Part 18

88 24 10
                                    

[FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA BIAR GAK KETINGGALAN]

"Hidup itu sebuah perjalanan bukan perbandingan maka jangan bandingkan prosesmu dengan orang lain, karena kita berdiri di bumi yang sama tapi dengan takdir yang berbeda"

***

•Warning agak 17+⚠️
Sedikit mengandung 17+ jadi harap bijak dalam membaca!⚠️

Typo tandai!!

HAPPY READING

Aiza yang merasa bersalah atas perbuatannya kini akhirnya ia meminta maaf kepada suaminya. Ia akan berjanji untuk melayani suami dan patuh terhadap suaminya. "Mas" Panggil Aiza.

Azzam yang merasa di panggil akhirnya Azzam menatap istrinya,"Kenapa sayang?" Tanya Azzam.

"Hmm maafin Aiza, Aiza bener-bener minta maaf" Ucap Aiza merasa bersalah.

"Iya gak papa sayang, maafin Mas juga yah. Harusnya Mas gak bentak kamu" Jawab Azzam sambil mengusap pipi chubby Aiza.

"Iya, makasih Mas" Ucap Aiza dengan senyum manisnya.

"Sini peluk"

Happ

Tanpa basa basi Aiza langsung memeluk Azzam, Azzam pun segera membalas pelukan dari istrinya karena tak mau mengambil kesempatan.

"Mas, kangen Bunda" Ujar Aiza, masih setia memeluk suaminya.

"Mau main kerumah Bunda gak?" Tanya Azzam.

"Pengen sih, tapi Aiza juga kangen Umi pengen main kerumah Umi" Rengek Aiza, ia bingung harus kerumah Bundanya atau kerumah mertuanya.

"Terserah kamu aja sayang, Mas ikut aja"

"Gimana kalau kerumah Umi aja?"

"Boleh"

"Yaudah yuk berangkat" Ucap Aiza dengan semangat. Ayoklah apakah Aiza tidak capek? Bisakah istirahat sejenak? Apa kamu tidak kasihan dengan suaminya yang sedang tak enak badan?.

Azzam sebenarnya ia tidak enak badan, karena dia tak beristirahat semenjak istrinya menghilang, di tambah Azzam jarang sekali makan. Tapi dia harus turutin apa kata istrinya. "Kamu gak capek? Gak mau istirahat dulu?" Tanyanya, padahal dia berharap setelah istrinya di pertemukan ia akan beristirahat.

"Enggak" Balasnya sambil menggelengkan kepala.

"Yaudah sana siap-siap"

"Iya Mas"

.

Sesuai dengan kesepakatan kedua pasutri itu kini mereka sedang bersiap-siap untuk menuju kerumahnya Umi Ayra.

Kedua pasutri itu kini sedang berjalan menuruni anak tangga satu persatu.

Sampai di luar, Aiza segera mengunci rumahnya karena ia akan menginap untuk beberapa hari.

Saat di perjalanan tiba, Aiza hanya tertidur pulas. Azzam melirik Aiza sekilas lalu kembali fokus menyetir lagi.

__

MUFAZZAMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang