Rasya Fajar Larasanti

8 2 0
                                    

  Diriku sendiri sudah lebih dari cukup, banyak teman hanya akan menambah rasa sakit bukan senyuman, pengkhianatan dan rasa sakit yang diakibatkan oleh manusia yang hanya senyum didepan dan menusuk di belakang hanya akan memambah beban pikiran dan mental-Rasya

Rasya Fajar Larasanti seorang putri tunggal dari pasangan Melody Larasanti dan Rendi Kusuma Wijaya, Ia adalah anak yang pendiam dan jutek sehingga ia jarang memiliki teman, ia hanya memiliki seorang teman yang bernama Dion Pratama yang sudah menemaninya sedari kecil, Rasya memiliki perawakan tinggi, kulitnya putih, mata yang agak sayu dan lumayan cantik untuk anak seusianya.

"Aaaaaa!!!!"

Teriakan histeris bercampur ketakutan itu memecah keheningan malam, dengan peluh yang membasahi baju, aku terbelalak melihat sekitar dengan rasa takut yang mendalam.

"Rasya!!" teriakan Mama dan Papa dengan panik karena terbangun akibat teriakan rasya.

"Kamu kenapa nak?" Ucap mama.

"Mimpi itu lagi?" lanjut papa.

Aku hanya menatap papa dengan pandangan ketakutan, lalu dengan tangan lembut mama mengusap dengan  belaian penuh kasih untuk menenangkan diriku malam itu.

Keesokan paginya aku terbangan pukul 6 pagi dengan badan yang sedikit lelah karena tidurku sering tidak nyenyak akibat mimpi buruk yang entah apa yang menjadi penyebabnya, Setelah membereskan tempat tidurku aku menuju ke ruang makan untuk sarapan pagi, kulihat disana sudah ada mama dan papa yang sedang bersiap sarapan.

"Pagi ma, pa!"Ucapku semangat untuk mengurangi kekhawatiran orang tuaku

"wih, Putri kecil manis papa udah bangunni, Semangat banget kayaknya"

"Iyadong, pagi-pagi kan harus semangat apalagi hari inikan aku bakal masuk sekolah baru makanya harus semangat"

"Wishh Mantep anak papa, Gini dong semoga kamu bisa betah ya di sekolah baru dan punya banyak teman, ok"

"Makasih pa, tapi kalau untuk banyak teman kayaknya enggak deh soalnya dion aja udah cukup untuk temanku, soalnya banyak teman buat apa sih?"

"Iya terserah kamu, tapi gak ada salahnya kan punya banyak teman"

"Ok siap big bos!"

"Udah dulu ngobrolnya, ayo makan big bos dan nona kecil" Ucap mama sambil mengambilkan nasi dan lauk untuk papa

"Rasya, abis ini langsung mandi dan siap-siap buat pergi ke sekolah ya, kita ngadep dulu sama kepala sekolah disana, katanya besok kamu baru bisa masuk dan ikut belajar disana"Ucap Mama

"Ok siap bu bos, sesuai perintah akan saya laksanakan, tapi Rasya gapapa kan ma gak terlalu banyak teman soalnya masih trauma sama yang dulu"

"Iya gapapa, pelan pelan aja"Ucap mama sambil tersenyum

Pagi itu berjalan normal dan aku mulai bisa melupakan kejadian semalam dan mimpi buruk itu, hari ini aku akan masuk ke sekolah baru di kota bandung, aku dan keluargaku pindah dari jakarta ke bandung karna papa punya urusan pekerjaan dalam waktu yang lama, karna ia tidak ingin meninggalkan aku dan mama di jakarta maka ia mengajak kami sekalian pindah kebandung, katanya sih biar kami gak rindu sama papa tapi biarlah toh sekalian ngeliat pemandangan lain juga bagus.

Saat perjalanan menuju ke sekolah baru aku banyak melihat pemandangan indah dari kaca mobil, pemandangan asri kota bandung dengan banyaknya pepohonan rindang yang jarang kulihat semasa di jakarta, jarak antara rumah dan sekolahku cukup dekat kalau pakai mobil sekitar 5 menit tapi kalau pakai sepeda bisa 10 sampai 15 menit.

