..
Shikamaru melempar map ke depan Naruto, atasannya di Kaze corporation. "Sudah ku selesaikan semua, boleh aku pulang?" Shikamaru bertanya.
"Ck, kenapa sih buru-buru pulang? Malam ini aku dan Sasuke mau makan malam, sekalian membicarakan kontrak. Kau mau ikut tidak?"
Shikamaru menggeleng. "Aku harus memeras otakku hanya untuk memeriksa hal-hal penting. Aku harus mengistirahatkan otak berhargaku."
Naruto mengangguk. "Sebelum pulang, maukah kau memeriksa beberapa CV pegawai baru? Ada beberapa orang yang baru masuk."
Shikamaru mendengus, ia mengangguk dan keluar dari ruangan bosnya itu. Ia menuju ruangannya, yang rupanya berkas yang di minta Naruto untuk ia periksa sudah ada di sana.
Perlu waktu setengah jam sebelum ia menyelesaikan semuanya dan pergi dari sana.
Ia tidak langsung pulang, ia menuju Akatsuki entertainment.
Akatsuki merupakan salah satu perusahaan hiburan terbesar di Konoha yang beroperasi sebagai label rekaman, agensi bakat, perusahaan produksi musik, manajemen acara dan perusahaan produksi konser.
Kekasihnya adalah seorang aktris yang bernaung di agensi itu. Mereka telah berpacaran sejak masih di bangku perkuliahan, dan kekasihnya itu masih belum se terkenal sekarang.
Shikamaru berjalan menuju sebuah mobil van berwarna silver. Itu adalah mobil kekasihnya.
Iya, mereka memang backstreet, bukan karna keinginannya. Namun karna keinginan kekasihnya itu. Kekasihnya beralasan bahwa itu bisa mengganggu karirnya nanti.
Usianya saat ini sudah nyaris kepala tiga, dan semua drama yang ia bintangi selalu meledak di pasaran. Karna itu ia tak ingin di ganggu dengan skandal yang macam-macam.
"Kau baru pulang kerja? Bagaimana harimu?" Temari memeluk Shikamaru begitu pria itu masuk ke dalam mobil.
"Sama seperti hari-hari biasanya. Bagaimana denganmu?" Shikamaru menghirup wangi leher kekasihnya itu.
"Syuting hari ini sedikit melelahkan. Harus mengulang beberapa adegan, itu membuatku capek."
"Baiklah kalau begitu, jam berapa pulang malam ini?" Shikamaru bertanya. "Kau sibuk terus beberapa minggu ini, kau tau kan benih ku harus di keluarkan." Shikamaru tak bisa menahan tangannya dan bergerak kesana kemari.
"Aku pulang, tapi mungkin sedikit malam. Apa yang akan kau lakukan setelah ini?" Temari bertanya, menyingkirkan tangan Shikamaru dari tubuhnya.
"Pulang mungkin, aku punya pekerjaan lain juga." Shikamaru menjawab. Ia mengeluarkan paperbag yang ia bawa tadi. Ia membeli beberapa makanan manis.
"Shika, kau kan tau aku tidak makan makanan manis." Temari berkata lagi.
"Yasudah kalau begitu temani aku makan saja, aku butuh makanan manis untuk memberi makan otakku."
.
Shikamaru pulang ke rumahnya lebih awal. Rumah sekaligus tempat kerjanya.
Ia baru saja membentuk tim E-sport miliknya sendiri. Selama setahun ia berhasil membuat tim yang lumayan bagus. Dan penghasilannya pun juga terus meningkat. Tentu saja dari gajinya di Kaze corporation sudah lebih dari cukup. Namun E-sport adalah hobinya.
Beberapa orang masih ada disana, sepertinya tengah berlatih. "Cukup-cukup, berlatih dan istirahat harus seimbang."
"Terimakasih bos." Shikamaru mengangguk dan masuk ke dalam kamarnya. Kantor sekaligus tempat tinggalnya adalah rumah tunggal dua lantai yang lumayan besar, ada enam kamar di masing-masing lantai, delapan kamar di huni oleh dua orang di setiap kamarnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mendokusai
Krótkie OpowiadaniaSeumur hidupnya, Shikamaru hidup kelewat santai. ia memiliki kedua orang tua yang lumayan terpandang di masyarakat. juga tak pernah menuntutnya macam-macam. apalagi membanding-bandingkannya dengan orang lain. ia tak pernah membela dirinya, bukan k...