.blood stain

258 35 8
                                        

Lee Jinho menganggap keberadaan Yoo Hobin adalah eksistensi yang menarik. Setiap melihat kobaran kebencian yang ada di mata cokelatnya membuat Jinho merasa antusias.

Ia ingin melihat sorot mata itu membencinya lebih dalam, lebih intens dan lebih bersemangat.

Semakin memikirkannya, semakin ia ingin membawa anak kecil itu ke dalam dekapan, lalu mengurungnya di sangkar emas yang sudah lama tidak memiliki pemilik.

Sejak awal Jinho menganggap manusia lain sebagai hewan dan parasit yang harus diberantas. Tetapi, ketika melihat Hobin dan niat untuk mengacaukannya saat itulah muncul sebuah entitas baru.

Dia akan sangat cantik untuk menghiasi mansionnya sebagai peliharaan.

Jinho tau bahwa Hobin sempat menyusup ke dalam Akademi Jinseong dan mengajak Seo Haesu untuk bergabung ke dalam timnya.

Tapi sayang sekali, Seo Haesu justru meraih tangan yang dengan sukarela ia ulurkan. Selain itu, yang tidak terduga adalah Seo Haesu sempat ingin merekrut Hobin ke dalam timnya.

Tentu saja gagal. Siapapun itu, anggota How to Fight sangatlah protektif dengan si pemimpin dan Jinho membutuhkan berbagai rencana sempurna agar Hobin dapat berada di genggamannya.

Legal maupun ilegal, Jinho tidak peduli. Lagipula sejak kapan ia hidup dengan mengandalkan moralnya?

"Lee Jinho?"

Seo Haesu, pemuda berhelai keabuan si mantan narapidana anak itu membuka pintu unit apartemen yang sekarang ditinggalinya.

"Bagaimana dengan tempat ini? Kau menyukainya?"

Lee Jinho si pemilik channel Newtube dengan nama samaran 244 menyeringai kecil di depan pintu unit milik Seo Haesu.

"Bukankah harusnya kau mempersilakan Saya ke dalam?"

Seolah tersadar dari lamunan singkat, Haesu pun membuka pintu unitnya lebih lebar, memberikan gestur agar Jinho masuk ke dalam.

Sejauh ini Jinho belum mengetahui dengan jelas mengapa Haesu menolak ajakan Hobin dan lebih memilih untuk bergabung dengannya.

Namun, tidak ada yang salah dengan berhati-hati. Ia tidak ingin menghabiskan tenaganya untuk bermain dengan penghianat seperti Baek Sungjoon.

Begitu niat Haesu yang sebenarnya muncul dan itu mulai membahayakan bisnisnya, maka Jinho tidak akan segan menghilangkan bocah itu dari peradaban.










"Jadi, ada apa Anda datang kemari Lee Jinho-ssi?"

Jinho duduk di sofa unit Haesu dengan menopang kaki. Ia mengamati interior ruangan itu lamat-lamat. "Hm... hanya mampir sebentar untuk menyampaikan sesuatu. Apa kau sudah mendengar sesuatu tentang Runaway Family?"

"Apakah maksud Anda kelompok yang berisi anak-anak yang kabur dari rumah?"

Pria berusia pertengahan 20-an itu menyeringai. "Baru-baru ini ada orang yang menggunakan kelompok itu untuk berbisnis. Mereka menjual organ tubuh"

"Saya ingin tahu siapa yang mengendalikan bisnis ini karena perputarannya begitu cepat"

Haesu mendengus pelan. "Jadi, apakah Anda ingin bergabung dalam bisnis itu?"

Terkekeh, Jinho mengibaskan tangannya pelan. Ia sengaja menunjukkan bahwa masih ada bekas darah mengering yang menempel di buku jari dan ujung kemeja putihnya yang terbalut jas hitam.

"Kau memang cepat tanggap, Seo Haesu"

Bangkit dari sofa, pemuda berhelai keabuan itu berbalik dan meraih handuk kecil yang sebelumnya tergeletak di lengan sofa. "Saya sudah mengirimkan seseorang untuk menyelidikinya. Anda akan mendapatkan hasilnya segera"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 23, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

god-ish | 244/hobinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang