03- MARAH?

66 43 77
                                    

Kedua pemuda pemudi Itu berada di luar ruangan UKS, Elzain dan juga sang Adik Yg terlihat khawatir terutama Gadis bernama Zea itu, ia Tak henti henti Berjalan bolak balik, Sedangkan El Hanya Berdiri bersandar di tembok sembari melihat Sang Adik Yg hanya Bolak balik tdk jelas.

"Zea?" Panggil El memecahkan keheningan

Zea hanya berdehem menanggapi Elzain

"Knp ga ke kelas langsung? Malah ke Taman Belakang, dan knp juga bisa bareng Dia?" Tanya El dgn wajah dingin Yang Sudah Lama Tak ia Perlihatkan pada adiknya

Zea memandang wajah Elzain Dgn sedikit mendongak Di karenakan El yg Begitu lebih tinggi Darinya

"Zea udah ke kelas Kok...," Ucapnya menggantung

"Tapi..., Zea Di keluarin Karna Terlambat. Padahal cuma Terlambat 20 menit doang" lanjutnya

"Ya udah Karna Ga tau mau kemana, Zea Ke Taman Belakang Aja, Dan saat Zea Sampai..., Zea Ketemu sama Kak Afgan Lagi sendirian Truss Zea Samperin, Eh tiba Tiba Dia Pingsan" Jelas Zea pada El yang sedang Menatapnya

"Maafin Zea" Sambung Zea Lagi ia tau Abangnya Ini Tidak Suka Jika Ia dekat Dengan Kapten Basket itu Entah Apa Alasannya Zea Tak Tau.

El Menghela Nafasnya Untuk menetralkan Emosinya Sejenak

"Sini" Panggil El pada Zea untuk mendekat Ke Arahnya

Zea mendekat ke arah El takut, Takut jika Abangnya marah

tiba tiba El memeluk Zea Dgn Erat, Sudah lama Rasanya ia Tak memeluk Adik kesayangannya Ini. Terakhir kali waktu Zea Masih Berumur 10 Thn Waktu itu zea Mendapatkan Peringkat pertama Di kelasnya.

Zea Kaget, Tetapi setelahnya Ia Membalas Pelukan El. Ia rindu Suasana Seperti ini.

"Maafin Zea Ya, bang?" El melepaskan pelukan mereka Lalu menunduk sedikit Agar dapat melihat Zea, Sedangkan gadis Itu harus Mendongak Sedikit Agar ia Dapat melihat wajah Abang nya dgn sempurna

Elzain Tersenyum Hangat Dan mengacak Rambut Adiknya, Hingga Membuat Zea Kesal

"Abaangg!!" Kesal Zea setelahnya ia merapikan Rambutnya Seperti semula, untung Saja Rambutnya Ini tipe Yg gampang Di Atur.

******

"Lo tadi Kemana? Dari tadi Gue Cariin Ga Ada" Tanya Seorang Gadis Berambut Pendek itu pada Zea

"Perpus" Jawab Zea, Zea berkata jujur Setelah Pergi Dari Uks ia Pergi menuju ke perpustakaan Untuk membaca Buku Fisika, Walaupun ia di keluarkan Dari kelas ia tetap tak boleh ketinggalan Materi, Untung saja ia masih mengingat materi sebelumnya. ia Belajar Di perpustakaan Tentu ia tak sendiri, ada Elzain yg menemaninya. Untung saja Elzain ini sedang jamkos jadi zea bisa bertanya tentang pelajaran Fisika, Kebetulan Elzain lumayan Mahir dalam Pelajaran Fisika Dan juga Kimia.

"Oh, Bareng Abang lo Ya?" Tanya Aliya lagi

ALIYA LIYORA Sahabat Zea Sejak Mereka Masih berada Di bangku SMP kelas 7 Hingga sekarang persahabatan Mereka Masih bertahan. Menurut Zea, Aliya Itu seperti cermin untuknya, Saat Zea Sedih Aliya pun Ikut sedih, Saat Zea Bahagia Aliya pun Lebih bahagia. Saat susah senang Aliya Selalu Ada untuk Zea. Karna itu persahabatan mereka Hingga Sekarang masih tetap bertahan.

Zea Mengangguk Sembari memakan Bakso yg mereka Pesan tadi.

Aliya hanya ber 'oh' saja.

"Pulang sekolah nanti kita mampir ke Rumah Om Rezi yuk?" Ajak zea tiba tiba

Aliya tampak berpikir Sejenak "Emm..., Boleh juga tuh. Sekalian Kita Belajar Lagi di sana" Jawab Aliya Dengan Semangat

ELZATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang