01. ruangan ketua osis

10.8K 376 32
                                    

Isagi menatap ruang osis itu, dia hendak masuk tapi takut. "Isagi?" Seseorang keluar dari ruangan itu, orang itu adalah kurona sang bendahara osis.

"Kenapa lo disini?" Tanya kurona dia menatap Isagi yang sedari tadi hanya diam menatap ruang osis.

"Mau ketemu kaiser ya? Orang nya ada di dalam." Belum sempat Isagi menjawab pertanyaan kurona, dia langsung tau kalo Isagi sedang mencari ketua osis.

"Ayo masuk." Kurona membawa masuk isagi ke dalam ruangan itu.

"Kaii." Ness memegang tangan Kaiser secara tiba-tiba.

Kaiser melepaskan tangan Ness. "Hah, lo ngapain?"

"Bantuin gue, ini gimana?" Ness tetap menempel kepada Kaiser.

"Lo gabisa minta bantuan yang lain?" Tanya Kaiser jengkel, dia sangat tidak suka ketika seseorang menempel padanya.

"Gamau." Ness menggelengkan kepalanya, dia hanya ingin Kaiser membantunya.

"Kai ada yang mau ketemu sama lo." Suara kurona membuat mereka berdua menatap ke arahnya.

"Siapa?" Kaiser menatap datar, Ness masih saja menempel kepada Kaiser. Padahal sudah jelas bahwa Kaiser menolak nya.

"Isagi pengen ketemu sama lo." Isagi yang melihat itu sedikit kaget, apalagi melihat posisi orang yang di samping Kaiser sedang memegang tangan Kaiser.

"Apa? Kenapa lo." Kaiser menatap isagi dengan wajah kesal penuh dengan amarah.

"Kayaknya gue salah deh" batin kurona

Kaiser mendorong Ness membuat sang empu terjatuh, lalu dia menarik kerah baju Isagi dan membawanya ke ruangan milik dirinya.

"Lo mau ngapain?! Lepasin gue!" Isagi memberontak namun tenaga Kaiser lebih kuat.

"Siapa yang nyuruh lo kesini?!" Ucap Kaiser dengan nada yang sedikit kencang, membuat Isagi kaget. Bahkan sekarang Isagi sudah terpojokkan, dia tidak bisa bergerak sama sekali.

"Lo yang bilang gue boleh datang kapan aja!" Ujar Isagi tidak kalah.

"Gue ga bilang lo boleh datang seenaknya ke ruang osis" Kaiser menatap datar Isagi, dia tidak habis pikir sama omega nya sendiri.

"Gue udah nunggu lo daritadi, tapi lo ga datang datang!"

"Gue nyuruh lo diam, bukan nyamperin gue kayak gini. Sekarang lo harus dapet hukuman." Kaiser mengukung badan Isagi sampai mengenai meja.

"Lo mau ngapain?!" Isagi mencoba untuk melepaskan tangan yang mengukung nya namun tidak bisa tenaganya terlalu lemah.

"Selesaiin buruan, dan lo harus pulang ke rumah ketika kita sudah selesai." Isagi menatap ketakutan kepada alpha yang didepannya, dia mempunyai firasat yang tidak enak.

Kaiser menidurkan badan Isagi di meja itu lalu membuka celana anak itu, hanya tersisa baju atas yang kini Isagi kenakan.

Kaiser memasukkan satu jarinya ke lubang isagi sebagai pemanasan. "Ugh, Kaiser brengsek."

"Hm?" Kaiser memasukkan jari itu lebih dalam, membuat Isagi mendesah.

"Ahh, sialan jari lo!"

"Kenapa lo datang? rindu sama kontol gue hm?" Kaiser menatap Isagi dengan penuh nafsu, lihatlah wajah yang menggoda itu. Dia tidak sabar memasukkan penisnya ke lubang sempit itu.

Setelah merasa cukup, Kaiser membuka celana nya. Bisa Isagi lihat penis milik Kaiser sangat besar berbeda dengan penis miliknya.

Kaiser memposisikan penisnya tepat di lubang milik Isagi, memasukkan nya secara perlahan karena lubang isagi sangat sempit.

"Ngh, ahh k-kai." isagi tidak bisa menahan dirinya lagi.

"Sialan isagi, lubang lo sempit banget." Kaiser terus memasukkan penisnya, akhirnya penis itu masuk seutuhnya ke dalam lubang milik Isagi.

Kaiser terus menggenjot lubang itu, membuat Isagi terus mendesah. Lubang itu menghimpit milik Kaiser, membuat miliknya terjepit.

"Ugh! terlalu dalam ahh." Laki-laki dengan tatto mawar itu tersenyum miring. Kaiser melumat bilah bibir atas dan bawah Isagi bergantian, menyesapnya lembut.

Kaiser semakin memperdalam ciumannya agar Isagi tidak terlalu merasakan sakit yang ada di bawahnya. Lidahnya dengan sengaja menelusup masuk menekan nekan lidah lawannya.

Cengkraman tangan Isagi pada rambut Kaiser semakin mengencang, sepertinya Isagi menikmati ciuman nya. Kaiser melepaskan ciuman itu dan beralih pada nipple Isagi, dia menghisap dan menggigit nipple itu. Tangan yang satuannya mencubit nipple di sebelahnya.

"Ahh kai, jangan digigit." Isagi mencoba menjauhkan Kaiser, namun anak itu masih sibuk menghisap nipple Isagi layaknya bayi yang sedang menyusu.

Kaiser melepaskan hisapannya, dan mengangkat badan Isagi lalu menekan penisnya agar lebih dalam memasuki lubang itu.

"Ahh." Kaiser terus menekan penisnya lebih dalam, dan Isagi terus mengeluarkan desahan.

"Apa yang lo ahh, relax Isagi lubang lo ngejepit punya gue." Isagi sudah tidak tahan, Kaiser belum juga mengeluarkan miliknya.

Kaiser melihat wajah Isagi yang seperti kelelahan, sepertinya dia harus menyudahi aktivitas ini dan melanjutkan nya di rumah. Dia langsung mengeluarkan miliknya dari lubang itu dan mencium isagi dengan lembut.

"Kenapa lo nangis?" Kaiser langsung mengelap air mata itu, dan menatap wajah Isagi dengan lembut.

Tangannya mengangkat wajah Isagi supaya melihat ke arahnya. "Jangan nangis oke? Maaf kalo gue kasar tadi." Kaiser langsung memeluk Isagi supaya anak itu tidak nangis lagi.

Isagi membalas pelukan itu, dia merasa ngantuk setelah melakukan aktivitas tadi. Tanda sadar mata itu perlahan tertutup, kaiser yang merasakan Isagi tidak memberontak sama sekali. Dia langsung menidurkan anak itu di sofa yang ada di ruangannya dan membawa selimut.

━━━━━━━━━━━━━━━━━

Maaf kalo ceritanya ga ngena sama sekali, ini pertama kalinya aku bikin cerita kayak gini 😭

[BL] ONESHOOT 🔞 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang