MOBIL HITAM

10 0 0
                                    

Keringat dingin tak henti – hentinya mengucur deras di pelipis Taka. Speedometer mobil sport yang dikendarainya hampir menyentuh angka 120 km/jam. Nafasnya masih memburu di tengah gelapnya malam yang kelabu. Sesekali mata nanarnya melirik spion tengah. Memastikan bahwa mobil hitam itu kehilangan jejaknya. Diliriknya Caleb yang duduk di kursi samping. Putra kecilnya yang masih berumur tujuh tahun itu tak henti – hentinya menutup wajah dengan tangan mungilnya. Bukan karena kecepatan mobil yang dikendarai ayahnya terlalu kencang. Tapi karena mobil hitam yang sengaja diceritakan ayahnya seperti hantu di film – film horor telah meneror pikiran polosnya.

"Ayah.. mobil itu tidak mengikuti kita, kan?" suara lirih Caleb yang menyayat hati mampu mencundangi jiwa seorang ayah yang sedang putus asa.

"Enggak, Nak. Kita hampir sampai rumah." balas Taka berbohong. Nyatanya tujuan yang dilaluinya malah semakin jauh dari kediaman mewahnya.

"Aku ingin ketemu ibu.." pinta Caleb mengiba. Taka mencengkeram kemudi mobil erat – erat, berharap telinganya tidak sempat mendengar kalimat pilu itu.

Ditatapnya lagi Caleb kecil yang menegang. Lalu tiba – tiba sinar lampu mobil dari arah belakang membuyarkan rencananya untuk menenangkan si kecil. Sinar itu perlahan mendekat dan membesar, seiring dengan suara mesin mobil yang menderu. Jantung Taka berdebar sangat kencang. Sudut matanya sedikit meirik spion tengah.

Deg!

Jantungnya berdesir hebat melihat mobil yang dikira sudah kehilangan jejaknya ternyata ada di belakangnya. Dengan wajah pucat pasi dan nafas yang semakin tersengal, ia memutuskan untuk menginjak gas lebih dalam.

Namun, apa yang dilakukannya terbaca oleh mobil hitam itu. Dengan kecepatan berkali – kali lipat, mobil itu menyalip mobil Taka, lalu spontan berbalik arah yang menimbulkan suara desingan rem yang menyayat hati. Sedetik kemudian, mobil itu mengerem mendadak di tengah jembatan Sungai Putih, tepat 300 meter dari jarak Taka. Dengan kewarasan yang tersisa, kaki Taka menginjak rem sangat dalam, menghindari mobil yang menghadangnya layaknya siap beradu banteng.

"Siapa itu ayah?!" Caleb berteriak ketakutan.

"Bu- bukan siapa – siapa, Nak. Pejamkan matamu sampai ayah menyuruhmu membukanya!" suara Taka bergetar hebat. Tatapannya tak berkilah pada mobil hitam yang beberapa hari lalu intens mengikutinya. Dilihatnya penuh tanda tanya, siapa pengendara dibalik mobil itu. 'Belum juga sempat menemukan jawaban, sosok di balik mobil itu menyalakan mesin mobilnya kembali. Membuat sinar lampu mobil menyilaukan matanya. Hal yang tak ia sangka adalah, mobil itu langsung tancap gas, dan dengan suara yang beringas berjalan maju ke arah Taka. Taka yang terlambat menyadarinya langsung terbelalak tak percaya saat mobil hitam itu tau – tau sudah di depan matanya, dan membentur keras badan mobilnya. Membuat Caleb memekik ketakutan. Tidak cukup sampai di situ saja. Dengan nafsu yang memburu, mobil hitam itu mendorong mobil Taka ke pinggir jembatan Sungai Putih. Membuat Taka akhirnya menyerah dengan keadaan. Karena malaikat maut pun telah menyapanya. Tidak mungkin lagi menyelamatkan diri, karena mobil hitam itu semakin beringas mendorong mobilnya. Sekian detik kemudian, mobil Taka melayang jatuh ke sungai. Debur suara air memecah kesunyian malam saat mobil merah itu tenggelam jatuh ke dasar sungai. Malam itu menjadi akhir hidup seorang Taka Lesmana bersama putra kecilnya.

***

Seorang wanita berumur 40-an yang mengenakan blazer warna hitam berjalan mondar – mandir di di ruang tengah sebuah rumah mewah bergaya klasik. Atap rumah yang membumbung tinggi dan tangga keemasan yang meliuk sangat elegan memberikan kesan angkuh pada sang pemiliknya. Namun bukan wanita itu pemiliknya. Dia adalah Marsya, sekretaris pribadi ayah Rania Marveen yang sudah bekerja dengan keluarga terpandang itu selama 12 tahun. Wanita itu tampak cemas menunggu seseorang. Dilihatnya lagi jam tangan mewah yang melingkar di tangannya,

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 20, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Air Mata Sang MafiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang