Chapter Fifteen 🔒

449 39 0
                                    

KBM App : Dinahyun_
Karyakarsa : Dinahyunn

_

"Aku pulang dulu" pamit Nora

Luna melambaikan tangannya, sebenarnya dia masih ingin menghabiskan waktunya dengan Nora tapi dia sendiri ada janji makan siang bersama Sean dan Alex.

"Ini nyonya makan siangnya" kata bi Ima
Wanita paruh baya itu membawakan bekal yang sudah mereka siapkan sebelumnya.

"Makasih bi"

Luna pergi ke kamarnya untuk mengganti bajunya, dia mengganti bajunya dengan long dress berwarna biru langit yang membuatnya lebih feminim dengan aksen pita berwarna biru yang membuatnya semakin tampak cantik dan elegan.

Luna pergi ke kamarnya untuk mengganti bajunya, dia mengganti bajunya dengan long dress berwarna biru langit yang membuatnya lebih feminim dengan aksen pita berwarna biru yang membuatnya semakin tampak cantik dan elegan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dia juga membawa tas Chanel kesayangannya yang berwarna putih, dan dia juga memasang pita bercorak bintang agar membuatnya lebih menawan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dia juga membawa tas Chanel kesayangannya yang berwarna putih, dan dia juga memasang pita bercorak bintang agar membuatnya lebih menawan.

Selesai berhias dan melihat kembali tampilan nya di cermin sebesar tubuhnya dia pun pergi ke luar rumah.

"Ini nyonya kuncinya" kata seorang satpam yang tadi dia suruh untuk mengeluarkan mobilnya.
"Makasih"

Bi Ima sudah menaruh makan siang mereka di sebelah kursi pengemudi.

Setelah pamit Luna langsung melajukan mobilnya ke sekolah Alex.
.
.
.
"Bagaimana sekolahmu hari ini Alex?"

Alex bercerita dengan sangat bersemangat "Sangat menyenangkan, tadi Alex bermain petak umpet bersama teman-teman dan juga mencari harta Karun dengan Bu guru. Terus Alex juga menggambar"

"Wahh seru sekali, Alex menggambar apa?"

"Menggambar Mami, Alex dan papa"

Luna terharu, dia kembali menatap Alex sebentar sebelum fokus lagi ke jalanan.

"Nanti boleh mami lihat gambarnya?"

"Boleh boleh... Tapi belum selesai"

"Tidak apa-apa, pasti gambar yang Alex buat bagus ya"

"Emm sangat bagus, Alex juga pakai warna-warni crayon"

Tak terasa akhirnya mereka sampai di kantor milik Sean, yang Luna tahu Sean sudah menggantikan ayahnya sejak dia kuliah dan kini Sean juga sudah menjadi CEO di perusahaan.

"Ingat pesan mami, jangan berlarian. Jangan sampai jauh dari mami, selalu pegang tangan mami ya"

Alex mengangguk cepat

"Iya Alex ingat"

Luna turun dari mobil duluan, dia lalu mengambil bekal makan siang mereka dan terakhir mengandeng Alex di tangan kanannya.

Mereka tiba di lobi, walaupun Luna tahu ini kantor Sean tapi dia tidak tahu ruangan Sean berada di lantai berapa.

"Permisi"

"Iya nyonya ada yang bisa saya bantu?" Tanya sang resepsionis, wanita itu menatap Luna dari ujung kepala ke ujung kaki.

Walau sedikit risih tapi Luna sudah biasa jadi dia abaikan tatapan tidak sopan itu.
"Eum Ruangan Sean Apollo Julius ada di lantai berapa ya?"

Resepsionis yang Luna lihat bernama Fani Nurul dari name tag nya itu makin menatap dirinya tidak senang.

"Tuan Sean sedang sibuk, apa anda sudah membuat janji sebelumnya?"

"Secara resmi tidak, tolong panggilkan dia. Bilang padanya Luna Selene Zinovia" kata Luna tegas.

"Baik tunggu sebentar" resepsionis itu mendelik tidak suka.

Dia segera menghubungi asisten Sean.

Luna menunggu dengan sabar, dia sesekali melirik ke arah Alex yang sibuk memperhatikan sekitar dengan decak kagum.

Anak ini memang selalu penasaran sama seperti ibunya.

"Tunggu sebentar, Tuan Dion akan turun ke bawah" Luna tahu siapa itu Dion, pria itu adalah asisten sekaligus sahabat Sean sejak kecil. Alias sama-sama darah biru.

Luna mengajak Alex untuk duduk di sofa sambil menunggu, bukannya Dion yang muncul dari lift ternyata Sean.

Pria tampan itu terlihat habis berlarian, dia langsung mendekati Luna dan anaknya.

"Sudah sampai? Kenapa tidak langsung ke atas?"

"Oh itu aku tidak bisa masuk karena belum membuat janji padamu" kata Luna sedikit meringis.

Sean mengusap rambut Luna "Membuat janji apanya? Kau tidak perlu melakukan itu"

.

.
.
.

Second Wife 🔞 [Taennie]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang