Diam

9 1 0
                                    

Kalian tahu, bahwa sebagian tempat yang dimiliki oleh sebagian orang-orang adalah 90% hal yang bahkan mereka sendiri tidak tahu apa itu. Dengan kata lain bahwa ini tempat yang sengaja mereka buat agar tempat yang mereka tempa dan bina ini akan selalu berdiri kokoh, walau kenyataan yang sebaliknya berkata tidak? Apa yang kalian tahu dari hal semacam ini?

Jikalau dunia ini dapat diputar kembali mungkin sebagian dari kalian akan menjauh dari hal yang nggak akan pernah kalian dekati lagi, sama halnya dengan Nine dia juga berharap seperti itu berharap bahwa dunia akan berputar kembali dan menjauhi kenangan Nine dengan pria itu.

Nine tidak pernah tahu bahwa pria yang tengah disukainya memiliki karismatik yang bahkan Nine sendiri bingung, kenapa bisa dia suka pria ini yang hanya tinggi, putih, memiliki sorot mata tajam, namun sangat tertutup sekali sifatnya.

Pernah dia sedikit saling mengirim pesan namun naas semua itu hanya ilusi semata yang Nine buat sendiri di dalam kamarnya yang berandai-andai 'Bagaimana jika aku memiliki pangeran berkuda putih?' Ah itu hanya ilusi apa yang diharapkan dari itu? Jelas Nine saat itu juga dunia serasa berhenti sejenak membuat dia menutup diri dari lingkungan.

Siapa sangka, orang yang selalu Nine harapkan itu tidak kunjung membuahkan hasil malah membuat dia tambah murung.

"Sial banget sih hidup gua, tolol juga kenapa gua kepikiran hal menjijikkan kaya gitu sih?" Nine tengah menatap hamparan rumput dan bunga-bunga yang sedang menari-nari ditemani angin lembut itu, sejak ilusi itu hilang Nine selalu berada di taman itu untuk mencari ketenangan didalam ilusi yang Nine buat bahwasanya berdiam diri didalam suatu tempat tidak merugikan juga.

.

.

.

Didunia ini cukup tenang jika dirasakan seorang diri di dekat sungai yang memanjakan mata itu, tidak ada yang mengganggu tidak ada yang akan mengacaukan Nine dengan segala macam kata-kata bodoh teman Nine itu. Kalian tidak salah lihat, Nine yang selalu berandai-andai jika dunia seindah cerita dongeng yang selalu diharapkannya didalam kamar kosong dan membosankan itu memiliki seorang teman, teman yang selalu mengganggu Nine dengan secara kata-kata menyebalkannya itu sebab Nine selalu merasa jengah bila wanita itu akan terus-menerus menasehatinya yang selalu mengejar pria yang ia sukai ini.

"Jan bengong mulu lu disini, nanti tambah bego aja" lihatlah kata-kata menyebalkan ini, Nine menghela nafas kasar "Apaan si lu, bacot bener kalo mau ngebacot soal cowok itu lagi jan ganggu gua dah atau kaga gua lempar lu kesungai depan." Nine menatap tajam Luna yang cekikikan karena mendapat ancaman dari temannya itu.

Luna mengelus lembut rambut pendek model wolfcut teman nya itu "Lu kaga usah galau masalah itu cowo terus napa, kaya kaga ada cowok yang lain aja. Trus juga apa sih yang Lu lihat dari cowok yang bahkan nggak ada cakep-cakepnya itu" sial, Nine merenungi itu karena dia sendiri juga tidak tahu apa yang dilihatnya dari pria itu "Gimana ya... jujur gua sendiri pun nggak tau" setelah berkata itu Nine dapat mendengar umpatan pelan dari temannya itu "Tolol", Nine menghela nafas panjang sambil memijat pangkal hidungnya itu.

Mereka berdua berdiam di tempat itu dengan pemikiran mereka masing-masing dengan semua pertanyaan dan juga pernyataan yang mereka simpan secara apik di dalam pikiran mereka itu, tak ada satupun dari mereka yang membuka suara ataupun memulai pembicaraan singkat semacam bercandaan sesama teman atau berkomentar tentang sekolah, mereka terlalu sibuk dengan pemikiran mereka sendiri. 

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 04 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

APAPUN ITU... [ONESHOOT] ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang