Malam ini aku mempersiapkan semuanya, mulai dari pakaian, alat mandi, alat makan, bantal, selimut dan keperluan pribadi lainnya. Untungnya sebagian besar pakaianku sudah dipacking Ibu hari ini.
"Bu, baju-bajuku udah semua?" tanyaku pada Ibu.
"Udah nak, itu di koper hitam. Udah ibu wrapping juga kopernya, soalnya wrapping di bandara mahal" jawab Ibuku sembari menunjuk koper hitam besar yang sudah dilapisi plastik bening.
----------------------------------------
Tibalah di tas dan koperku, mereka semua mulai membuka tasku, mengeluarkan isinya, dan aman. Dilanjut dengan membuka koperku yang tertutup plastik. Keempat orang tersebut mengerubungi koperku sehingga menghalangi pandanganku.
"Astaghfirullah" mereka berempat sontak berteriak keras.
"Ada apa?" tanya Radit.
"Liat ini ndan" ucap salahseorang anggotanya.
Radit pun mendekati koperku dan melihat isinya.
"Astaghfirullah... Dimas, sini kamu!" Radit terlihat marah dengan muka merah padam.
Selengkapnya di : bit.ly/KARYANGGI
KAMU SEDANG MEMBACA
Boarding School
FantasiNazwa yang baru diterima menjadi guru di boarding school tempatnya sekolah dulu mengenang masa-masa saat awal memasuki boarding school ini dengan identitas lamanya sebagai Dimas, lantas bagaimana bisa Dimas berubah menjadi Nazwa?