2. scandal? (Jeff. pov)

25 5 0
                                    

_____. hi, it's aalver! ._____
[Warn❗] episode ini mengandung 3000+ words. hope u guys ga bosen.
___
*༄ؘ
*༄ؘ

***

Hari ini, ☞ di kantin.

Gue dan Daniel makan sambil ngobrol berhadapan sewajarnya teman, di salah satu meja kantin. Gue tegasin disini 'sewajarnya'. Kita ga suap-suapan dan lain sebagainya!!

"Jadi bokap lo ke Amerika for a weeks, and your mum ke Gangnam tiga hari?" Tanya gue setelah dengerin penjelasan Daniel si buaya darat + anak konglomerat kurang kasih sayang.

Senernya gue yang baru join sebagai anak korban broken home juga termasuk kurang kasih sayang, sih.

Kita sama-sama kurang kasih sayang. Bedanya ortu Daniel masih bareng tapi asing dan sering jauh. Ortu gue udah pisah, asing.. jauh juga. Poor me. Eh.. poor us.

Daniel ngangguk. "Correct" ujarnya sambil ngacungin sumpit yang dia pegang ke arah gue.

"That's why I pengen buat party kecil-kecilan di rumah" sambungnya terus ngelanjutin makan.

"No. Jangan! Ntar rumah lo bakalan so messy, dan if your dad know bout it, mati lo" kata gue.

"Yea, that's my dad. But well.. he's not home, dude!" Jawab Daniel dengan wajah menyepelekan.

"Lo lupa berapa banyak asisten dan bodyguard yang diutus bokap lo buat ngurusin lo?"

Daniel mengangguk-angguk dan senyum. "Gue bisa tutup mulut mereka.. with this one" ujarnya lalu menggesekkan ibu jari tangan kanannya dengan jari telunjuk. Ya.. simbol uang.

"Cih, terserah lo!" Ujar gue yang mulai kesel.

Dengan ekspresi gue yang kesel dan milih ngelanjutin makan, Daniel malah senyum geli ngeliat gue.

Brak..

Ada cewek dateng nepuk meja kita sekali, terus duduk di sebelah Daniel dan naruh sesuatu di meja. Sekilas gue lihat kayaknya itu minuman cup. Gue kira cewek itu Cherrey, tapi pas gue baru aja telen kunyahan makanan di mulut dan liat ke dia..

Gue hampir keselek.

RANIAA?
Batin gue teriak kenceng banget. Tapi di real gue cuma buletin mata dan liat ke dia.

Ga kalah kagetnya sama gue, Daniel juga membelolok ngeliat ke dia.

"L-lo ngapain disini?" Tanya Daniel masih melotot.

Rania ga jawab, dia justru liat ke gue dan Daniel bergantian.

"Kalian.." ucapnya tapi ga dia lanjutin.

"Hah?" Tanya gue sama Daniel bingung.

"Pacaran?" Sambung Rania dengan santainya.

"ENGGAK, ASU!" ucap gue langsung misuh.

"Najis banget, bangsat" ujar Daniel selisih sekitar dua detik dari gue.

"Ya masa cuma makan berdua lo kata kita pacaran?!!" Kata gue jadi kesel banget.

"Ngapain lo kesini?" Tanya gue berusaha mengalihkan pembicaraan dari topik menjijikan itu.

"Nih, buat lo" ujar Rania ngedeketin kopi dengan gelas cup plastik yang tadi dia taruh di meja ke arah gue. Dari warnanya sih kayaknya itu Americano.

"Hahaha" Daniel langsung terkekeh persis habis Ran ngedeketin minuman itu ke gue. "Americano?" Sambungnya.

Ran ngangguk. "Ya, what's wrong?"

"Bocil kayak dia lo kasih Americano? Jangankan Americano, kopi yang ada susunya aja dia kagak mau" jelas Daniel.

Ran diem dan ngelihat ke gue.

𝔻𝕒𝕪 𝕒𝕗𝕥𝕖𝕣 𝕋𝕠𝕞𝕠𝕣𝕣𝕠𝕨 - Jᴀᴇʜʏᴜᴋ Tʀᴇᴀsᴜʀᴇ X Yᴜɴᴊɪɴ Lᴇ ssᴇʀᴀғɪᴍTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang