Mentari mulai menampakkan kilaunya dalam dinginnya udara subuh itu, awal yang baik untukku memulai aktivitas di hari yang spesial ini. Bagaimana tidak, hari ini adalah hari pertama aku bekerja sebagai guru CPNS di SMP Az-Zahra, tempatku bersekolah dulu. Segala persiapan telah aku lakukan dari semalam, maklum saja, aku tak ingin ada kekurangan di hari pertamaku bekerja. Setelah semua siap dengan seragam cokelat khas PNS dan juga hijab syari berwarna senada, aku berpamitan pada ibuku dan bergegas menuju ke sekolah dengan motor matic yang menemaniku sejah kuliah.
"Ibu, aku pamit dulu ya" ucapku sembari mencium tangan wanita yang telah membesarkanku seorang diri semenjak ayahku meninggal saat aku masih kelas 3 SD.
Motorku melaju membelah jalanan kota Solo pagi hari itu dan tiba pukul 06.20 setelah menempuh 30 menit perjalanan, letak sekolah ini memang sedikit di pinggir kota dan lebih dekat dengan Jogjakarta. Maklum, sekolah ini memang Boarding School yang mewajibkan seluruh siswanya untuk tinggal di asrama.
Sebenarnya di sini ada dua SMP dan dua SMA, SMP dan SMA Al-Ikhwan, yang dikhususkan untuk siswa laki-laki, lalu SMP dan SMA Az-Zahra yang dikhususkan untuk siswa perempuan. Semuanya berada di tempat yang sama, hanya saja dipisahkan oleh tembok tinggi dan juga dua gerbang masuk yang berbeda. Pengaturan batas antara laki-laki dan perempuan di sini cukup ketat, bahkan semua guru dan staff di Al-Ikhwan merupakan pria, begitupun guru dan staff di Az-Zahra yang semuanya wanita.
Kedatanganku disambut oleh Bu Aisyah, kepala sekolah di sini yang dulu merupakan wali kelasku.
"Assalamu'alaikum" ucapku memberi salam pada Bu Aisyah.
"Waalaikumsalam, ini Nazwa ya?" tanyanya sedikit kebingungan.
"Iya bu, saya Nazwa, Guru CPNS baru di sini, juga alumni dari SMP Az-Zahra" jawabku dengan senyum dan mencium tangan Bu Aisyah.
"Yaampun, nduk, makin ayu aja kamu" ucapnya sembari mengelus kepalaku yang tertutup hijab.
Aku dan Bu Aisyah kemudian banyak ngobrol mengenai masa laluku dan jobdeskku saat mengajar nanti. Kebetulan aku diterima sebagai guru Bahasa Indonesia karena memang aku lulusan sarjana jurusan Pendidikan Bahasa Indonesia. Bu Aisyah kemudian mengajakku untuk berkeliling melihat sekitar sekolah, kondisi sekolah ini masih sama seperti 10 tahun lalu aku masuk di SMP Al-Ikhwan dan kemudian dipindah ke Az-Zahra. Ya, kalian tak salah dengar, aku dulu merupakan siswa dari SMP Al-Ikhwan bernama Dimas, dimana karena suatu kejadian aku terpaksa menjadi siswi di SMP Az-Zahra.
Jika kalian penasaran dengan ceritaku, akan aku ceritakan nanti.
Bersambung
KAMU SEDANG MEMBACA
Boarding School
FantasyNazwa yang baru diterima menjadi guru di boarding school tempatnya sekolah dulu mengenang masa-masa saat awal memasuki boarding school ini dengan identitas lamanya sebagai Dimas, lantas bagaimana bisa Dimas berubah menjadi Nazwa?