*Keesokan harinya*
Taehyung tampak sedang duduk menyendiri disamping makam ibunya.Air mata membanjiri wajah tampannya,tak jarang terdengar suara isakan darinya."Eomma aku pulang" ucap Taehyung sambil mengelus batu nisan milik ibunya.
"Mianhae eomma aku tak seperti harapanmu" ucapnya lagi dengan isakkan. "Aku butuh tanganmu yang menyambutku" ucapnya kembali sembari duduk disamping nisan ibunya dengan tatapan kosong melihat ke awan-awan dilangit.
"Tapi hanya batu dingin ini yang kulihat... eomma.... bogosipeoyo...." ucapnya putus asa.
"Eomma..." ucapnya kembali sambil mengelus-elus foto ibunya yang ada di batu nisan.
"Eomma.... apa kau tak ingin memelukku?" Ucapnya menahan sakit di dadanya.
"Eomma.. eomma... eomma..." panggilnya berulang-ulang kali dengan nada tersedak-sedak menahan tangisannya.
"Eomma... mianhae.... mianhae..." ucapnya berkali-kali seakan putus asa dengan kehidupannya yang kini telah sendiri."Taehyung" panggil seseorang dari balik batu nisan ibunya.
"Harabeoji" ucap Taehyung lirih memandang kearah Tuan Choi yang berjalan hendak menghampirinya.
"Ini,bacalah. Dia sangat menyayangi mu." Ucap Tuan Choi menyodorkan secarik kertas pada Taehyung lalu pergi.
Dibukanya secarik kertas itu....
Putraku Kim Tae Hyung.
Aku hanya ingin kau tahu,
Hidup mungkin tak selalu indah berkilau seperti berlian.
Selalu saja ada masalah yang datang,
Ada hujan yang mengguyur,
Ada badai yang menghadang,
Dan terik matahari yang menusuk kulit.
Kau juga harus tahu,
Bahwa juga ada karpet merah yang digelar di bawahmu,
Ada tepuk tangan salut kepadamu,
Dan decak kagum serta pujian.
Tetapi, jangan selalu terlarut di dalamnya.
Selalu ingat,
bahwa ada naik dan turun,
ada belokan tajam dan jalan penuh batu.
Terkadang kau akan berjalan di bawah terang matahari,
terkadang juga di dalam gelap gulita.
Jangan pernah menoleh ke belakang dan kembali,
seberat apapun rute yang akan kau jalani.
Selangkah demi selangkah,
berdirilah kembali jika kau terjatuh.
Dan demikianlah hidup,
bertahanlah seperti apa yang eomma,appa ajarkan,
karena hanya itu yang bisa eomma dan appa tinggalkan.
Hiduplah dengan baik,eomma dan appa sangat menyayangimu.
Dengan penuh cinta,
Eommamu.Hatinya kembali teriris-iris,hancur.Rasa sakit yang ia rasa tak mampu ditahannya lagi. Tangisannyapun pecah diiringi guyuran air hujan yang kini membasahi bumi.
"Eomma.... eomma.... eomma... eomma...." teriaknya berkali-kali sambil memukuli tanah,menyesali perbuatan jahatnya sewaktu dulu.
*SELESAI*
Kasih sayang yang tanpa mengharapkan balasan serta tak akan terbalas adalah kasih sayang seorang ibu.