"huft, gue berenang buat ngilangin rasa bosen. tapi tetap aja sendirian, nggak ada yang nemenin." Isagi melanjutkan acara berenang nya sendiri, tadinya dia mengajak salah satu maid di rumah ini untuk menemaninya. namun mereka menolak untuk menemani Isagi, akhirnya dia memilih untuk berenang sendiri.
Dia menepi di pinggiran dan melihat ke langit. akan tetapi, bukan langit biru yang ia temui. Melainkan iris biru yang sedang menatapnya dari atas, membuat Isagi terkejut dengan kedatangan orang itu.
"Reaksi lo kayak lihat hantu aja." Ujar orang itu. Kaiser mengambil posisi di samping Isagi dan ikut merendam kakinya di dalam air kolam.
"Lo dateng tiba-tiba, gimana gue nggak kaget?!" Kaiser hanya terkekeh pelan, dia sangat menyukai ekspresi terkejut dari wajah Isagi. karena ketika Isagi terkejut terlihat lucu dimata Kaiser.
Fokus kepada Isagi yang menggerutu sebal, bibi itu terus mengoceh tanpa henti. Kaiser tidak tahan untuk membungkam nya dengan bibir miliknya sendiri.
"L-lo ngapa-"
"Jangan salahin gue, bibir lo terlalu menggoda sampai gue nggak tahan buat cium lo." Kaiser menyeringai penuh kemenangan sedangkan Isagi menatap ke arah lain, wajahnya kini memerah sepertinya tomat.
"Kenapa lo berenang sendiri? Nggak ngajak maid buat temenin lo?" Tanya Kaiser. Iris birunya memperhatikan pemuda yang di sampingnya dari atas sampai bawah, baju Isagi terlihat basah berarti anak itu habis berenang.
Isagi menggeleng. "Mereka gamau nemenin, yaudah gue sendiri aja."
Sedangkan maid lain yang tidak sengaja lewat merasa takut ketika Isagi mengadu kepada tuan mereka, bisa bisa mereka di pecat.
Kaiser mengangguk mengerti, sepertinya maid di rumahnya ini tidak becus menjaga isagi. "Butuh teman buat berenang bersama?" Tanya Kaiser, Isagi mengangguk sebagai jawaban.
Kaiser melepas pakaian nya dan tersisa celana saja, dia masuk ke dalam kolam dan menarik isagi untuk masuk ke dalam kolam juga.
Isagi yang di tarik begitu saja, terkejut. "KAISER ANJING, JANGAN NARIK NARIK"
"Kenapa hm? Yoichi gimana kalo kita taruhan."
"A-apa?" Firasat Isagi memburuk, sepertinya Kaiser merencanakan sesuatu. Terlihat dari wajah cabulnya itu.
"Yang sampai terakhir di ujung sana, harus dapet hukuman." Selagi Isagi mencoba mencerna perkataan Kaiser. Laki-laki dengan tatto mawar lebih dulu berenang ke ujung sana, meninggalkan Isagi yang masih kebingungan.
"Hah? Kai, lo curang!!" Tersadar, akhirnya Isagi menyusul Kaiser yang belum sampai ke ujung sana. Mengejar ketertinggalannya dari laki-laki bertato mawar itu, namun sayangnya Kaiser sudah menjauh, Isagi tidak bisa mengejarnya, akhirnya dia pasrah saja.
"Curang!! Lo curang, gak adil!!" Kesal Isagi, dia menyiramkan air kepada Kaiser. "Harusnya kita mulai bareng!!" Isagi terus menyiramkan air itu tanpa henti, dia kesal. Seharusnya mereka mulai bersama biar dia menang.
Gerakannya terhenti di saat Kaiser menggenggam kedua tangannya, mata mereka saling bertukar pandang. "Udah puas, hm?"
"Ugh.. menyebalkan."
"Mau gue cium sebagai permintaan maaf?" Kini wajah Isagi merona ketika Kaiser mengatakan itu. Kaiser tertawa melihat wajah kekasihnya yang memerah padam.
Kaiser melingkarkan tangannya di pinggang Isagi, menarik kekasihnya agar mendekat. "Kenapa wajah lo sampai merah gitu? Padahal kita udah sering ciuman kan?"
"Stop. Jangan di bahas lagi." Isagi menutup wajahnya dengan kedua tangan, dia tidak ingin Kaiser melihat wajahnya yang memerah.
Kaiser memegang tangan Isagi yang menutup wajahnya sendiri, dia membuka tangan itu. Terlihat rona merah di wajah Isagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
[BL] ONESHOOT 🔞
RandomBerisi oneshoot 🔞 kaisagi WARN! bxb, homophobic menjauh. Karakter: blue lock