part 4

130 102 30
                                    

Sekarang jam menunjukkan pukul 20.18 malam terlihat mobil hitam berhenti tepat di sebuah rumah mewah Frans langsung memasuki kediamannya, melihat majikannya pulang semua pelayan menunduk hormat.

Frans langsung menuju ke kamar baru menginjak anak tangga ke dua langkahnya dihentikan oleh suara wanita paruh baya.

"T-tuan boleh kah saya membawa den gio keluar dari gudang dia belum makan dari pagi"
Bik Minah bicara dengan mulut yang bergetar karena takut dengan tuannya.

"Cih menyusahkan sekali anak itu kenapa dia tidak sekalian mati saja dari pada dia hanya menjadi benalu dihidup saya"

Bik Minah dan pelayan yang lain terkejut dengan ucapan Frans segitu benci nya frans dengan anaknya sendiri,Frans tidak pantas disebut sebagai seorang ayah dia lebih pantas disebut dengan bajingan karena kelakuannya melebihi iblis mereka hanya bisa mengumpat dalam hati kalau mereka berani bicara langsung sama aja mereka cari mati.

"S-saya mohon tuan jangan hukum den gio lagi" bik Minah terus memohon dengan Frans agar membebaskan gio.

"Cihh segitu sayang nya kamu dengan anak sialan itu, terserah kamu saja asal jangan berani menampakan wajah menjijikan itu dihadapan saya"

Setelah mengatakan itu Frans langsung melonggos pergi

"T-terima kasih tuan"

_______________________________

Setelah pintu gudang di buka terlihat lah anak kecil dengan keadaan yang mengenaskan wajahnya pucat, luka lebam ada dimana-mana,pipi nya bengkak,darah di sudut bibirnya yang robek sudah mengering.

Bik Minah yang melihat keadaan gio yang terluka langsung menggendong gio keluar dari gudang,gio yang melihat kedatangan bik minah hanya diam dengan tatapan sayu tanpa bicara sepatah kata pun

"Nyonya Fariza sekali lagi saya mintak maaf karena tidak dapat menjaga putra kesayangan nyonya dengan baik,maafkan saya nyonya sekali lagi saya gagal melindungi den Gio dari amarah tuan Frans.
Bik Minah selalu merasa bersalah dengan mendiang mama nya gio karena gagal menjaga dan melindungi gio dari sang papa.

mereka melewati pintu belakang untuk masuk kerumah waktu tiba di pertengahan tangga mereka bertemu dengan Frans yang hendak turun kebawah melihat itu bik Minah langsung menguatkan gendongan gio.

"Papa"

Gio yang melihat papanya langsung memanggil Frans dia mengira Frans sudah memaafkannya dan akan memeluk dirinya tapi harapan gio hancur ketika mendengar ucapan Frans.

"Cihh ternyata kamu kuat juga saya pikir kamu sudah mati,lain kali saya tidak akan kasih kamu makan sekalian hitung-hitung hemat beras"

Setelah mengatakan itu Frans langsung turun kebawah untuk makan malam.

"Bik kenapa papa nggak sayang lagi sama gio? Gio pengen dipeluk sama papa" gio kembali lagi menangis.

"Papa sayang kok dengan den Gio hanya saja papa capek habis pulang dari kantor,sekarang kita kekamar ya biar bibik omatin lukanya aden"

Gio yang mendengar omongan bik Minah hanya mengangguk paham, mereka kemudian langsung memasuki kamar Gio.







Hallo anak bujang dan anak gadis Mak kalian apa kabar?
Jangan sampai sakit ya sayang ntar siapa lagi yang baca cerita Mak kalau kalian sakit

Gimana ini part 4 nya kalian suka nggak? Sekali lagi mak mintak maaf kalau ceritanya agak berantakan dan terdapat typo,kalian boleh komen apapun jika terdapat kesalahan tapi jangan dihujat cerita Mak mental Mak cuma mental kerupuk😂

Salam sayang anak mak♡

Giovan MahendraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang