Chapter 05

198 27 1
                                    

Ruka menatap bingung paper bag yang diberikan ibunya. Setelah dibuka paper bag itu berisikan sebuah dress biru tua selutut.

"Pakai dress itu. Malam ini kita ada pertemuan dengan calon ayahmu."

Gadis itu membulatkan kedua matanya. "Calon ayah? Ibu akan menikah?"

"Hm, ya, sebentar lagi kau punya ayah baru."

"Ibu berkencan dengan pemilik perusahaan di tempatku bekerja, kan?" tanyanya memastikan.

Wanita paruh baya itu menunjukkan raut wajah terkejut. "Siapa yang memberitahumu?"

"Apa ibu lupa kalau aku bekerja di perusahaan milik Tuan Kang? Beberapa hari lalu aku melihat kalian bersama saat kami sedang makan-makan perusahaan."

"Baguslah kalau kau tahu sendiri, aku jadi tidak perlu repot-repot menjelaskan padamu. Sekarang cepat bersiap-siap karena sebentar lagi ada sopir yang menjemput kita."

Ruka menghela nafas pasrah, meski ia menolak pun tidak ada gunanya. Ia tidak tahu bagaimana perasaannya sekarang. Sedih dan kecewa karena ibunya menjadi perusak keluarga orang, tapi di sisi lain ia senang karena tak lama lagi menjadi bagian dari keluarga konglomerat. Calon ayahnya ini bukanlah orang kaya biasa namun seorang konglomerat. Siapa juga yang tidak senang?

Kini Ruka dan ibunya sudah tiba di restoran bintang lima. Tak henti-hentinya gadis itu berdecak kagum melihat interior mewah.

"Bersikaplah sopan di depan calon ayahmu nanti." ucap ibunya memperingati. Tanpa diingatkan pun Ruka sudah tahu apa yang harus dilakukan.

Tak lama kemudian terlihatlah seorang pria tua yang cukup familiar di mata Ruka. Siapa lagi jika bukan Tuan Kang yang sebentar lagi menjadi ayah tirinya.

Ibu Ruka bangkit dari duduk dan menyambut calon suaminya. "Selamat malam sayang."

"Maaf kami terlambat, ada sedikit masalah tadi."

"Apa? Masalah?"

Tuan Kang terkekeh. "Hanya masalah kecil, tidak perlu cemas."

Ruka masih diam di tempat, gadis itu merasa risih dengan interaksi mereka. Sikap ibunya juga terlihat berbeda. Jika sedang bersamanya pasti ibunya sibuk mengeluh dan tak jarang mencibirnya.

"Kenapa kau diam saja di sana? Ayo kemarilah Taehyun."

Ruka dan Taehyun sama-sama terkejut ketika pandang mereka bertemu. Namun mereka memutuskan untuk abai dan tidak angkat bicara hingga sebuah suara menginterupsi.

"Taehyun ayo perkenalkan dirimu pada calon ibu barumu dan putrinya." perintah Tuan Kang.

"Perkenalkan saya Taehyun, senang bertemu kalian."

"Wah, Taehyun tampan sekali. Pasti Taehyun mirip anda ketika muda dulu." puji ibu Ruka.

"Ahaha, benar, karena dia anakku."

Ruka heran mengapa Taehyun terlihat tidak terganggu dengan interaksi dua orang tua yang sedang memasuki masa puber kedua. Jika Ruka jadi Taehyun pasti ia akan marah besar.

Ibunya menyenggol lengan Ruka dan memberi kode untuk melakukan hal serupa.

"Perkenalan saya Ruka, semoga kita bisa menjadi lebih dekat selayaknya keluarga. Omong-omong saya berkerja di perusahaan tuan."

"Benarkan? Kebetulan sekali hahaha. Kau sudah bekerja di sana selama berapa tahun?"

"Saya baru bekerja dua bulan di perusahaan anda."

"Jangan terlalu formal begitu, panggil saja aku ayah karena beberapa hari lagi aku dan ibumu akan menikah."

Ruka tersenyum kaku. "B-baik, ayah."

•••

Hembusan angin malam membelai wajah keduanya. Dingin, namun tidak cukup kuat untuk mengalahkan panas membakar di hati mereka.

"Tidak ku sangka wanita jalang itu ibumu."

"Aku juga tidak menyangka kau anak konglomerat. Tidak heran interior dan perabot di apartemenmu terlihat mahal semua." kekehnya seraya memandang wajah tampan pria itu dari samping.

"Kau tidak marah aku menyebut ibumu sebagai jalang?" tanya Taehyun.

"Untuk apa marah? Kenyataannya ibuku memang sepertinya itu. Sebelum bersama ayahmu dia selalu pulang malam dan gonta-ganti pasangan. Sebagai anak aku sangat malu melihat tingkah laku ibuku. Disini kau yang berhak marah karena ibuku merusak rumah tangga orang tuamu."

Taehyun mendongakkan kepala dan memandang langit hitam tanpa setitik bintang, hanya ada rembulan samar di sana. "Percuma marah jika itu tidak bisa membuat ayah merubah tekadnya untuk menikahi ibumu."

Dalam lubuk hatinya terdalam Ruka merasa bersalah karena ibunya telah membuat keluarga orang lain hancur. Sebagai seorang anak harusnya ia bisa lebih berani meyakinkan bahwa apa yang dilakukan ibunya salah.

Tbc.

We Meet Again [Taehyun x Ruka]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang