membuka lemari baju perempuan yang sudah tersedia.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.