Author pov."Woi cebol, mau kemana nih" katakan saja itu Lisa gadis yang meneriaki Jennie sang tetangga yang menjadi musuhnya.
"Bukan urusan lo!" sinis Jennie terus melanjutkan langkahnya.
"Yaela sensi amat sih mbaknya, palang merah ya mbul?"
"Mbul mbul pala bapak mu!" Jennie mengehentikan langkahnya dan menatap Lisa dengan tajam.
"Ayah ada di dalem, mau sungkeman mbul?" kata Lisa semakin menjadi-jadi menjahili Jennie.
"Gak! Andai aja bunuh orang legal, abis lo di tangan gue" Jennie menunjukkan tinju kecilnya.
"Pppfftt- bwahaha anak kucing mau bunuh orang hahaha ngakak banget sih mbul mbul" Lisa memegangi perutnya menertawakan Jennie.
Bugh
Tanpa aba-aba Jennie si gadis gembul memukul lengan Lisa.
"Aah" Lisa tidak merasa sakit, dia hanya terkejut dan senang karena aksi jahilnya membuahkan hasil.
"Rasain cungkring" Jennie melipat kedua tangannya menatap sinis muka tengil Lisa.
"Jangan salah loh mbul, cungkring-cungkring gini banyak yang naksir tau" sombong Lisa memamerkan wajah cantiknya.
"Dih najis, pede banget monyet" Jennie memutar matanya malas.
"Dari pada lo Jen, gembul kaya leo kucing gue di rumah" balas Lisa mengatai Jennie.
"Iiihh najis banget gue disamain ama tuh kucing, asal lo tau aja nih ya, gue itu cantik, seksi, imut, lucu, pipi chubby, kulit putih, senyum manis, pintar, primadona sekolah. Sempurna banget gak sih idup gue" sombong Jennie mengibaskan rambutnya.
"Busett dahh mbul, lo percaya diri banget sih kalo lo itu sempurna. ayo sekarang ke rumah gue, lo bisa ngaca sepuasnya di kaca besar milik gue" Lisa menarik tangan Jennie.
"Enggak lepasin" Jennie menarik tangannya menatap Lisa kesal.
"Hahaha takut malu ya liat muka jelek lo?, makanya jangan sombong lo Jennieta jamet" Lisa menjulurkan lidahnya.
"Elo yang jamet!" Balas Jennie tidak terima dirinya dikatai jamet.
"Lo kucing garong" balas Lisa tak mau kalah.
"Jidat lo lebar kaya lapangan sepak bola" balas Jennie menjulurkan lidahnya.
"Jennie pendek seketek" kata Lisa mencolek hidung kecil Jennie.
"Lisa goblok bocah ingusan" balas Jennie menendang kaki panjang Lisa.
"Anak Mami Papi wleek" balas Lisa mencubit pipi gembul Jennie.
"Marco polo nama bapak lo" balas Jennie menyebut nama orang tua Lisa.
"Terong ungu nama mami lo hahaha" Lisa juga tidak mau kalah menyebut nama orang tua Jennie.
"Dasar lo ya, ga kreatif banget terus niruin gue" Jennie berdecak.
"Disir Li yi, gik kriitif bingit tiris niriin giwi" ejek Lisa menuruti kata Jennie.
"Lisa bangsat"
"Jennie anjweng"
"Jennie!" Suara teriakan Mami Jennie memanggil putrinya.
"Gue aduin lo ke mami gue, awas aja lo" Jennie mengancam.
"Gak takut wleek, dasar anak Mami huuuh cupu" ledek Lisa.
"Lo anak ngen-"
"Jennie kesini nak!" Lagi, kali ini teriakan Papi Jennie membanggil putri semata wayangnya.
"Tuh dicariin, sana pulang, anak Mami Papi mesti di panggil dulu baru mau balik. Shoo shoo" usir Lisa mengibaskan tangannya.
"Ngeselin banget lo jadi monyet, tunggu aja pembalasan dari gue" Jennie pergi dan menyempatkan diri menendang kaki Lisa.
Pukk
"Gue tunggu mbul, gue gak takut sama lo"
"Ouch ssh gila sakit banget" Lisa melemaskan kakinya karena tadi dia gengsi menunjukkannya pada Jennie.
•••
Gila cakep banget pacar aku!😚💛
Tbc
19/02/23
Yang baru nih muncul 🤗
Mbul mbul, cungkring di lawan🤭
Yuk ramein. Ga rame auto unpublish.
Vote komen lanjut.
KAMU SEDANG MEMBACA
musuh [Jenlisa]√
Fanfiction"Woi cebol, mau kemana nih" "Bukan urusan lo!" "Yaela sensi amat sih mbaknya, palang merah ya mbul?" "Mbul mbul pala bapak mu!" Dilarang plagiat cok! Start : 18/02/23 End : 15/03/23 Hanya halu gak usah bawa ke dunia nyata! CERITA KE 18.