"Pi... Please dong bujuk Mami. Fiya bisa kok jaga diri sendiri disana, Fiya janji ngga yang aneh-aneh disana" ucap fiya merayu papinya yang sedang menonton
"Gini ya fiyaa..." Papi fiya mematikan televisinya, suasana seketika menjadi hening
"Kamu itu bocah baru lulus kemarin, gimana papi bisa percaya kalo kamu disana akan baik-baik aja?. Papi mungkin bakal percaya kamu ngga aneh, tapi nak, Jakarta itu sangat jauh dari desa kita. Bagaimana kalo kamu sakit disana? Mami papi udah berusaha ngikutin kata kamu mau sekolah diluar, oke papi ikuti. Fiya ikutin aja ya perkataan mami?" Ucap papi fiya menatap anak sulungnya
fiya cuma mendengus kesal, berlari ke kamar nya, menutup nya kuat. Menenggelamkan wajahnya pada bantal. Tak habis pikir kepada maminya yang harus menjodohkannya. Terlebih Fiya tidak begitu mengetahui siapa pasangannya.
tok...tok..tok
Dira- Mami Fiya mengetuk pintu kamarnya "Fiya nanti malam bakal ketemu kak brata ya, baju fiya udah mami siapin nih" ucap dira
Fiya berjalan lemas membuka pintu kamarnya, dia melihat maminya yang sudah berdiri di depannya sambil memegang dress putih simpel. Fiya menatap maminya yang sudah senyum sangat bahagia. Raut wajah maminya terlihat seperti dia yang bakal menikah
"Ngapain si mi?" Dia pergi berjalan kearah tempat tidur nya, dira mengikuti putrinya masuk ke kamar, Mengelus bahu fiya, menggenggam tangan fita. Dira tau sekarang putrinya teramat sangat tidak senang dengan keputusan yang diambilnya. Dira takut mendengar berita diluar sana bahwa banyak nya perempuan yang telah dilecehkan, dira tau fiya tidak pernah memakai pakaian ketat atau menggoda bagi laki-laki mata setan. Fiya anak yang sopan. Bukan kah sekarang banyak sekali kasus pencabulan dibawah umur? Apakah pakaian tak sopan?. Itu yang membuat dira sangat takut. Apalagi ini Jakarta
"Perasaan mami kemarin masih lari-lari nangis minta balon deh" ucap dira
Fiya menatap maminya sedih, sekarang sudah berapa tahun ya?. Si Kecil yang meminta balon sekarang sudah sangat berubah
"Mami tuh sayang banget sama fiya, sayang banget. Mami cuma mau mastiin fiyaa aman. mau yaaa sayang?"
"Tapi kalo nanti disuruh aneh-aneh gimana mi?, Fiya kan mau kuliah"ucapnya polos
"Mami udah ngomong kok sama kak brata tentang kalian kedepannya, terima aja dulu ya fi?"
Fiyaa cuma mengangguk kepala sebagai tanda setuju
***
Sudah 3 hari setelah ucapan pernikahannya dilakukan. Sekarang fiya hanya menatap kamarnya yang sudah dia tempati dari kecil, dan hari ini dia harus pergi meninggalkan kamarnya. Menjalani hidup barunya, bersama orang baru, tempat baru
"Fiyaa ini kak brata udah nunggu loh dari tadi, kok lama banget" Teriak maminya dari bawah
"Iyaa mi! Ini ada kelupaan" ucap nya, lalu berdiri menarik dua koper nya.
Fiya berdiri sebentar dan menatap seluruh kamar nya, "Bye... Nanti kita cerita lagi ya" lalu mengunci pintu kamarnya.
Fiya turun tangga dan berjalan menuju mobil. Disana sudah ada mami, papi, dan suaminya- kak brata.
"Kok lama sekali kamu tuh sayang, nanti ketinggalan pesawat nya loh" celoteh mami Fiya. Papi fiya cuma membantu brata menata barang fiya di begasi
"Mami serius ngga ikut ngantar fiya ke bandara?" Ucap fiya mengalihkan celoteh maminya
"Maaf ya sayang, mami ngga bisa. Nanti ada urusan penting. Bakal ada tamu yang datang" ucap maminya sambil memeluk fiya
"Bohong banget fi, padahal takut buat banjir bandara tu fi" ucap papi nya bercanda. Tapi fiya tau betul papi nya juga menahan tangis, fiya tau papi nya sangat sedih dibalik candaan nya.
Fiya berganti memeluk papinya"Hati-hati ya nak disana, kami ini adalah rumah abadi yang bisa kamu singgahin semau mu. Pulang kalo kamu butuh" tangis fiya pecah mendengar ucapan papi nya.
"Pi,Mi brata sama fiya berangkat dulu ya? Soalnya udah mau telat" ucap Brata ditengah kisah sedih ini. Fiya melepaskan pelukannya dari papinya. Dan mencium kedua orang tua nya. Fiya memasuki mobilnya disusul brata setelah berpamitan kepada orang tua fiya
"Fi ngga usah sedih lagi ya... Nanti kakak pastikan ngga ada yang boleh aneh-aneh sama sama kamu kecuali aku" bisik brata datar
KAMU SEDANG MEMBACA
My husband is My Teacher (21+)!
Ficção AdolescenteFiya Bocah Anak Mami Papi yang harus terpaksa menerima perjodohan karena impiannya untuk kuliah diluar kota "Mi, Nanti Disuruh Gitu Gimana?" Arkan dosen Pembimbing Fiya sekaligus suaminya. Dosen yang terkenal baik dan ngga pelit nilai. Dosen yang se...