"Selain memendam perasaan
pada Sahabat sendiri itu hal
yang sulit ada lagi hal yang
paling sulit yaitu saat dia
bercerita tentang orang yang
Sangat dia cintai dan kita
harus berpurapura menampilkan
wajah kepadanya,bahwa kita
menyukai ceritanya"
-Arifin●
●
●
●
Gadis dengan tatapan yang menenangkan,senyum yang selalu terukir diwajahnya,bola mata yang coklat,dan alis yang rapi itu sedang menikmati es krim cup rasa coklat yang ada ditanganya.Demi gadis itu,Arifin menyukai es krim.Arifin sangat menyukai apapun yang disukai oleh gadis itu.
Meski Arifin harus belajar dengan keras agar menimbulkan rasa suka itu.Ya itu sudah biasa namanya orang sedang jatuh cinta,seperti orang yang jatuh cinta pada umumnya,orang jatuh cinta pasti akan selalu berusaha terlihat sama dengan orang yang dia cintai,hanya untuk membuat orang yang kita cintai bahagia dan merasa nyaman pada kita.
Suasana kembali menjadi hening dalam malam yang tenang,dibawah bintang yang sedang berkelip itu.Namun,ada suara hati yang tidak pernah berhenti bicara,tidak berhenti mengira-ngira,tidak berhenti berharap dan berdoa,siapa lagi kalau bukan Arifin.
Kelak agar suatu hari dia bisa mencintai Gadis itu lebih dari sahabat.kelak,agar dia bisa menghabiskan hari hari bersama gadis itu,dalam gersang mentari,dalam derasnya hujan,dan gelapnya malam.
"Pin?" Ucapnya saat melihat Arifin menatap dirinya,hingga es krim contong pada tangnya lama kelamaan meleleh.
Tidak mendapatkan respon pada orang yang ia panggil,ia melambaikan tanganya didepan wajah Arifin.
"Pin?" Panggilnya lagi.
"E-eh,iya lena kenapa?" Tanya Arifin.
Ya gadis itu adalah Lena,Lenaia Calaza.ia kerap disapa Lena,ia adalah adek kelasnya dan juga sahabatnya,walau dia dan kakaknya Lena tidak bersahabat namun dengan Lena ia bersahabatan.
Lena mengerjapkan matanya,ia tertawa sambil menunjuk tangan Arifin.
Arifin mengikuti arah jari Lena,seketika ia melotot.Arifin bangkit dari duduknya dan berjalan menuju tong sampah yang tak jauh dari tempat ia duduk tadi.kembali kebangku yang tadi ia dan Lena tempati untuk duduk,sedangkan Lena langsung menghabiskan es krim yang ia beli.
"Siniin tangan lo" Ucap Lena mengambil kedua tangan Arifin,Lalu ia letakan diatas pahanya,ia membuka tasnya dan mengambil tissu dan botol mineral kecil.
Lena membasahi tissu itu dengan air,lalu ia gunakan untuk mengelap tangan Arifin.
Arifin memandang wajah Lena yang sedang sibuk membersihkan tanganya.
"Semoga hari besok dan seterusnya lo dan gua selalu sedekat ini ya na,semoga kita ditakdirkan menjadi jodoh" Batin Arifin.
"Udah bersih deh,nggak lengket lagi kan?" Tanya Lena.
Arifin tersenyum dan menggeleng."Enggak kok na,thanks ya" Balas Arifin.
Lena tadi sudah menghabiskan es krimnya,ia kini menatap bintang yang menerangi langit malam itu,ia menghitung bintang itu.
"Satu"
"Dua"
"Tiga"
"Empat"
![](https://img.wattpad.com/cover/322644776-288-k15073.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
VISVIER [ON GOING]
Teen Fiction⚠️VISVIER⚠️ Kisah Visya yang berawal dari taruhan cinta demi mendapatkan traktiran tiket konser NCT berujung rumah tangga. "Dalam dua bulan lebih lah, lo harus bisa dapetin hati dosen beruang kutub beku itu,baru gua traktir tiket nonton konser,giman...