Part 02

170 93 58
                                    

[FOLLOW DULU SABI KALI YAH]

"Datang dan pergi itu sudah menjadi hukum semesta, jadi sekarang belajar mengikhlaskan apa yang memang bukan di takdirkan untuk kita."

***

Typo tandai!!

HAPPY READING

Setelah beberapa menit kemudian akhirnya Aiza telah sampai di rumah. "Assalamu'alaikum Bun" ucap Aiza sambil mencium tangan sang Bunda.

"Wa'alaikumussalam" jawab Bunda Lita sambil tersenyum.

"Bunda, Aiza izin ke kamar dulu, mau ganti baju" kata Aiza lalu pergi berjalan meninggalkan Bundanya.

"Iya sayang, kalau udah selesai langsung turun, nanti kita makan" balas bunda Lita.

"Iya, bunda" teriak Aiza.

Kini Aiza langsung menaiki anak tangga.

Lima menit kemudian...

Aiza telah selesai mengganti bajunya dan langsung menuruni anak tangga. "Bunda, Ayah emang belum pulang?" tanya Aiza, menghampiri Bundanya.

"Belum sayang, kan Ayah kamu lagi ada meeting"

"Ah iya Aiza lupa"

"Yaudah, mending kita makan setelah itu bunda mau bicara sama kamu nak" ucap bunda Lita dengan muka seriusnya.

"Bicara apa bun?" tanya Aiza dengan rasa penasaran, karena baru kali ini Bundanya ingin berbicara serius kepada Aiza.

"Makan dulu, sekalian nungguin Ayah pulang"

Sebagai jawaban Aiza hanya mengangguk.

Kini merekapun langsung memakan makanannya, hanya ada suara dentingan sendok saja.

Setelah makan selesai Aiza langsung membersihkan meja makannya, namun tiba-tiba Bi Sri mencegahnya. Bi sri seorang ART di rumah Aiza sejak Aiza kecil.

"Eh non jangan, biar Bibi aja yang bersihin" ujar Bi Sri nampak tak enak jika Aiza yang membersihkan.

"Gapapa bi, biar Aiza aja yang bersihin" jawab Aiza sambil tersenyum tipis.

"Duh non, Bibi nggak enak kalau non yang bersihin" kata Bi Sri dengan muka nampak tak enak, harusnya sebagai bos atau anak bos tidak boleh membersihkan dapur ataupun mencuci piring karena itu sudah menjadi tugas ART.

"Gapapa atuh Bi, kaya sama siapa aja,"

"Yaudah kalau gitu makasih non, Bibi ke belakang dulu yah" pamit Bi Sri, berjalan pergi meninggalkan Aiza.

"Iya Bi sama-sama" jawab Aiza dengan senyum manisnya.

Selesai membersihkan, Aiza hendak kembali ke kamar, namun tiba-tiba suara bel rumah berbunyi begitu nyaring.

Ting nong...

Aiza langsung berjalan menuju pintu.

Ceklek...

"Assalamu'alaikum anak Ayah" ujar Ayah Galih sambil tersenyum.

"Eh, Ayah udah pulang wa'alaikumussalam" jawab Aiza tersenyum, sambil mencium tangan Ayahnya.

Setelah itu Aiza dan Ayahnya kini memasuki kedalam rumahnya karena tak mungkin juga terus-terusan berdiri di luar.

"Bunda kemana nak?" tanya Ayah Galih yang memang tak melihat istri tersayangnya.

MUFAZZAMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang