Shawn dan yang lainnya sudah sampai didepan UKS tempat janjian mereka. Adara dengan muka yang masih masam dan tak ada yang berani mendekati nya. Adara memilih untuk menjauhkan diri sebentar untuk meredakan amarah nya. Tak lama Joan dan yang lainnya datang dengan bendera merah yang digenggam ditangannya. Adara yang mengetahui itu muram kembali.
"Oit, berhasil dapet nih kayaknya. Gimana? Ada halangan. " Tanya Gio.
"Ada anjir, liat hantu gua tadi secara nyata dan terpampang jelas." Ucap Joan.
"Widiih ketemu temen sendiri dong, harusnya akrab gak sih. "
"Muatamu akrab, hampir di gorok nih leher gegara tuh setan. " Ujar Jeriko ngeri sambil memegang lehernya yang tadi hampir terputus kalau saja Meysha tidak menyelamatkannya. Meysha, Kaira dan Joan hanya tertawa mendengar ucapan Jeriko dan mengingat wajah pucat pasi nya.
"Beneran kalian liat setan? " Kata Caramel.
"Iya anjir, kayaknya mayat yang kemaren penasaran. " Ucap Meysha.
"Napa Dar, diem mulu dari tadi. Jangan-jangan kesambet hantu perpustakaan. " Ucap Kaira mendekati Adara yang tengah muram.
"Yaelah mana bisa sih kesambet setan, kan Adara salah satu bagian dari mereka. " Canda Shawn yang membuat Adara makin kesal.
"Kalian engga dapet benderanya ya? " Tanya Meysha.
"Iya, tadi dapet, tapi pas mau ngambil didahuluin kelompok lain. Si Adara engga terima dan terjadi cekcok bentar sama dia. Terus ya itu Adara kagak mood lagi. " Terang Gio dan diangguki paham oleh yang lain.
"Yaudah Dar, gapapa masih banyak tempat yang belum kita cari. Yuk cari bareng-bareng. " Ucap Kaira.
"Masih ada beberapa menit lagi sebelum bel istirahat nih, udah Dar, kagak usah cemberut gitu. Sebagai gantinya ayo nyari lagi. " Ucap Joan dan diangguki oleh Adara.
Mereka pun kembali mencari bendera tersebut di berbagai ruangan yang ada di Sekolah tersebut. 15 menit berlalu dan bel istirahat pun berbunyi. Kaira dan yang lain menuju lapangan untuk mengumpulkan bendera tersebut. Mereka berhasil mengumpulkan kira-kira 6 bendera merah dengan waktu yang sangat cepat. Dan kini mereka sudah nangkring di bangku kantin dengan makanan yang sudah tersaji di meja.
Mereka makan dengan hikmat tanpa adanya percakapan, peraturan ini memang diciptakan sendiri oleh kelompok ini. Tidak boleh ada yang memulai pembicaraan saat makan sebelum mereka selesai makan. Dan ya disepakati oleh yang lain. Bahkan bisik-bisik dari meja lain pun tidak mereka pedulikan karena fokus dengan makanan mereka. Hingga beberapa menit kemudian, mereka selesai makan dan tengah bermain dengan ponsel sendiri-sendiri. Hingga Adara memulai membuka pembicaraan.
"Kalian tau penyebab kasus bunuh diri yang kemarin engga? " Tanya Adara.
"Engga, tapi simpang siurnya banyak kejanggalan dari kejadian tersebut. Kaya bukan bunuh diri asli sih. " Jawab Joan dan diangguki setuju oleh yang lain.
"Bener, kata kakak kelas disini yang katanya temen si korban itu, dia mengatakan bahwa korban sempat menghilang dan tidak masuk sekolah selama 3 hari. Dan kemudian 3 hari setelahnya dia bunuh diri. " Ucap Adara menjelaskan.
"Yang bener ay?kamu dapet dari mana info itu, Jangan-jangan ngawur lagi. " Ucap Caramel. Adara mengedikkan bahunya tanda tak tau.
"Dapet dari base di smawira. Entah siapa yang ngirim tapi bisa jadi kan beneran. " Ucap Adara melanjutkan penjelasannya.
"Sya, lu inget kata si hantu perempuan tadi engga? Dia mau balas dendam kan katanya? Berarti bener kalo dia itu engga mati bunuh diri, tapi disiksa dulu. Habis itu supaya tidak terlalu ketahuan, yang nyiksa membuat seolah kejadian tersebut karena bunuh diri, bukan karena disiksa. " Ucap Joan sambil menatap Meysha. Meysha hanya mengangguk mengerti.
KAMU SEDANG MEMBACA
Misteri Wirabrata
Misterio / Suspensopara siswa yang mencari petunjuk untuk bisa menguak misteri yang belum terpecahkan di sekolah mereka. Cinta, salah faham dan konflik mereka lalui untuk menguak semua misteri yang ada disekolah tersebut. *cerita diambil sudah izin dari sekolah terse...