*Room chat*
Rifa: What a great day, see you next week!Disya menatap notifikasi bar pada layar handphone nya pagi itu sembari tersenyum. Tak lama kemudian ia beranjak dari meja kerjanya untuk menyeduh teh ke ruang pantry di kantor nya.
Selagi menikmati teh chamomile yang ia buat tadi, ia mulai mengoperasikan benda elektronik yang menjadi peranan penting dalam penunjang kerjanya. Yap, Komputer. Komputer yang sedari tadi masih dalam status Loading... membuat Disya menghela nafas berkali-kali. Untungnya saja dia tetap tenang berkat efek dari teh chamomile yang ia buat tadi. Aroma teh chamomile benar-benar memberikan efek tenang bagi Disya.
"Fyuh"
Helaan nafas yang dikeluarkan berkali-kali oleh Disya membuat Tarra ingin memberikan respon terhadap wanita yang masih pagi sudah tidak ada semangat untuk bekerja.
"Komputernya lemot lagi ya? Kok ga coba di konsultasiin sama bagian IT biar di cek mana yang bikin lemot, kalo gini kan lo jd terhambat kerjanya. Ntar bos ngamuk lagi" ucap Tarra yang sedari tadi memperhatikan Disya.
"Udah! Udah berkali-kali. Bahkan gue udah minta untuk di replace ni komputer ke yang memadai. Tapi belum di respon. Nyebelin" Gerutu Disya.
"Kalo ada yang genting, pake laptop gue dulu aja Sya. Kebetulan gue bawa laptop hari ini" Ucap Tarra sembari mengeluarkan laptopnya dari tas ranselnya.
Berkat Tarra, pekerjaan Disya menjadi lebih mudah dan cepat terselesaikan. Tak terasa jarum jam di dinding sudah menunjukan pukul 17.01 dan pekerjaan Disya sudah selesai untuk hari ini.
Disya ingat kalau hari ini ia dipinjamkan laptop oleh Tarra. Untuk itu, dengan segera Disya mencari Tarra untuk mengembalikan laptopnya sebelum ia pulang. Biasanya Tarra kalau tidak ada di meja kerja, ia sedang berada di green space area, area kerja dengan tema seperti taman hijau sejuk yang disediakan kantor untuk para karyawannya yang sedang bosan dengan layout perkantoran yang kaku.
Sebelum Disya membereskan barang-barangnya untuk pulang. Disya menyempatkan turun ke lantai 5 gedung perkantorannya untuk ke green space area. Barangkali Disya bertemu Tarra.
Namun, setelah 15 menit berputar-putar mengelilingin green space area, Disya masih tidak bisa menemukan Tarra.
Akhirnya Disya memutuskan kembali naik lift ke lantai 30 untuk kembali ke ruang kantornya.
Disya masih menunggu hingga pukul 17.30 dan ia pun belum berhasil juga menemukan Tarra ataupun mendapatkan kabar dari Tarra berupa chat ataupun telfon.
Jika dipikir-pikir, memang semenjak Tarra memberi Disya pinjaman laptop, ia sudah tidak berada diruangannya. Seharusnya Disya sudah tidak heran karena jabatan Tarra yang merupakan seorang Sales & Marketing Team Leader membuat waktu kerja seorang Tarra hanya disibukkan dengan meeting ataupun pertemuan dengan klien di dalam kantor maupun di luar kantor.
"Halo. Tar, dimana? Ini gue mau balikin laptop lo" Ucap Disya yang akhirnya menelpon Tarra sebagai jalan keluar agar ia dapat bertemu dengan Tarra untuk mengembalikan laptopnya. Pikirnya dengan begitu, setelah ia mendapat konfirmasi dari Tarra ia pun dapat cepat pulang.
"Astaga, gue lupa. Sorry Sya, tadi abis meeting di La Meridien gue langsung balik ke rumah ga ke kantor lagi." Jawab seorang Tarra yang pelupa
"Yah trus gimana? Mau gue bawa balik dulu apa gue anterin aja laptopnya ke rumah lo?" Disya menawarkan diri untuk mengantarkan laptop tersebut. Ia dan Tarra memang sudah dekat dari semenjak Disya memasuki kantor tersebut 2 tahun lalu.
"Ngerepotin gak? Atau gak gue aja yang ambil ke rumah lo Sya. Sekalian gue cari makan. Oke hm?" Ketulusan seorang Tarra memang tiada tandingannya. Tarra memang terkenal sangat bersahaja ketika berbicara dan sifatnya yang friendly membuatnya memiliki banyak teman dan koneksi.
"Ya udah kalo lo mau begitu, gue gaperlu repot-repot. By the way, nanti gue share location Apartemen gue ya. Gue mau otw pulang dulu" Tutup Disya, ia cepat-cepat membereskan barang nya dan pulang.
---
Sesampainya Disya di Apartment miliknya, ia segera meletakkan barang-barangnya dan bersiap untuk pergi mandi.
Tringg...
*Suara bel berbunyi*Setelah selesai mandi dan baru saja satu kaki Disya melangkah keluar dari kamar mandi, tiba-tiba bel unit Apartment nya berbunyi.
Disya dengan segera bergegas memakai pakaian seadanya setelah mendengar suara bel.
Tanpa bertanya-tanya siapakah orang dibalik pintu itu, ia sudah memberikan konklusi pada otaknya bahwa orang yang memencet bel tersebut adalah Tarra dikarenakan sudah jelas sebelumnya Tarra mengatakan kepadanya akan mampir untuk mengambil laptop yang dipinjam oleh Disya hari ini.
Cklek...
*Suara pintu dibuka*"Hai." Suara yang sangat akrab di telinga Disya. Wajahnya tersenyum melihat Disya membukakan pintu untuknya.
=========================================
Halo semua!
Salam kenal. Ini cerita yang udah Author bikin di tahun 2021 dan baru berani ngepublish di tahun 2023 ini.Semoga kalian enjoy ya sama ceritanya.
Bakal ada kejadian apa nih selanjutnya di chapter ke-2?
Yang didepan pintu Apartment nya Disya itu Tarra bukan ya?🧐
KAMU SEDANG MEMBACA
My Office Partner [21+]
RomanceDisya. Si Sekretaris. Kalo kalian ngira ini affair antara Sekretaris & Bos, kayaknya kalian salah lapak karena Disya ini sekretaris dari Imani Hasna, seorang wanita berumur 30 tahunan yang memiliki jabatan seorang Manajer di Divisi Sales & Marketin...