Neo University adalah kampus ternama dikorea selatan dengan berbagai background mahasiswa nya. Ada yang sangat kaya dan ada yang hanya berbekal beasiswa. Namun di Neo University lebih didominasi oleh anak dari kalangan mengengah keatas, hal ini membuat anak yang ekonomi nya berkecukupan menjadi bahan gosip bahkan sampai ke pembullyan.
Sama hal nya dengan Huang Renjun, gadis pendiam dengan perawakan cantik ini tak luput dari pembullyan di Neo University karena penampilannya yang cupu dan Renjun berasal dari keluarga kalangan kurang mampu.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Meskipun cupu, jasa Renjun untuk Neo University termasuk cukup besar. Karena sejak Renjun berkuliah disana banyak prestasi yang Renjun torehkan, mulai dari olimpiade antar University berkota sampai prestasi Internasional Renjun raih diberbagai bidang. Mulai dari bidang sains sampai bidang seni Renjun raih membanggakan nama baik Neo University.
Seluruh hadiah yang Renjun raih, akan ia kirimkan kepada sang kakak yang sedang merawat ibu mereka yang sedang sakit. Tidak hanya itu, Renjun juga ikut kerja part time untuk memenuhi kebutuhan hidupnya selama di kota.
Hal ini lah yang memancing para kaum sok berkuasa mulai membully Renjun. Bahkan terkadang hanya masalah kecil yang Renjun lakukan akan menjadi masalah besar bagi mereka.
Tapi Renjun tidak pernah menggubris perlakuan mereka, meskipun lelah Renjun bertekad untuk tetap bertahan demi masa depannya yang cerah.
Hari ini seperti rutinitas yang selalu Renjun lakukan, yaitu belajar diperpustakaan. Renjun bisa menghabiskan waktu seharian penuh diperpustakaan jika tidak ada mata kuliah yang harus dia hadiri. Buku catatan berserakan diatas meja, bahkan satu meja yang berukuran medium penuh dengan buku keperluan miliknya saja. Beruntung tidak ada orang lain yang berbagi meja dengan Renjun sehingga dia bisa memakainya sepuasnya.
"Huh.." Satu tarikan nafas Renjun hembuskan saat materi yang dia butuhkan terpenuhi.
Renjun meregangkan tubuhnya untuk merilekskan otot-otot miliknya yang sudah lebih 3 jam tidak berpindah tempat sama sekali.
Srekk
Renjun ditarik paksa oleh seorang pria bertubuh tinggi, tegap menarik paksa ke ujung lorong buku diperpustakaan itu. Renjun sudah terbiasa dengan perlakuan kasar ini jadi dia tidak terlalu terkejut. Namun dilihat dari postur tubuh pria dihadapan Renjun ini, dia belum pernah mengganggu Renjun sebelumnya.
Brakk
Renjun didorong paksa ke sisi rak buku membuat Renjun meringis kesakitan.
"Awwss sakit.." Renjun terduduk lemas dilantai saat merasakan punggung nya menghantam kuat sisi rak, dan pergelangan tangannya yang sedikit memerah akibat genggaman tangan pria yang masih diam tak bersuara ini.
Renjun perlahan mendongakkan kepalanya, berusaha mencari tau siapa pelaku dibalik perlakuan kasar ini.
Seketika mata Renjun membola mendapati pelaku yang ada dihadapannya ini.