"Nah udah sampe nih disekolah baru"Ucap papa

"Yuk turun sekalian liat-liat sekitar"

kami pun turun dari mobil dan aku mulai melihat-lihat sekitar, aku pergi ke depna sekolah dan melihat papan nama sekolah itu yang sudah terlihat termakan usia, terlihat di papan besi besar itu tertulis "SMA Cahaya Bangsa".

"Rasya, ayo nak kita ke ruang kepala sekolah"teriak mama memanggilku

"ok ma"ucapku sambil berlari menuju mama

sesampai nya di ruang kepala sekolah, mama mulai berbicara dengan bapak kepala sekolah mengenai kepindahanku ke sekolahnya ini,setelah berbicara dan berbincang agak lama akhirnya aku dimasukkan di Kelas 10 Ipa 4 dan bisa mulai bersekolah besok.

"Sya kamu keliling aja dulu sekalian liat sekolah  sama nyoba beradaptasi dengan lingkungan baru, mama mau ngobrol lagi dengan kepala sekolah"

"ok siap ma"

Akupun mulai berkeliling melihat lihat sekitar, mulai dari ruang kelas hingga beberapa gedung yang ada disana.

"hay!"

Aku terkejut mendengan seseorang yang tiba-tiba memanggilku, kulihat dari perawakannya orang itu memiliki tinggi badan sekitar 175cm dengan kulit sawo matang dan ramput sebahu gaya belah tengan dengan gigi yang memakai behel.

"oi, denger ga?"

"Apa sih sok kenal"

"Bukan sok kenal tapi mau kenalan, ku ulangi ya perkenalkan namaku Bintang Ksatria Wijaya salah satu cowo paling ganteng di SMA Cahaya Bangsa"Ucapnya sambil tersenyum lebar

"Aneh, Kenal aja engga malah sok asik"

"Gapapa, Nama kamu siapa?"

"Emang buat apa kamu tau, lagian bukan urusanmu juga kan!"

"Yeh sombong, tapi gapapa aku tetap suka kamu kok, walaupun ga tau nama kamu soalnya kamu cantik banget sih!"

"Apasih dasar cowo aneh gak usah dekat-dekat atau kulaporin sama kepala sekolah ni"

"yeh jangan dong ok gapapa kalau gak mau ngasih tau nama lagian kamu bakal sekolah disinikan?"

Aku hanya diam melihat sosok cowo aneh itu bertingkah sok asik dan menyatakan perasaan nya padaku sesaat setelah kami bertemu, maksudku bahkan aku blm lima menit melihatnya tapi di sudah menyatakan perasaannya bukannya itu aneh.

"Rasya ayo pulang urusan mama disini udah selesai" Ucap mama dari depan mobil

"Ok ma, Tunggu" Ucapku pada mama lalu kutinggalkan cowo itu sendirian, dia masih mentapku dan tersenyum.

"ohh nama kamu rasya" ucapnya agak berteriak

"Dadah Rasya, sampai ketemu besok di sekolah"

aku pun melihat kebelakan dan mendengus heran kok ada ya orang yang se aneh itu.

"Siapa itu sya, temen baru kamu ya!"

"Bukan ma, itu cuma orang aneh yang gak tau datang dari mana tiba tiba sok kenal, Aneh kan masa orang belum 5 menit ketemu udah bilang suka, kan aneh banget"

"cieee, kamu sih cantik banget makanya orang baru kenal aja langsung bilang suka sama kamu"

"Apa sih mama, aku malah takut kalau gitu soalnya kan baru kenal juga, lagian kalau baru kenal gak mungkin suka beneran, tapi kalau soal cantik sih emang kan turunan dari mama"

"Bisa aja kamu mama ga secantik itu kok!"

"yahh, kalau mama gak cantik papa pasti gak mungkin secinta itu sama mama, nanti aku pengen punya pasangan kayak mama papa, yang tetap bersama dalam segala kondisi mau sulit atau senang tetap terus bersama, tetap romantis dan harmonis sampai punya anak dan selamanya tetap rukun"

"Wah bisa aja kamu padahal baru kelas 1 SMA, sekolah dulu yang bener nanti baru pikirin pasangan, tapi cowo tadi kayaknya baik deh gimana kalau kamu coba aja sama dia"

"apa sih mama, gak mungkin cowo baik kaya gitu" ucapku agak sambil cemberut.

Mama hanya tertawa melihat tingkah ku lalu kami pun sampai rumah dan aku mengistirahtakan badanku.






Kumpulan Puisi AbhisevaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang